Bukan Katarina

73 27 6
                                    

Siang ini suasana di rumah besar milik keluarga Son terasa sedikit suram. Ada Yunho yang masih termenung, Juyeon yang belum mau menurunkan tingkat amarahnya, serta Chaeyoung yang tengah terbaring lemas di atas kasur setelah meminum obat resep Dokter.

Juyeon lengah, saat laki-laki itu pergi keluar dan menitipkan gadisnya pada Yunho, ia mendapat kabar jika Chaeyoung kesakitan dengan tubuh yang memerah sepenuhnya.

Melihat Yunho diam mematung dengan tatapan kosong di depan semangkuk besar mie seafood berkuah merah, Juyeon bisa menyimpulkan jika Yunho memberi gadisnya makanan pedas dengan udang di dalamnya.

Sial, hampir saja Juyeon mengamuk dan menghajar Yunho sampai mati jika saja ia tidak membutuhkan laki-laki itu.

"Ikut gue."

Juyeon membawa Yunho menuju ruang belakang dekat gudang, akan sedikit merepotkan jika Chaeyoung bangun lalu menguping pembicaraannya seperti kemarin. Walau bagaimanapun, ini pembicaraan yang sangat serius.

"Lo gegabah, sialan! Gara-gara lo, Chaeyoung hampir mati!" hardik Juyeon.

"Itu makanan kesukaan Katarina..." Lirih Yunho masih berusaha memahami kejadian tadi.

Yunho sengaja memesan mie seafood pedas untuk membangkitkan mood Chaeyoung yang sepertinya masih buruk karena tidak jadi belanja, tapi ternyata—semuanya berubah menjadi seperti ini. Padahal, Yunho tau betul jika tunangannya itu sangat menggilai makanan laut pedas.

"Katarina suka makanan pedes, Katarina suka udang. Bahkan, kalo ditanya soal makanan tadi atau belanja, Katarina bakal jawab makan tanpa ragu." Lanjut Yunho, "dan juga, Katarina punya tato dibahunya, Juyeon."

Kali ini giliran Juyeon yang mematung, tatapan Yunho berubah sayu, ada tuntutan tersirat dari sorot mata laki-laki pirang ini.

"Sedangkan dia—dia gak bisa makan pedes, dia alergi udang dan bahunya bersih tanpa ada goresan sedikitpun." Yunho memberi jeda, "Dia itu...  Chaeyoung yang asli, kan?" Juyeon masih diam, enggan menjawab, membuat Yunho mengepalkan tangan lalu mencengkram kerah kemeja yang digunakan Juyeon, tatapan mata Yunho menajam, "mana Katarina? Lo sembunyiin Katarina di mana, bajingan?"





Mendekati seorang Katarina Wilson yang tengah patah hati karena menangkap basah tunangannya, Jeong Yunho, berselingkuh menjadi tantangan tersendiri untuk Juyeon. Jika dalam mood yang baik saja Katarina sulit di dekati, bagaimana dengan sekarang?

Tapi Juyeon tidak menyerah, ia butuh Katarina untuk menjalankan rencananya. Ia harus menjadikan Katarina umpan untuk menyelamatkan Chaeyoung.

Dan satu-satunya jalan adalah—menculiknya.

"Geez! Who are you? What the fuck are you doing!" Katarina berteriak marah, tangan dan kakinya terikat dengan mata yang ditutup kain hitam.

"Lapor sama Ibu Rosediana Sandoro, Katarina Wilson bakal di eksekusi sebentar lagi."

"Siap, Pak."

Katarina menegang, semakin berusaha keras untuk melepaskan diri saat mendengar bunyi tarikan pistol.

Sialan! Tidak tahukan mereka jika Katarina merupakan calon menantu kesayangan keluarga Jeong? Jika Ayah Yunho tahu, mereka pasti akan habis. Alexander Jeong itu salah satu petinggi kepolisian.

"Let me go! Let me—"

Suara tembakan menggema, sedikit memekakkan telinga. Suasana mendadak hening, Katarina bergeming dengan darah yang terus mengalir dari dada kanannya. Bibirnya memang terkatup rapat, tapi hati Katarina sendiri memanas, menyebut satu nama yang akan ia beri perhitungan nantinya.

Rosediana Sandoro!

Setelah tidak melihat ada pergerakan lagi dari Katarina, Juyeon mengangkat dagu. Memberi isyarat pada dua pria berbadan besar untuk segera memeriksa keadaan si gadis pirang.

Setelah dipastikan jika Katarina benar-benar kehilangan kesadaran, Juyeon mendekat, membuang kantong darah yang sengaja ia tempelkan pada dada kanan gadis didepannya ini agar lebih meyakinkan.

Sebelum Juyeon membawa Katarina dan mengikatnya di gudang kosong ini, gadis itu dibius terlebih dahulu. Dengan begitu, pelayan perempuan yang sengaja dipanggil oleh Juyeon bisa memakaikan rompi anti peluru.

"Kita balik ke Indonesia sekarang."









"Katarina aman selama lo gak gegabah, dia bukan tipe cewek yang gampang di tindas, kan?" Mendengar jawaban Juyeon, Yunho melepaskan cengkramannya lalu mundur beberapa langkah, "gue cuma butuh video dokumentasi perlakuan si lampir sama anaknya, setelah bukti cukup, gue janji bakal bawa dia."

Sehari setelah Chaeyoung keluar dari rumah sakit, Juyeon sengaja mengecoh Rosediana dengan memasukkan Katarina ke sekolah yang sama dengan Nancy, gadis yang ada dalam foto keluarga. Well, setelah Juyeon membawa Chaeyoung ke rumah besar ini, saat itu juga Rosediana pergi.

Nancy yang mengetahui jika Katarina yang ia kira Chaeyoung menjadi mahasiswa baru di kampusnya langsung menghubungi Rosediana, dan setelah Nancy memberitahu jika tidak ada Juyeon disana, tentu saja Rosediana langsung bergegas dengan membawa Eunwoo, walau bagaimanapun, anak tirinya itu harus segera di singkirkan.

"Seenggaknya kasih tau gue soal keberadaan Katarina, gue mau liat dia meski dari kejauhan..."

Juyeon mendengkus, merasa sedikit kesal karena Yunho kini bertambah murung, "fine, lo boleh nyamperin dia. Lo boleh jagain dia disana. Tapi janji satu hal, jangan sampe ketauan. Kalo sampe Katarina ketauan bukan Chaeyoung sebelum dapetin bukti, abis lo."

"Serius?" Yunho tersenyum sumringah.

"Ganti warna rambut sama penampilan lo."

"Beres."

"Satu lagi,"

Yunho menaikan sebelah alis, "apa?"

"Kalo nanti Katarina gak ngenalin lo maklum aja, gue udah cuci otak dia dan ngasih sugesti kalo dia itu beneran Chaeyoung."

Tergelak, Yunho lalu mengepalkan tangannya, "lo emang binatang, Lee Juyeon."






i n c e p t i o n

INCEPTION;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang