[Penulisnya kena culture shock perkuliahan, jadi terpaksa hiatus😭]
Pangeran Agares Rahayu. Sesuai dengan namanya, dia memang price charming-nya SMA Bimasakti. Wajah yang ganteng menyilaukan mata, tatapan tajam menghunus jiwa, suara berat memabukkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan kalian pikir, semua cewek bakal sembunyi di balik ketiak cowok setiap ada masalah! Kita engga selemah itu."
━━━━━🎈━━━━━
Rabu, 13 Oktober 20XX Kantin SMA Bimasakti
"Lo mau beli apa?" Ula bertanya di sebelah Atha yang menatap lapar ke semua jenis gorengan yang baru saja di angkat dari penggorengan. Hawa panas makanan semakin meningkatkan suara yang meraung di perut Atha.
"Kamu mau beli apa?" tanya Atha balik.
Ula memutar-mutar jari telunjuknya di udara, siap menargetkan salah satu gorengan yang ingin dibeli. Ketika jari Ula turun mengarah ke salah satu jenis gorengan paling ujung, sikunya tiba-tiba dicengkram dan diarahkan ke bungkusan roti yang berjejer rapi di sebuah keranjang kecil.
"Roti rasa srikaya lebih enak dan sehat tuh."
Sama seperti Ula, Atha juga ikut menoleh ke belakang mereka.
Rupanya disana ada Reynald, seperti biasa mengumbar senyuman manis. Mungkin tidak heran bila Ula begitu mengidolakan Reynald, Atha saja sampai terpukau dengan senyumannya, apalagi cowok itu termasuk tipe kakak kelas yang sangat friendly. Semua orang pasti jatuh dalam pesona Reynald.
"Eh- Kak Rey-nald," gagap Ula jadi salah tingkah.
Atha terkikik geli dalam hati melihat reaksi sahabatnya, sepertinya Atha harus menyelamatkan keadaan.
"Istirahatkan lima belas menit lagi, kenapa kamu disini?" tanya Atha beradu tatap dengan Reynald yang masih saja tersenyum. Mungkin pipinya tidak pernah merasa pegal.
"Gue barusan dari ruang kepsek nyerahin proposal, terus lewat sini dan ngeliat lo berdua. Jadi gue mampir nyapa, sekalian ngulur waktu," jawabnya dengan kekehan kecil.
Atha membulat mulutnya disertai anggukkan kecil. Berbeda dengan Ula yang masih saja kesemsem dengan kehadiran Reynald.
"Yah sudah, Rey disini aja sampai jam istirahat." Atha menghadapkan kepalanya kembali ke arah makanan. "Biar Ula bisa bucin sama kamu," guman Atha kecil namun terdengar jelas oleh Ula yang melotot sempurna.
"Apa, Tha?" tanya Reynald kurang jelas mendengar gumanan Atha.
Ula refleks diam-diam menusuk pinggang Atha membuat pemiliknya tersentak. "Atha bilang, Kak Rey ganteng," tutur Ula melirik Atha yang melempar tatapan horor.
Reynald lagi-lagi terkekeh ringan, "Makasih yang lebih ganteng," balasnya malah membuat Ula dan Atha melempar tatapan horor padanya.
"Kenapa? Ada yang salah?" Reynald tersenyum geli mendapati reaksi kedua cewek itu.