Bel masuk pun akhirnya berbunyi, namun di kelas itu hanya ada beberapa siswa saja dan bangku masih banyak terlihat kosong.Mengeluarkan buku dan membacanya dengan santai.
Tiba-tiba ada siswa dari kelas C masuk ke kelas A.
"Lix...!!! Dimana li... Aaa... Ngga jadi..." ucap salah satu siswa yang masuk ke kelas A .
Menoleh dengan santai " Ada apa???"
"Ngga.... Ngga..." saut orang itu.
"Mau cari lia? Orangnya masih ke toilet" felix dengan senyuman sambil menunjukkan foto lia yang sedang berjalan menuju ke toilet.
" Nyari lia??? Mana mungkin, gua kan ngga kenal, siapa tuhh lia??? Eehh, itu siapa ??? Apa lo suka lix sama ni cewek???" jawaban yang sedikit julid.
" Eehh... Mending lo balik ke kelas aja... Udah bel...." ucap felix dengan santai dan ia tidak menjawab pertanyaan dari temannya.
Orang itu bernama Minho, orang yang dingin dan sedikit sombong.
"Minho"
5 menit kemudian
Berlari menuju ke kelas, sampai kelas ia terlihat sangat kelelahan.
"Lia... Lia... Untung belum ada guru yang dateng..." ucap temannya yang bernama chery.
"Uhhh...." lia langsung mengambil botol minum yang ada di atas meja yang ternyata itu milik felix.
" Gue udah tau sihh, kalau ngga bakal ada guru yang dateng. Apa kalian ngga tau, kalau hari ini para guru ada rapat" lia langsung duduk, namun ia duduk di atas meja felix dan sedangkan felix sedang duduk dikursi.
"KEBIASAAN...." ucap hyunjin dengan sindirannya.
"KENAPA??? Lo ngga suka??? Suka-suka gue lah mau duduk dimana, ya kan fel ? Lagian lo siapa..." lia tetap duduk disana.
"Udahlah lia, belajar sopan sedikit dong, dan belajar kontrol emosinya, jangan gitu terus..." ucap felix dengan lembut.
"Ya ampun lix... Ni orang ya selalu sewot mulu kerjaannya... Gua harap sihh lo ngga berteman sama ni orang... Ngga baik kalau sama ni orang... iihhh... DASAR JULID..." lia terus mengoceh dan temannya yang lain tidak ada yang ikut campur.
"Udah... Udah.... Jangan ribut, apa lo ngga capek lia. Udah li... Mending lo duduk dulu..." ucap felix sambil berusaha menenangkan lia.
Bagaimana pun sikap lia, felix tetap sabar menghadapinya. Mereka sudah terlihat sangat dekat, bagaikan seperti seorang dua bersaudara yang tak boleh di pisahkan, dan sebenarnya mereka sudah berteman sejak kecil.
###
(Bel pulang berbunyi)
"Yukk fel..." lia langsung menggandeng tangan felix sambil tersenyum.
"Eemm, mending lo pulang duluan." ucap felix sambil melepaskan tangan lia.
"Fel... Ingettt... janji lo..." saut lia sambil menunjukkan jari kelingkingnya sambil tersenyum.
"Kalau gitu lo tunggu di depan sekolah aja ya... Gua ada urusan nihh sama pak kepala sekolah...Okeyy" ucap felix.
"Hemm... Ya ampunn gue harus nunggu lama nihh... Yahhh, padahal gue mau cepet-cepet sampe di rumah. Masa gue ngga tepat waktu pulangnya... Hemmm... Mohon dipercepat ya..." ucap lia dan ia langsung pergi.
Felix hanya terdiam saja sambil fokus melihat ke arah lia. Dan felix pun keluar dari kelas tanpa mengatakan apapun kepada temannya yang ada di belakang, orang itu ialah hyunjin seorang.
Sedangkan hyunjin saat itu ingin mengatakan sesuatu, namun ia terlambat, karena felix sudah berlari keluar kelas.
"Heemmm...." hyunjin sambil merapikan rambutnya.
Tiba-tiba handphone hyunjin berbunyi.
Dengan cepat, hyunjin langsung menjawab panggilan itu.
"Hyunjin, kamu lagi dimana???"
"Di sekolah pa, tapi sekarang aku mau pulang pa... Emang ada apa ya pa??? Ngga biasanya papa telpon hyunjin... " ucap hyunjin terlihat bingung.
"Nahh kebetulan, papa tunggu kamu di restoran deket kantor papa... Okey"
"Aaa... Oke, oke pa..." saut hyunjin langsung bergegas keluar kelas. Saat ia berjalan tepat di depan lia, tiba-tiba ia di hentikan olehnya.
"Ehhh... Tunggu... tunggu..." lia menghalangi jalan hyunjin.
"Eemm..." hyunjin sambil menoleh ke belakang.
"Gue ngomong sama lo... Ehh hyun, felix mana??? Lama bangett... Cape tau dari tadi nunggu... Hemm, bisa-bisa gue ngga tepat janji nihh, dan bisa-bisa gue kena marah ni sama mama gue... Felix.... Cepetan dong keluar... " ucap lia, mondar-mandir dan terus mengoceh tepat di hadapan hyunjin.
"Hemm... KEBIASAAN... DASARR ANAK MANJ..." ucap hyunjin dengan raut wajah malas.
"Eehhh... Apa tadi lo bilang??? Ngga suka??? Ya udah, pergi sana... Ussh...usshh..." lia pun mendorong dan menendang kaki hyunjin.
"Aww... Dasar aneh ya ni orang... " hyunjin merasa kesakitan.
"Kenapa masih disini??? Pergi sana, usshh... ushh..." lia berusaha mengusir hyunjin dari hadapannya, namun hyunjin tetap berada disana.
"Gua nunggu felix... Emang kenapa???" saut hyunjin.
"Nunggu felix??? Udahlah, pulang sana..." lia berkali-kali mendorong hyunjin dan pada akhirnya felix melihat kelakuan lia terhadap hyunjin.
"Udah lia... Udah... Yukk pulang... " teriak felix dan ia langsung menarik tangan temannya, lia.
Sedangkan hyunjin hanya berdiam diri sambil melihat interaksi mereka berdua.
***
"Oow iya, gua ada janji sama papa..." hyunjin langsung bergegas pergi dari sekolah.
Apakah felix masih bisa menghadapi lia??? Dan apakah felix bisa merubah perilaku lia???
Sedangkan hyunjin??? Apa yang akan terjadi padanya??? Apa yang ingin ia katakan kepada felix??? Apa hal itu penting???
♡♡♡♡💙To Be Countinue💙♡♡♡♡
Thanks ya yang udh mampir kesini, aku berharap kalian suka sama ff ku dan ngga bosen sama jalan ceritanya.
Pokoknya part-part selanjutnya tambah seruuu...
Jangan lupa vote dan komen ya!!😉
KAMU SEDANG MEMBACA
"Cinta Tak Ada Yang Tau" [Hyunlix]
Romance### "Apa mungkin sesuatu yang indah itu tidak akan bisa datang lagi???" hyunjin, menatap ke arah langit yang penuh dengan bintang-bintang. "Ingettt jin, semuanya udah beda.... Beda 180 derajat" ### Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi. Hanya Tu...