(HIATUS) Avoid The Protagonist!

91

Setelah Xin Siyue mengucapkan selamat tinggal, dia langsung menuju aula pertemuan. Dia mengkonfirmasi alur kerja seluruh program dengan pembawa acara lagi sebelum dia mulai berganti pakaian dan merias wajah.

Gaun malam disiapkan oleh sekolah terlebih dahulu.

Ketika Xin Siyue melihat gaun malam biru safir, dia sedikit terkejut. Kapan gaun sekolah menjadi sangat berkualitas?

Gaun biru safir dengan mulus jatuh ke tanah. Desain berpinggang tinggi membuatnya tampak lebih ramping dan tinggi. Ketika Xin Siyue melihat berlian menyilaukan yang tertanam di leher V, dia tidak bisa tidak berpikir: sekolah benar-benar menghabiskan sedikit uang.

Namun, seperti yang diharapkan, gaun itu terlihat sangat bagus untuknya.

Xin Siyue mencoba sepatu hak tinggi lancip putih yang juga bertatahkan berlian. Itu membuat gaun itu terlihat bagus dengan tumit.

Tidak buruk.

Pakaian Xin Siyue menarik napas banyak orang. Saat pesta malam dimulai, penonton benar-benar hening ketika keempat pembawa acara baru saja muncul. Setelah beberapa menit, jeritan dan sorak-sorai terdengar dari mana-mana.

Berbagai media yang diundang oleh Kepala Sekolah Zhao mengarahkan kamera mereka ke Xin Siyue dari waktu ke waktu dan mengambil beberapa foto dari dekat. Sepanjang waktu, Xin Siyue mempertahankan sedikit senyum manis. Dia secara otomatis mengabaikan Chen Sinan yang duduk di bawah panggung di baris pertama hingga kursi paling kiri. Dia mengenakan setelan hitam dan menatapnya dengan tenang tapi dalam.

Ketika program berhasil mencapai titik tengahnya, tuan rumah diminta untuk menambahkan dua program lagi.

Xin Siyue melihat nama-nama program yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab padanya. Tamu spesial: Xia Qiao . Penampilan: menyanyi. Ada juga tamu misterius grand finale lainnya.

Orang yang bertanggung jawab untuk mengumumkan program adalah Xin Siyue juga. Ketika dia memperkenalkan program Xia Qiao, dia berkata, “Tamu berikutnya yang muncul adalah seseorang yang sangat berarti bagiku. Dia dulu adalah Kakak Senior saya dan orang yang membimbing saya menjadi tuan rumah, karir ini. Bahkan bisa dibilang kami berjuang dengan gagah berani melewati rintangan hingga saat ini. Saya berterima kasih padanya dan bersyukur bahwa dia telah memberkati almamater saya, Universitas Sheng Jin. Sekarang, mari kita sambut Xia Qiao!”

Xia Qiao mengenakan celana hitam sederhana dengan t-shirt putih. Dia juga tidak kekurangan ketampanan. Dia tersenyum dan melambai ke arah penonton di bawah panggung. Dia berkata, “Saya sangat senang bahwa saya dapat datang tepat waktu ke ulang tahun agung Universitas Sheng Jin. Universitas Sheng Jin adalah tempat yang membawa kehangatan dan energi positif bagi orang-orang. Saya berharap untuk hari esok yang lebih baik dan lebih indah untuk Universitas Sheng Jin! Sekarang, saya akan membagikan lagu favorit saya dengan kalian. Mudah-mudahan, semua orang yang duduk di sini sekarang akan memiliki masa depan yang lebih cerah dan indah.”

Suara Xia Qiao menyenangkan di telinga. Ketika dia dengan sepenuh hati mengabdikan dirinya untuk menyanyikan lagu itu, dia tidak dapat menghentikan dirinya sendiri.

Xin Siyue berdiri di sudut sisi di atas panggung. Dia berkonsentrasi padanya dan mendengarkan dia menyanyikan seluruh lagu.

Dari waktu ke waktu, dia bisa merasakan bahwa Xia Qiao menggeser tubuhnya untuk melihatnya di atas panggung. Ketika Xin Siyue melakukan kontak mata dengannya, dia akan sedikit tersenyum.

Xia Qiao akan menanggapi dengan sedikit senyum juga.

Dalam perjalanan waktu, Chen Sinan tampaknya telah memperhatikan ini. Dia memancarkan aura dingin di sekelilingnya.

Ketika musik hampir berakhir, Xia Qiao dengan mulus menatap wajah gelap Chen Sinan. Tepat setelah itu, saat nada terakhir dari lagu itu mendarat, dia berkata, “Terima kasih semuanya! Juga, terima kasih Kepala Sekolah Zhao dan Siyue.”

Cara dia menyebut namanya membuat mereka merasa begitu akrab dan dekat satu sama lain!

Semua orang yang tenggelam dalam lagu itu tidak terlalu peduli dengan alamatnya. Namun, seseorang tertentu mengambil ini ke dalam hati.

Pesta malam itu hampir berakhir. Program kedua hingga terakhir hampir berakhir dalam waktu hampir dua menit. Xin Siyue hendak kembali ke atas panggung ketika dia mendengar pasangannya, seorang pembawa acara yang kurus dan wanita bertanya kepada dua pembawa acara pria lainnya, “Apakah kalian tahu siapa tamu misterius itu? Saya tidak mendengar ada tokoh berpengaruh di serikat mahasiswa yang datang!”