semenjak kejadian tadi mark menjadi pendiam, ini benar benar membuat donghyuck merasa err- tidak enak?
donghyuck beberapakali melirik ke arah bangku orang yang menjadi pendiam itu. wajahnya benar benar ditekuk, raut wajahnya seolah mengatakan bahwa ia tengah kecewa, teman sebangkunya lucas sampai pindah bangku karena diusir oleh mark. katanya ia ingin sendiri dulu, mau tak mau sebagai sahabat mark, lucas mengerti dan hanya bisa menuruti kemauannya
ditengah lamunannya, tiba tiba ponsel donghyuck berbunyi. ternyata sebuah pesan baru saja ibunya kirimkan
donghyuck menghela nafas kasar. ibunya selalu mengirimkan makanan dengan porsi yang mungkin bisa ia bagi satu kelas, terakhir ibunya mengirimkan makanan donghyuck mau tak mau harus memberikan banyak sisa makanan pada hewan seperti kucing dan anjing di daerah flatnya
akhirnya jam pelajaran terakhir telah usai, donghyuck langsung bergegas membereskan beberapa buku serta alat tulisnya kedalam ranselnya. ia harus bergegas mengambil makanan itu sebelum ada oknum oknum yang mencuri makanan itu karena si kurir sering menaruh paketnya di tempat yang sangat rawan untuk dicuri
Jika dipikir pikir tidak salahnya donghyuck mengajak mark untuk menghabiskan makanan yang ibunya kirim daripada makanan itu basi. ia kemudian berlari menyusul mark yang sudah melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kelas
"mark, mau makan bersamaku?" ajak donghyuck sembari menundukkan kepalanya karna malu
"tentu aku mau" balas lelaki labil yang tadi menekuk wajahnya kini langsung berseri seri
Setibanya di flat donghyuck. mark kagum pada interior flat yang donghyuck tempati. Tidak mewah dan tidak kumuh, donghyuck benar benar pintar dalam mengurus rumah.
"jangan menatap tempatku seperti itu, aku tau rumahmu jauh lebih besar dari tempatku ini" ucapan donghyuck membuyarkan lamunan mark
donghyuck meninggalkan mark yang masih sibuk mengagumi flatnya. ia mulai mengeluarkan makanan yang terbukus dalam toples ke dalam piring, ia sedikit bersyukur karena makanan itu masih sedikit hangat karena efek dikaitkan pada gagang pintu yang membuatnya secara tidak langsung terkena sinar matahari
"makan dulu, aku tak mau melihat orang mati kelaparan apalagi manusia sialan seperti dirimu" sambung donghyuck
"Hyuck, kemana keluargamu?" tanya mark disela sela keheningan
"Keluargaku di jeju, aku memutuskan bersekolah disini. makan, jangan banyak berbicara" jawab donghyuck sembari memasukkan daging pada mulut mark saat ia akan mulai berbicara lagi
selesai makan malam tiba tiba hujan turun sangat deras, sehingga membuat mark bingung bagaimana ia pulang dari sini?
"Hujan semakin deras, sebaiknya kau menginap saja disini." ucapan donghyuck seolah tengah mengetahui apa yang mark sedang pikirkan
"benarkah? kau serius?" tanya mark antusias lalu hanya dibalas anggukan dari donghyuck
Sunyi, dan gelap. Malam yang tidak akan mark lupakan saat dimana ia tidur bersama donghyuck diatas single bed untuk pertama kalinya.
"yatuhan, jantungku benar benar ingin meledak saja rasanya. Tolong aku tidak ingin mati disaat saat seperti ini" gumam mark sembari menatap wajah terlelap donghyuck
Suara alarm berbunyi, tanda bahwa matahari ingin memperlihatkan dirinya lagi. pagi dimana donghyuck terbangun dengan tangan kekar yang memeluk pinggangnya erat seolah olah tak mau donghyuck pergi. ini benar benar membuat tubuh donghyuck kegelian
ia dengan kasar melepaskan tangan kekar itu dan menuju kamar mandi. Selesai ia membersihkan diri, ia berusaha membangunkan mark yang masih sibuk dengan mimpinya. ayolah, membangunkan seorang mark lee benar benar sulit. bahkan donghyuck sudah kehabisan akal lagi. ide jahil pun muncul.
"bangun, atau aku kuncikan kamu disini bersama para roh jahat yang siap merasuki tubuhmu"
"asal kamu tahu, aku ini rajin berdoa dan beribadah"
"mungkin saja para roh semakin tertarik pada orang yang sok paling rajin dalam beribadah" ucap donghyuck tak mau kalah
"daripada membuat roh semakin tertarik padaku, aku lebih memilih membuatmu tertarik padaku" balas mark sembari menaik turunkan kedua alisnya
"BERHENTI MENGGODAKU, CEPAT MANDI MARK LEE" mendengar teriakan donghyuck mau tak mau mark segera pergi menuju kamar mandi
Setelah mark membersihkan dirinya, terbesit ide dalam pikirannya. ia penasaran apakah donghyuck akan merasa khawatir saat mark mengadu kalau ia merasa tidak enak badan?
"hyuck, bagaimana kita tidak pergi kesekolah? Aku benar benar merasa tidak enak badan" ucapan mark membuat donghyuck berlari kecil menghampiri dirinya
"kamu sakit? apa karena makanan kemarin?" tanya donghyuck khawatir
sungguh bukan karena donghyuck mengkhawatirkan mark, tetapi karena ia takut meracuni mark.
"sakitnya disini hyuck~" ucap mark dengan suara rendahnya sembari menggenggam tangan donghyuck untuk diarahkan pada dadanya
"apa? aku tidak mengerti" ucap donghyuck tanpa sadar tidak melawan tindakan mark, bahkan tangannya masih setia berada didada bidang milik mark
"Jangan banyak bertanya hyuck, aku benar benar tidak enak badan. Kumohon sehari saja kau menemaniku disini" ucap mark sembari menggenggam erat tangan donghyuck
"baiklah, pergi ke tempat tidur. aku akan membawakan bubur untukmu" ucap donghyuck sembari melepaskan perlahan-lahan tangan kekar milik mark
"yatuhan, dia manis sekali" gumam mark sembari berjalan kearah single bed milik donghyuck
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramalan || Markhyuck
Fanfiction°°°·.°·..·°¯°·._.· "Karena kematianmu, dapat ditukar menjadi kematiannya" Jangan salah lapak ya bahasa masih amburadul mohon dimaklumi. sedang dalam proses perombakan ∪ˍ∪🙏