Fish upon the sky

14. paranoia

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE

dipagi hari terlihat mobil milik seorang jeon jungkook yang baru saja terparkir didepan rumah keluarga park

"hei, kamu ngapain kesini?"

"aku mau jalan ke kampus bareng kamu"

"konyol bagaimana kalo orang orang tau?"

"keluarlah sebentar"

pinta jungkook pada seseorang didalam mobil

"hai" sapa eunha dengan senyum khasnya

"hai"

"aku sengaja membawa eunha untuk alibi agar orang orang tidak curgia, aku sangat ingin menghabiskan waktu seharian denganmu"

"baiklah"

"eonnymu mana?"

"dia udah jalan duluan tadi, jimin oppa menjemputnya tadi"

"kalo gitu ayo berangkat nanti kita terlambat"

-----------

"hei gila ujian kali ini sangat sulit"

'tring'

lisa mengeluarkan ponselnya tepat saat mendengar notif chat masuk

jeon jungkook
aku sudah di mall

lisa hanya membaca chat tanpa menjawab namun dirinya juga bergegas menuju tempat yang sudah ia janjikan bersama dengan sang kekasih

hingga kini terlihat lisa seorang diri yang baru saja sampai disebuah restaurant yang ada disebuah mall dikota seoul

lisa diam terpaku saat melihat sang kekasih bisa tersenyum cerah bersama sosok eunha yang terlihat sedang ingin memesan makanan

"hai" sapa lisa

"eoh kau sudah datang" eunha tersenyum dengan sangat cerah

"apa yang harus kita pesan?"

"aku mau bulgogi"

"hei kau sudah makan itu kemarin"

"lihatlah aku tidak akan gemuk, pengang perutku masih saja rata bukan?"

seakan tidak memperdulikan kehadiran lisa, eunha menggerakan tangan jungkook agar memegang perutnya

"baiklah terserah kau"

"lisa-ya mau apa?"

"aku bingung mau mesan apa"

"eunha-ya berilah rekomendasi untuknya"

"kalo gitu aku akan rekomendasikan makanan kesukaan jungkook aja gimana? dia selalu memesan ini jika kita sedang makan disini"

"kalian sering kesini?"

"makanan disini enak jadi kami sering kesini"

"kalo gitu aku pesan sama dengan jungkook aja"

"eunha-ya tolong atur pesanan kita, aku dan lisa akan mencari tempat duduk" eunha hanya menganggukan kepalanya

"jungkook-ah bagaimana kalo disana?"

jungkook hanya berdeham dan menuruti sang kekasih yang memilih duduk disudut ruangan

"kenapa kau duduk didepanku?"

"kenapa? kan nanti juga eunha duduk disebelahku"

"lalu bisakah lepaskan genggaman tangan ini?"

"apa aku tidak boleh menyentuh kekasihku sama sekali?"

"boleh tapi kita sedang berada ditempat umum"