Namun hujaman-hujaman kemaluan Dava yang begitu bernafsu dalam posisi doggy dapat membuatku kembali merintih-rintih. Apalagi ditambah dengan elusan-elusan Ibu jarinya dianusku. Bukan hanya itu, setelah diludahi Dava bahkan memasukan Ibu jarinya ke lubang anusku. Sodokan-sodokan dikewanitaanku dan Ibu jarinya dilubang anus membuatku mengerang-erang.
"Ssshh.. engghh.. hard Baby.. mmpphh"
"Enak banget Va.. aahh.. oohh"
Mendengar eranganku Dava tambah bersemangat menggedor kedua lubangku, Ibu jarinya kurasakan tambah dalam menembus anusku,membuatku tambah lupa daratan. Sedang asiknya menikmati, Dava mencabut kejantanan dan Ibu jarinya.
"Babyy.. why was it removed!" Protesku.
"Enter again baby.. pleasee" Pintaku menghiba.
Sebagai jawaban aku hanya merasakan ludah Dava berceceran di lubang anusku, tapi kali ini lebih banyak. Aku masih belum mengerti apa yang akan dilakukannya. Saat Dava mulai menggosok kepala penisnya dilubang anus baru aku sadar apa yang akan dilakukannya.
"Davaa.. pleasee.. not there" Aku menghiba meminta Dava jangan melakukannya.
Dava tidak menggubris, tetap saja digosok-gosokannya, ada rasa geli-geli enak kala ia melakukan hal itu. Dibantu dengan sodokan jarinya dikemaluanku hilang sudah protesku. Tiba-tiba kurasakan kepala kemaluannya sudah menembus anusku. Perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit batang kenikmatannya membelah anusku dan tenggelam habis didalamnya.
"Ouch it hurts baby.. akhh..!" Keluhku pasrah karena rasanya mustahil menghentikan Dava.
"Rileks Ver.. like that, Then the pain will go away.." bujuknya seraya mencium punggung dan satu tangannya lagi mengelus-elus klitorisku.
Separuh tubuhku yang tengkurap disofa sedikit membantuku, dengan begitu memudahkan aku untuk mencengram dan mengigit bantal sofa untuk mengurangi rasa sakit. Berangsur-angsur rasa sakit itu hilang, aku bahkan mulai menyukai batang keras Andri yang menyodok-nyodok anusku. Perlahan-lahan perasaan nikmat mulai menjalar disekujur tubuhku.
"Aaahh.. aauuhh.. oohh..." Erang-erangan birahiku mewarnai setiap sodokan penis Dava yang besar itu.
Dava dengan buasnya menghentak-hentakan pinggulnya. Semakin keras Dava menghujamkan kejantananya semakin aku terbuai dalam kenikmatan. Mahesa yang sudah pulih dari istirahatnya tidak ingin hanya menonton, ia kembali bergabung.Membayangkan akan dijarah lagi oleh mereka menaikan tensi gairahku. Atas inisiatif Mahesa kami pindah kekamar tidur, jantungku berdebar-debar menanti permainan mereka. Mahesa merebahkan diri terlentang ditempat tidur dengan kepala beralas bantal, tubuhku ditarik menindihinya. Sambil melumat mulutku-yang segera kubalas dengan bernafsu-ia membuka lebar kedua pahaku dan langsung menancapkan kemaluannya kedalam vaginaku. Dava yang berada dibelakang membuka belahan pantatku dan meludahi lubang anusku.
Menyadari apa yang akan mereka lakukan menimbulkan getaran birahi yang tak terkendali ditubuhku. Sensasi sexual yang luar bisa hebat kurasakan saat kejantanan mereka yang keras mengaduk-aduk rongga kewanitaan dan anusku. Hentakan-hentakan milik mereka dikedua lubangku memberi kenikmatan yang tak terperikan. Dava yang sudah lelah berlutut meminta merubah posisi, ia mengambil posisi tiduran, tubuhku terlentang diatasnya, kejantanannya tetap berada didalam anusku.
Mahesa langsung membuka lebar-lebar kakiku dan menghujamkan kejantanannya dikemaluanku yang terpampang menganga. Posisi ini membuatku semakin menggila, karena bukan hanya kedua lubangku yang digarap mereka tapi juga payudaraku. Dava dengan mudahnya memagut leherku dan satu tangannya meremas buah dadaku, Mahesa melengkapinya dengan menghisap puting buah dadaku satunya. Aku sudah tidak mampu lagi menahan deraan kenikmatan demi kenikmatan yang menghantam sekujur tubuhku.
Hantaman-hantaman Mahesa yang semakin buas dibarengi sodokan Dava, sungguh tak terperikan rasanya. Hingga akhirnya kurasakan sesuatu didalam kewanitaanku akan meledak, keliaranku menjadi-jadi.
"Aaagghh.. ouuhh.. Saa.. Vaa.. press" jerit dan erangku tak karuan.
Dan tak berapa lama kemudian tubuhku serasa melayang, kucengram pinggul Mahesa kuat-kuat, kutarik agar batangnya menghujam keras dikemaluanku, seketika semuanya menjadi gelap pekat. Jeritanku, lenguhan dan erangan mereka menjadi satu.
"ouch.. Saa.. Vaa.. very enjoyable"
"Aaarrghh.. Verr.. enakk bangeett"
Keduanya menekan dalam-dalam milik mereka, cairan hangat menyembur hampir bersamaan dikedua lubangku. Tubuhku bergetar keras didera kenikmatan yang amat sangat dahsyat, tubuhku mengejang berbarengan dengan hentakan-hentakan dikewanitaanku dan akhirnya kami.. terkulai lemas. Sepanjang malam tak henti-hentinya kami mengayuh kenikmatan demi kenikmatan sampai akhirnya tubuh kami tidak lagi mampu mendayung. Kami terhempas kedalam mimpi dengan senyum kepuasan.
Dihari-hari berikutnya bukan hanya Dava dan Mahesa yang memberikan kepuasan, tapi juga pria-pria lain yang aku sukai. Tapi aku tidak pernah bisa meraih kenikmatan bila hanya dengan satu pria.. aku baru akan mencapai kepuasan bila dijarah oleh dua atau tiga pria sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN RELATIONSHIP
Fantasi18+ Adult Only Sebelum membaca jangan lupa follow, vote, and share agar teman-teman kalian bisa ikut membaca apa yang kalian baca, dan berbagai cerita menarik lainnya. Cerita ini mengandung unsur sex, jadi untuk kalian yang tidak suka dengan isi cer...