Part 1

7 3 0
                                    

Tepat saat berkumandangnya azdan magrib Nina sampai di tempat tujuan, di sekolah swasta impian orang orang. Nina yang dari 30 menit yang lalu tertidur dibangun kan oleh sang supir.

"Neng neng bangun sudah sampai di kosan."
"Ouh dah sampe ya pak," jawab Nina
"Iya neng, tinggal masuk aja di depan ada satpam jaga tanya aja,"
"Iya pak makasih,"

Setelah Nina melapor ke satpam jaga, dia di antar ke ruangan pengurus kosan. Dan dia ditempatkan di Kosan no.115. Dia tinggal sendiri di kosan itu, Satu kamar seharusnya cukup untuk 2 orang, tapi karena ia belum mempunyai teman dia tinggal sendiri.

Kosan yang Nina tempati ini cukup dekat dengan sekolah barunya, selain dekat dengan sekolah barunya kosan dia juga dekat dengan apartemen yang terkenal di kalangan orang kaya. Kamar kos Nina ada di lantai 7, jika diperkirakan setiap lantai itu diperkirakan ada sekitar 18 kamar. Dengan setiap kamar cukup ditempati oleh dua orang. Tapi jika si orang ngekos ini mau tinggal sendiri pun itu sangat diperbolehkan tapi tanggungan biaya kosan yang besar itu harus dibayar sendiri, karena jika berdua mereka bisa bayar sebagian dari si A sebagian dari si B.

Untuk biaya kosan Nina sudah di tanggung di sekolah, tapi Nina tidak tau apakah uang bekal sekolahnya akan ditanggung sekolahnya juga atau tidak. sungguh nina akan bertanya besok di sekolah.

***


Bunyi bel sekolah bertepatan dengan masuknya Nina ke lingkungan sekolah. Dia masuk telat bukan sebagai bad girl tapi ia memang masuk pas setelah bel supaya menghindari tatapan para siswa di sekolah barunya. Nina ke sekolah hanya untuk konfirmasi dan ambil baju seragam.

Nina berjalan santai, ia takjub pada sekolah barunya yang megah dan asri. Hari ini merupakan hari selasa jadi tidak ada yang namanya Upacara bendera. Dia berkeliling mencari ruang kepala sekolah, tadi sebelum masuk dia bertanya sama pak satpam bahwa ruangan kepala sekolah ada di ujung koridor sekolah ini.
Dalam perjalanan menuju ruangan kepala sekolah dia bertemu dengan lapangan basket, ia cukup kagum dengan permainan mereka yang lincah. Sadar akan waktu ia berjalan dari depan gerbang sampai lapangan basket sudah banyak memakan waktu, ia mempercepat jalannya.

Sesampainya di ruang kepala sekolah dia dipersilahkan duduk. Laki laki tua itu berdiri dan pergi memasuki pintu di ruangan itu. Nina memandang setiap inci ruangan tersebut, Mata ia berbinar ketika melihat sebuah piala yang jika dibandingkan dengan tinggi badanya pasti cukup jauh.

"Rena Nina Putri Rizkiani ya?" Tanya kepala sekolah

"Iya pa,"

"Anak beasiswa dari kampung ** ya?" tanya pak kepsek

"Iya benar pak,"

"Kamu sangat beruntung nak, Hanya kamu yang mendapatkan beasiswa sepenuhnya disini dengan biaya kos dan uang bekal yang ditanggung sekolah." Kata pak kepsek dengan raut sukanya.

"Iya pak alhamdulilah," Nina bersyukur mengetahui bahwa semua keuangan di sekolahnya telah ditanggung sekolah karena dia awalnya sudah takut, jika ternyata beasiswanya itu tidak sepenuhnya tapi ternyata ketakutan Nina sudah berakhir diganti dengan kebersyukuran nina atas beasiswa yang diberikan sangatlah lebih dari cukup.

"Kamu masuk di kelas 10D ya, untuk perlengkapan bisa di ambil di TU.
Besok masuk jam 07.00, untuk jadwal pakaian bisa minta di tu sekalian sama jadwal pelajaran," Jelas pak kepsek.

"Iya pak terima kasih, kalau gitu saya permisi pa," Nina tidak bertanya dimana letak TU karna tadi sebelum ke ruangan kepala sekolah dia sempat melewati ruangan yang di atas pintunya itu bertulisan Ruang TU.

***

Hari ini merupakan hari pertama nina memasuki kelas di sekolah barunya. Nina yang tidak mau telat, telah bersiap dari pagi hari tadi. Jujur Nina dari semalam dia tidak bisa tidur nyenyak, karna ia sudah tidak sabar sekolah di sekolah barunya ini.

Semua perlengkapan telah lengkap, ini saatnya Nina untuk berangkat sekolah. Ia sangat antusias, senyumnya tidak pernah luntur dari wajah cantiknya itu. Dia melihat jam di Hp barunya yang bermerek logo apel gigit itu yang diberikan sekolah pada dirinya saat kemarin mengambil perlengkapan sekolah di ruang tata usaha.

'Ceklek' Nina membuka pintu kosnya dari dalam

"Sekolah neng?" tanya laki laki yang kebetulan keluar secara bersamaan di pintu kos seberang nya.

"Iya A, Aa berangkat kerja atau kuliah?"

"Saya Kuliah kerja neng, sekarang kuliah nanti langsung berangkat kerja, mau bareng neng. Di liat baju seragam nya eneng sekolah, di sekolah depan ya."

"Enggak ah a, takut ngerepotin."

"Si eneng mah gitu, ayo atuh barengan aja hemat tenaga."

"Ya udah ayo a, kalau gak ngerepotin mah," Final nina

***


Memang benar kata si AA depan kos itu sekolahnya hanya di depan persimpangan jalan kosan Nina, memang jika jalan cukup jauh tapi kalau menggunakan motor 5 menit bisa sampai jika gak macet.

"Makasih ya a, tumpangannya," ucap Nina

"Iya neng, sama sama. Nanti kalau ada apa apa bisa datang aja ke kos AA ya,"Jawab AA kosan tadi.

" Iya a , yaudah saya masuk dulu ya A," Pamit Nina .

Setelah pamit ke AA kosan tadi Nina pergi menuju gerbang sekolahnya. Dia berjalan santai menuju kelasnya. Seperti kemarin Nina  Fokus kelapangan melihat orang orang yang sedang bermain basket. Terlalu fokus ke lapangan dia tidak memperhatikan jalannya dan

'BRUKK' , Nina nabrak gais.

NinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang