Live Show

33.3K 174 0
                                    

Keingintahuan akan kelanjutan adegan itu menahan langkahku menuju dapur. Adegan ciuman itu bertambah panas mereka saling memagut dan berguling-gulingan, lidah Vito menjalar bagai bagai ular ketelinga dan leher sementara tangannya menyusup kedalam t-shirt meremas-remas payudara yang menyebabkan Allesha mendesah-desah, suaranya desahannya terdengar sangat sensual.

Disibakkannya t-shirt Allesha dan lidahnya menjalar dan meliuk-liuk di putingnya, menghisap dan meremas-remas payudara Allesha. Setelah itu tangannya mulai merayap kebawah, mengelus-elus bagian sensitif yang tertutup g-string. Vito berusaha membuka penutup terakhir itu, tapi sepertinya Allesha keberatan. Lamat-lamat kudengan pembicaraan mereka.

"Not now honey..." Tolak Allesha.

"Whyyy??.." Tanya Vito.

"Aku belum pernah..gituan..."

"Try it baby..." Bujuk Vito.

"Takut byy..." Allesha beralasan.

"Ngga apa-apa kok..." Lanjut Vito membujuk.

"Buttt..."

"Gini deh," Potong Vito,

"I just kiss, kalau kamu ngga suka kita berhenti..."

"Janji ya..." sahut Allesha ingin meyakinkan.

"Promise..." Vito meyakinkan Andra.

Vito tidak membuang-buang waktu, ia membuka t-shirt dan celana pendeknya dan kembali menikmati bukit kenikmatan Andra yang indah itu, perlahan mulutnya merayap makin kebawah...kebawah...dan kebawah, Ia mengecup-ngecup gundukan diantara paha sekaligus menarik turun g-string Allesha. Dengan hati-hati Vito membuka kedua paha Allesha dan mulai mengecup kewanitaannya disertai jilatan-jilatan. Tubuh Allesha bergetar merasakan lidah Vito.

"Agghh..Honey...oohh..enakk.."

Mendengar desahan Allesha, Vito semakin menjadi-jadi, ia bahkan menghisap-hisap kewanitaan Allesha dan meremas-remas payudaranya dengan liar. Hentakan-hentakan birahi sepertinya telah menguasai Allesha, tubuhnya menggelinjang keras disertai desahan dan erangan yang tidak berkeputusan, tangannya mengusap-usap dan menarik-narik rambut Vito, seakan tidak ingin melepaskan kenikmatan yang ia rasakan.

Allesha semakin membuka lebar kedua kakinya agar memudahkan mulut Vito melahap kewanitaannya. Kepalanya mengeleng kekiri-kekanan, tangannya menggapai-gapai, semua yang diraih dicengramnya kuat-kuat. Allesha sudah tenggelam dan setiap detik belalu semakin dalam ia menuju ke dasar lautan birahi. Vito tahu persis apa yang harus dilakukan selanjutnya, ia membuka CDnya dan merangkak naik keatas tubuh Allesha.

Mereka bergumul dalam ketelanjangan yang berbalut birahi. Sesekali Vito di atas sesekali dibawah disertai gerakan erotis pinggulnya, Allesha tidak tinggal diam ia melakukan juga yang sama. Kemaluan mereka saling beradu, menggesek, dan menekan-nekan. Melihat itu semua membuat degup jantung berdetak kencang dan bagian-bagian sensitif di tubuhku mengeras..

Aku mulai terjangkit virus birahi mereka. Vito kemudian mengangkat tubuhnya yang ditopang satu tangan, sementara tangan lain memegang kejantannya. Vito mengarahkan kejantanannya keselah-selah paha Allesha.

"Don't do it honey, katanya cuma cium aja..." sergah Allesha.

"Rileks sha.." bujuk Vito, sambil mengosok-gosok ujung penisnya di kewanitaan Allesha.

"Tapi.... oohh.. aahh..." protes Allesha tenggelam dalam desahannya sendiri.

"Enjoy it sha.."

"Ehh.. akkhh.. mpphh.. baby..." Allesha semakin mendesah.

"Gitu sayang.. rileks.. nanti lebih enak lagi.."

"Yess baby.... eesshh.."

"Enak..?"

"Emmhh.. enaakk sayang"

Aku benar-benar ternganga dibuatnya. Seumur hidup belum pernah aku melihat milik pria yang sebenarnya, apalagi adegan live seperti itu. Tidak ada lagi protes apalagi penolakan hanya desahan kenikmatan Allesha yang terdengar.

"Aku masukin ya..." pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

Vito langsung menekan pinggulnya, ujung kejantanannya tenggelam dalam kewanitaan Allesha.

"Aakhh.... eengghh" erang Allesha cukup keras, membuat bulu-bulu ditubuhku meremang mendengarnya.

Vito lebih merunduk lagi dengan sikut menahan badan, perlahan pinggulnya bergerak turun naik serta mulutnya dengan rakus melumat payudara Allesha.

"keep it up.. honey.. enak banget.. ohh.. suck hard baby...ah" Allesha meracau.

