Chapter 1

575 65 6
                                    

"Itu laporan ku!. Bagaimana bisa orang itu mendapatkannya!!. Aku yang bersusah payah melakukan penelitian hingga membuat laporan itu dengan kedua tanganku sendiri tapi bajingan itu mencurinya tanpa sepengetahuanku!. Kenapa kalian tidak percaya padaku!!."

"Hentikan!, Rekaman cctv jelas menyatakan jika kau yang menyalin laporan miliknya. Berhentilah menuduh orang lain!. Kendalikan dirimu!!."

"Kalian semua ditipu!, Rekaman itu palsu!. Dia yang menyalin milikku!!."

"Sudah cukup!. Berteriak seperti itu juga tidak akan mengubah bukti yang ada!. Hal itu juga tidak bisa membalikkan keadaanmu!. Kau sudah di pecat, Lyan!. Kendalikan dirimu dan terima keadaan!!." Udara memanas bersama orang-orang yang bernafas keras dalam ruangan cctv.

"Lyan, kemasi barangmu dan keluar dari sini. Awalnya aku tidak akan terlalu menyalahkanmu jika kau mau meminta maaf. Tapi kelakuanmu kali ini hingga menerobos ruang cctv bahkan sampai ke telinga direktur. Jadi aku tidak punya pilihan lain selain mengeluarkanmu." Bahkan manajer pun berkomentar.

Lyan terdiam dengan nafas kasar. Tidak ada yang membelanya. Mereka semua menuduhnya. Setelah nafasnya agak tenang, Lyan keluar ruangan dalam diam.

Ruangan itu sunyi setelah Lyan keluar. Sebenarnya banyak yang tahu jika Lyan berkata jujur tentang laporan itu. Tapi sayangnya orang yang di lawan Lyan merupakan keponakan dari direktur. Jelas tidak akan ada yang berani melawannya.

Lyan berasa di mejanya, mengemasi barangnya satu persatu ke dalam kardus.

"Lyan, maafkan aku. Seharusnya aku ikut membelamu. Tapi aku, tidak berani. Aku pengecut, maafkan aku Lyan." Primadona kantor, Dona yang duduk di samping meja Lyan.

"Tidak apa-apa. Ini juga bukan salahmu, Dona. Kau hanya mengikuti arus. Sepertinya memang bukan takdirku untuk bekerja disini." Lyan berkata tanpa menoleh.

"Tapi Lyan aku sebenarnya...,"

"Jika memang ada kesempatan lain. Kita akan bertemu lagi. Selamat tinggal." Lyan memasukkan barang terakhirnya kemudian pergi.

Sebenarnya, aku menyukaimu. Dona menatap kepergian Lyan dalam diam.

Di halte bus Lyan membuka handphone nya. Notifikasi manga Tokyo revenger telah update memenuhi layar.

Lyan menghela nafas. Tsk, beruntungnya kau Takemicchi, jika itu aku. Aku hanya perlu satu kesempatan.

Kemudian dia menarik nafas dalam sebelum memasang headset di telinganya dan menutup mata. Sejenak mencoba masalah masalah hari ini melalui ramainya kesibukan jalanan.

Berbagai suara terdengar di telinga nya meskipun dia sudah menggunakan headset. Yah karena sejak awal Lyan memang tidak menyalakan musik.

"Um, sumimasen. Keberatan jika aku duduk di sampingmu?."

Tapi Lyan membuka matanya begitu mendengar pertanyaan ini.

"Apa?." Lyan menoleh. Seorang wanita Asia dengan rambut hitam dan mata agak sipit berdiri di hadapannya.

Oh?, Turis ya?.

"Ya tentu, tidak apa-apa." Tapi kemudian Lyan terdiam lagi setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Barusan aku berkata apa?. Kata-kata yang diucapkan Lyan barusan bukan merupakan bahasanya. Tapi bahasa Jepang. Sebenarnya dia berbicara dengan bahasa Jepang. Bagaimana bisa?.

"Terima kasih." Wanita itu tersenyum kemudian duduk.

Lyan mengalihkan pandangannya. Dimana ini?. Sebelumnya dia tadi duduk di halte bus. Tapi kali ini dia duduk di ruang tunggu bandara.

Menjadi Pengasuh [Tokrev]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang