Keesokan harinya setelah Arthur Sampai Di kelas nya ia kembali ke lapangan basket nya untuk bermain basket bersama temannya, Memang kegiatan itu dapat membuat baju penuh keringat, ya tapi bagaimana lebih baik daripada ngerokok di wc atau di taman belakang.
Waktu bermainnya memang tidak banyak, beberapa menit lagi pun berbunyi bel, Tapi daripada ia bosan sendiri di kelas mending dia ke lapangan bersama kawannya yang memang suka datang pagi banget. Tapi ditengah perjalanan dia tidak sengaja tertabrak seorang perempuan yang umumnya belum dikenal oleh dia.
'BRUKK'
"Eh maaf ka aku gak fokus jalannya, maaf ya," ucap Perempuan itu sambil membungkuk bungkukan badannya memohon, setelah itu perempuan itu mendongakan wajahnya melihat wajah seorang yang ia tabrak tadi, "Kalau gitu saya duluan ya ka," Lanjutnya
"Hmm,"Gumam Arthur, 'cantik,' lanjutnya dalam hati.
***
'Kring' bel sekolah telah berbunyi pertanda untuk siswa memasuki kelasnya masing masing kecuali siswa yang memiliki kegiatan di luar kelas.
Setelah terjadi insiden tabrakan tadi, Arthur tidak melanjutkan perjalanannya tadi menuju lapangangan basket, dia malah putar balik menuju ke ruang kelasnya. Dia duduk di bangkunya dan melamun memikirkan kejadian tadi.
"Hei bro, kirain gak sekolah. Ditungguin di lapang basket tadi sama tim, nanti pulang ada latihan sama alumni ye."ucap Surya pada Arthur yang belum terlepas dari lamunannya
"Lah ni anak ngapa dah, di tanya kaga jawab," lanjut surya
"Ngelamun dia," timpal gerald
"Woy Arthur masih hidup kaga lo?" teriak Surya tepat di telinga Arthur. Arthur yang mendengar teriakan Surya langsung berdiri kaget dan gak sengaja memundurkan kursnya dengan keras, gerald yang berada di belakang kursi Arthur meringis kesakitan, begitu juga dengan Surya yang tadi berada di samping Arthur wajahnya terjedot bahu Arthur yang keras itu, parahnya itu mengenai hidung surya yang langsung membuat surya mimisan.
"Aww, bangsat," ucap Surya yang berbarengan dengan umpatan Gerald, "anjir."
Arthur yang sadar umpatan mereka, hanya memasang wajah tanpa dosanya.
"kalian lagi ngapain," tanya Arthur, terlihat ia tak merasa bersalah.
"Sakit bangsat, lu kalau mau bangun bilang lah anjir. Noh hidung si Surya sampe mimisan gitu," jawab gerald sambil masih meringis memegang kakinya yang terkena kursi, sedangkan Surya dia tengah duduk di kursinya mengelap darah yang keluar dari hidungnya.
"Lah siapa yang salah, gue mah reflek aja. makanya jadi orang jangan ngagetin,ganggu kesenangan gue aja," kesal Arthur.
"Lah mana ada ngelamun itu bagian kesenangan, yang ada itu lagi mikirin masalah," ucap surya
"Apakah kalau mikirin seorang yang di idamkan," timpal Gerald
"Cie cie seorang Arthur terpesona, sama siapa thur?" ejek Gerald yang juga bertanya tentang si doi nya itu.
"Jangan jangan dia buka hatinya buat si Kaila dah," ucap Surya
"Ih kaga anjir kaliang ngapa dah, gue ini mikirin kemarin omongan bonyok gue, lagian mana mungkin gue buka hati, males gue cuman buat bikin tenar mereka aja," omel Arthur menolak kenyataan bahwa dia memang sedang terpesona dengan perempuan tadi.
"Emang bonyok lo ngomong apa thur?, sampe dilamunin dah," tanya Gerald
"Eu eee, kepo. Sana duduk lo pada, Pak warjo dah mau kesini, ngerjain kaga PR nya, kalau kaga mampus lo pada,"
"PR yang mana bego gue kaga nyaho," sentak Udin teman kelasnya Arthur yang duduknya di depan Arthur.
"Yang logika, yang 30 soal," ucap Arthur
"Lah gue baru 10, gue kira emang 10 soal," balas Magie, sekretaris kelas Arthur
"Gue juga belum, bangsat," Ucap Farel KM yang jauh dari kata teladan.
Mereka yang belum tugas berebutan meminjam buku orang yang sudah mengerjakan tugas. Arthur kesenangan melihat mereka semua yang ribut, dia duduk tenang di kursinya dan melipat tangan nya kembali untuk melamunkan perempuan yang telah membuat ia terpesona. Tapi itu terlambat, pak warjo kini telah memasuki ruang kelasnya.
"Assalamualaikum," salam pak Warjo. Mendengar salam pak warjo para murid sontak kembali ke bangkunya masing masing sambil menjawab salam pak warjo, "waalaikumsalam,"
"Ini kenapa barusan kumpul kumpul, pada ngerjain PR ya, kumpulin sok siapa aja yang belum ngerjain," ucap pak warjo
Mereka yang mendengar perintah pak Warjo matanya mulai jelalatan, Mereka yang belum mengerjakan mulai meremas tangannya sedangkan mereka yang sudah mengerjakan meminta bukunya dikembalikan.
BRAKK (gebrakan meja begitu memekakan telinga)
"Sok mana kumpulin,"
Ada sekiranya 7 orang termasuk Arthur maju kedepan mengumpulkan tugasnya
"Yang tidak mengerjakan tunggu di luar, CEPAT," titah pak Warjo
***
Setelah hukuman pak warjo dan mereka kembali belajar seperti biasanya, kini bel istirahat telah berbunyi meminta mereka untuk segera mengisi perutnya.
"Thur kantin yu," ajak surya, "dari pada di kelas ngelamun mulu," Arthur yang mendengar itu mendongakan wajahnya dan berdiri.
Diperjalanan menuju kantin mereka asyik mengobrol, kecuali Arthur yang diem.
"Eh katanya ada adik kelas baru ya," tanya Surya
"Yoi kata mereka sih dia cantik, kaga tau gue nanti liat aja di kantin,"Jawab Gerald
Arthur yang juga mendengarkan mereka mengobrol tentang anak baru ia terpikirkan perempuan tadi dan seketika muka dia cerah dan tanpa dia sadari, dia mempercepat jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nina
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis sengsara yang kesepian setelah ibu yang mengurusnya meninggalkan dunia untuk selamanya. Dia dikirim ke kota untuk menjalani beasiswa yang diterimanya, itu lebih beruntung dari pada di kampung tinggal sendiri dan h...