"I like your breasts baby.. mmhh"

"I also like your sucking.. ahh."
Allesha menyorongkan dadanya membuat Vito bertambah mudah melumatnya.

Bukan hanya Allesha yang terayun-ayun gelombang birahi, aku yang melihat semua itu turut hanyut dibuatnya. Tanpa sadar aku mulai meremas-remas payudara dan memainkan putingku sendiri, membuat mataku terpejam-pejam merasakan nikmatnya. Vito tahu Allesha sudah pada situasi point of no return, ia merebahkan badannya menindih Allesha dan memeluknya seraya melumat mulut, leher dan telinga Allesha dan.. kulihat Vito menekan pinggulnya, dapat kubayangkan bagaimana kejantanannya melesak masuk ke dalam rongga kenikmatan Allesha.

"Auuwww.. sayangg.. sakiitt.." jerit Allesha.

"Stop.. stop sayangg.."

"Rileks baby.. so it's good later" bujuk Vito, sambil terus menekan lebih dalam lagi.

"Sakittt.. pleasee.. jangan diterusin.."

Terlambat.. seluruh kejantanan Vito telah terbenam di dalam rongga kenikmatan Allesha. Beberapa saat Vito tidak bergerak, ia mengecup-ngecup leher, pundak dan akhirnya payudara Allesha kembali jadi bulan-bulanan lidah dan mulutnya. Perlakuan Vito membuat birahi Allesha terusik kembali, ia mulai melenguh dan mendesah-desah, lama kelamaan semakin menjadi-jadi. Bagian belakang tubuh Vito yang mulai dari punggung, pinggang sampai buah pantatnya tak luput dari remasan-remasan tangan Allesha.

Vito memahami sekali keadaan Allesha, pinggulnya mulai digerakan memutar perlahan sekali tapi mulutnya bertambah ganas melahap gundukan daging Allesha yang dihiasi puting kecil kemerah-merahan.

"Uhh.. ohh.. babyy..." desah kenikmatan Allesha, kakinya dibuka lebih melebar lagi.

Vito tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dipercepat ritme gerakan pinggulnya.

"Agghh.. ohh.. keep going..." Allesha meracau merasakan kejantanan Vito yang berputar-putar di kewanitaannya, kepalanya tengadah dengan mata terpejam, pinggulnya turut bergoyang.

Merasakan gerakannya mendapat respon Vito tidak ragu lagi untuk menarik-memasukan batang kemaluannya.

"Aaauugghh.. sshh.... ohh.. sayangg.." Allesha tak kuasa lagi menahan luapan kenikmatan yang keluar begitu saya dari mulutnya.

Pinggul Vito yang turun naik dan kaki Allesha yang terbuka lebar membuat darahku berdesir, menimbulkan denyut-denyut di bagian sensitifku, kumasukan tangan kiri kebalik celana pendek dan CD. Tubuhku bergetar begitu jari-jemariku meraba-raba kewanitaanku.

"Ssshh.. sshh" desisku tertahan manakala jari tengahku menyentuh bibir kemaluanku yang sudah basah, sesaat live show Vito dan Allesha terlupakan.

Kesadaranku kembali begitu mendengar pekikan Allesha.

"Adduuhh.. honey.. nikmattt.." Allesha terbuai dalam birahinya yang menggebu-gebu.

"Nikmati sha.. enjoy to the fullest.."

"Ssshh.. ahh.. ohh.. ennaak baby"

"Punya kamu enaakk sekalii Sha.. uugghh"

"Ohh.... I love you.. sshh" desah Allesha seraya memeluk.

Pujian Vito rupanya membuat Allesha lebih agresif, pantatnya bergoyang mengikuti irama hentakan-hentakan turun-naik pantat Vito.

"Enaak Sha.. terus goyang.. uhh.. eenngghh" merasakan goyangan Allesha, Vito semakin mempercepat hujaman-hujaman kejantanannya.

"Ahh.. aahh.... teruss.. sayaang" pekik Allesha.

Semakin liar keduanya bergumul, keringat kenikmatan membanjir menyelimuti tubuh mereka.

"Babyy.. press baby.. uuhh.. aku mau ke.. kelu.. aarrghh" erang Allesha.

Vito menekan pantatnya dalam-dalam dan tubuh keduanya pun mengejang. Gema erangan kenikmatan mereka memenuhi seantero kamar dan kemudian keduanya.. terkulai lemas.

Dikamar aku gelisah mengingat-ingat kejadian yang baru saja kulihat, bayang-bayang Vito menyetubuhi Allesha begitu menguasai pikiranku. Tak kuasa aku menahan tanganku untuk kembali mengusap-usap seluruh bagian sensitif di tubuhku namun keberadaan Lisa sangat mengganggu, menjelang ayam berkokok barulah mataku terpejam. Dalam mimpi adegan itu muncul kembali hanya saja bukan Allesha yang sedang disetubuhi Vito tetapi diriku.

FORBIDDEN RELATIONSHIP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang