Asupan Pagi

24.6K 140 0
                                    

Jam 10.00 pagi harinya kami jalan-jalan menghirup udara puncak, sekalian membeli makanan dan cemilan sementara Lisa dan Kevin menunggu villa.

Belum lagi 15 menit meninggalkan villa perutku tiba-tiba mules, aku mencoba untuk bertahan, tidak berhasil, bergegas aku kembali ke villa. Selesai dari kamar mandi aku mencari Lisa dan Kevin, rupanya mereka sedang di ruang TV dalam keadaan bugil. Lagi-lagi aku mendapat suguhan live show yang spektakuler.

Tubuh Lisa setengah melonjor di sofa dengan kaki menapak kelantai, Kevin berlutut dilantai dengan badan berada diantara kedua kaki Lisa, Mulutnya mengulum-ngulum kewanitaan Lisa, tak lama kemudian Kevin meletakan kedua tungkai kaki Lisa dibahunya dan kembali menyantap lubang surga yang semakin terpampang dimukanya.

Tak ayal lagi Lisa berkelojotan diperlakukan seperti itu.

"Ssshh.. sshh.. aahh" desis Lisa.

"Oohh.. Vin.. nikmat sekalii.. sayang.."

"Gigit.. Vin.. please.. gigitt"

"Auuwww.. slowly baby...."

Melengkapi kenikmatan yang sedang melanda dirinya satu tangan Lisa mencengkram kepala Kevin, tangan lainnya meremas-remas payudara 36b- nya sendiri serta memilin putingnya. Beberapa saat kemudian mereka berganti posisi, Lisa yang berlutut di lantai, mulutnya mengulum kejantanan Kevin, kepalanya turun naik, tangannya mengocok-ngocok batang kenikmatan itu, sekali-kali dijilatnya bagai menikmati es krim. Setiap gerakan kepala Lisa sepertinya memberikan sensasi yang luar biasa bagi Kevin.

"Aaahh.. aauugghh.. keep it up baby" desah Kevin.

"Ohh.. baby.. enakk..."

Suara desahan dan erangan membuat Lisa tambah bernafsu melumat kejantanan Kevin.

"Ohh.. baby.. ngga tahann.. masukin babyy.." Pinta Kevin.

Lisa menyudahi lumatannya dan beranjak keatas, berlutut disofa dengan pinggul Kevin berada diantara pahanya, tangannya menggapai batang kenikmatan Kevin, diarahkan kemulut kewanitaannya dan dibenamkan.

"Aaagghh" keduanya melenguh panjang merasakan kenikmatan gesekan pada bagian sensitif mereka masing-masing.

Dengan kedua tangan berpangku pada pahanya Lisa mulai menggerakan pinggulnya mundur maju, karuan saja Kevin mengeliat-geliat merasakan batangnya diurut-urut oleh kewanitaan Lisa. Sebaliknya, milik Kevin yang menegang keras dirasakan oleh Lisa mengoyak-ngoyak dinding dan lorong kenikmatannya. Suara desahan, desisan dan lenguhan saling bersaut manakala kedua insan itu sedang dirasuk kenikmatan duniawi.

Tontonan itu membuat aku tidak dapat menahan keinginanku untuk meraba-raba sekujur tubuhku, rasa gatal begitu merasuk kedalam kemaluanku. Kutinggalkan live show bergegas menuju kamar, kulampiaskan birahiku dengan mengesek-gesekan bantal di kewanitaanku. Merasa tidak puas kusingkap rok miniku, kuselipkan tanganku kedalam CD-ku membelai-belai bulu-bulu tipis di permukaan kewanitaanku dan.. akhirnya menyentuh klitorisku.

"Aaahh.. sshh.. eehh" Desahku merasakan nikmatnya.

Elusan-elusanku sendiri, jariku merayap tak terkendali ke bibir kemaluanku, membuka belahannya dan bermain-main ditempat yang mulai basah dengan cairan pelancar, manakala kenikmatan semakin membalut diriku tiba-tiba pintu terbuka.. Lisa masih dengan pakaian kusut menerobos masuk, untung aku masih memeluk bantal, sehingga kegiatan tanganku tidak terlihat olehnya.

"Ehh Ver.. kok ada disini, bukannya tadi ikut yang lain?" sapa Lisa terkejut.

"Iya Lis.. balik lagi.. perut mules"

"Aku suruh Kevin beli obat ya"

"Ngga usah Lis.. udah baikan kok"

"Yakin Ver?"

"Iya ngga apa-apa kok" Jawabku meyakinkan Lisa yang kemudian kembali keruang tengah setelah mengambil yang dibutuhkannya.

Sirna sudah birahiku karena rasa kaget.

FORBIDDEN RELATIONSHIP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang