aku gak bisa percaya akan ada hari di mana aku menulis x reader. gomennasai, mafu-sama, okaa-sama, otou-sama, dan juga kamisama.
warning :
-kata kasar
-OOC
-a bit srmf, tapi gak srmf juga. platonic love(?????)
-aku nulis ini sambil minum es micin campur melebihi dosis sakata. jadi bakal gaje dan tak berfaedah.kalau kalian masih nekat membaca, silahkan.
(disarankan sambil muter lagunya agar lebih afdol 👍)
.
.
.
.
.Kehidupan (y/n) terasa biasa-biasa saja selama ini. Walau tinggal di dalam rumah megah (bisa dikatakan mansion) di tepi hutan hujan tropis di Kalipacar, ia merasa ada sesuatu yang kurang di hidupnya.
Sesuatu yang... manis.
Tidak-tidak, sebenarnya hidup (y/n) gak asem-asem kedongdong, lebih ke asem-asem lemonade. Masih ada manis-manisnya dikit lah. Tapi tetep, perasaan seperti ada sesuatu yang kosong di hidupnya mengganggu (y/n) hingga di malam hari ia tidak bisa tidur walau telah mendengarkan lagu kesukaannya. Kalau gak salah yang liriknya ada "kokonat, kokokokokonat kokonat" gitu.
Akhirnya, saking depresotnya (y/n), ia pergi ke hutan. Untuk apa? Oh tentu saja ngepet bareng opet liar di sana. Emang maruk banget dah, dah punya mansion eh malah masih pengen lebih. Maumu apa sih?
"YA MANA GUA TAHU ELU YANG NULIS INI THOR!" sahut (y/n) pada saya.
Oh iya sorry mbak / mas (y/n) udah yuk udah jangan hancurkan tembok keempat yang memisahkan kita:(
(y/n) melintasi sungai yang membelah pulau Kalipacar menjadi dua sel anakan diploid. Sepatu yang terbuat dari emas palsunya itu kotor, tapi gak papa masih ada cadangan di rumahnya.
Kalau dipikir lagi, kenapa sih (y/n) rumahnya kudu di tepi hutan banget?
"Biar gak usah bayar pajak:D" jawab (y/n) ria.
Oh tanah ilegal toh. Pantesan walau mansion-mu gedenya segede cintaku pada Mas Sosro perilakumu kek babu jelata.
"Bangsat kau thor, mentang-mentang gua kagak bisa nyekik kamu dari balik layar. KALAU GUA JADI MON*KA, UDAH GUA BOCORIN SEMUA FANFIC HORNY-MU KE— AAAAAAAA"
Saking panasnya (y/n) bertengkar dengan author, ia tidak sadar kalau kakinya sudah di tepi jurang. Terjatuh, tersungkur, terjungkal, hingga mendarat muka pertama di tanah bekas kucing berak.
"Author syalan!" umpatnya kembali sebelum bakso meteor Zhongl* menghantam kepalanya dan mengakibatkan dirinya kembali berguling-guling di tanah, membuatnya menjadi Rolling Girl wannabe.
Akhirnya, setelah Sun Go Kong berhasil mengumpulkan semua kitab suci, (y/n) pun berhenti berguling. Pakaiannya yang memang dari sononya udah compang-camping sekarang makin lecek.
Ia berdiri, melemaskan diri hingga tulang punggungnya mengeluarkan bunyi "krek." Krek krek krek kagak patah sekalian napa. Anyways, (y/n) yang sudah belajar dari kesalahannya untuk tidak melawan saya pun memandangi daerah sekitarnya.
Masih hutan. Hutan belantara di sekelilingnya. Berhubung hari sudah malam, (y/n) memutuskan untuk membuat tenda dari daun pohon pisang. Maunya sih gitu, tapi ternyata "kaze fukeba, author no mani mani~" dan ambruk lah itu tenda.
(y/n) hanya bisa menggigil memeluk batang pohon kelapa yang barusan dia cabut dengan tangan sendiri. Jauh, jauh di pikirannya, ia mengulang-ulang lagu kesukaannya yang berupa lagu kokonat gaje tersebut.
Ia tidak boleh menyerah. (y/n) tahu, setelah penderitaan yang ia alami saat ini, pasti ada maknanya. Seperti perkataan seseorang yang sudah lama ia kubur di ingatannya yang terdalam, "ketika hidup memberimu lemon, buatlah lemonade." Sampai rumah nanti, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk membuat lemonade kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intinya Utaite
FanfictionFanfic-fanfic oneshot yang menurutku tidak perlu mendapat bukunya sendiri akan dikumpulkan di sini. Warning akan ada di setiap chapter.