05

7 3 4
                                    

-
-
-
-

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu di sungai Han, kini Yena semakin gencar mendekatkan diri ke mas crushnya.

Seperti pagi ini, Yena bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk Minho. Ya hanya nasi goreng sih tapi semoga saja Minho suka.

"Loh Yena? Tumben udah bangun?" Tanya bunda yang baru bangun.

"Ish, bunda ngagetin aja."

"Maaf, lagi buat apa?"

"Nasi goreng bun!" Pekiknya senang.

"Hmm buat mas pacar ya? Kenalin dong sama bunda." Goda Bunda Seo.

"Belum masih proses bun, tunggu ya nanti Yena kenalin kok hehe." Jawabnya sambil meletakkan satu telur mata sapi diatas nasi goreng spesial nya untuk Minho.

"Bunda do'ain yang terbaik aja buat kamu." Ucap Bunda sambil mengusak rambut anak perempuannya.

"Makasih bun! Udah selesai nih Yena mandi dulu ya."

"Sama-sama sayang." Yena pergi menuju kamarnya untuk mandi dan memaki seragamnya tak lupa membangunkan abang kebonya. Yena juga kebo kok sebenernya;)

♡♡♡

Minho memasuki area sekolah yang masih sepi dengan wajah datarnya tak lupa headset berkabel yang bertengger ditelinga nya. Jangan lupakan tangannya yang masuk ke dalam kantong celananya. Menambah kegantengan Minho.

Yena yang melihat Minho segera mempercepat langkahnya. Ia dengan senyum lebar bodohnya menepuk pundak Minho pelan. Minho menoleh.

"Selamat pagi kak Minho!" Sapa Yena.

Minho hanya melihat nya sebentar lalu mulai berjalan kembali dengan santainya. Yena yang diperlakukan seperti itu sudah terbiasa.

"Ish kak Minho tunggu dulu!" Ucap Yena sambil memegang tangan Minho.

"Lepasin." Ucapnya dengan wajah tembok.

"Gue buatin bekal, dimakan ya!" Ucap Yena sambil memberikan satu kotak yang berisi nasi goreng yang ia buat subuh-subuh tadi.

"Hmm." Minho langsung pergi dari Yena, yang sedang memekik senang karena bekalnya di bawa Minho. Walapun tidak ada kata Terima kasih tapi ia cukup senang. Emang dasar bucin.

Minho kembali melangkahkan kakinya menuju kelas. Sesampainya disana, ia meletakkan kotak makan yang diberi oleh Yena dimejanya.

Tak lama kemudian teman sebangku Minho datang. Lelaki berkulit pucat itu dengan santainya berjalan dengan santai ke arah Minho.

"Tumben berangkat pagi?" Tanya Minho, biasanya teman Minho itu selalu telat atau ngga ya pas bel baru masuk.

"Loh ya ngga papa dong, suka suka gue juga."

"Terserah."

"Wih lo bawa bekal? Tumbenan."

"Makan aja kalo mau." Jawab Minho tanpa melirik temannya.

"Rejeki anak soleh nih."

Bangchan, yap teman Minho sekaligus sepupu Jisung. Chan langsung membuka kotak makan tersebut.

Tatapan nya sungguh berbinar, karena pagi ini ia belum sempat sarapan. Untung saja Minho berbaik hati membagi bekalnya. Tanpa tau saja ada orang yang sengaja bangun demi sekotak nasgor special untuk Minho itu.

"Wahh enak banget woi, demi apa ajakin gue main kerumah lo lah biar makan enak kek gini tiap hari." Ucap Chan, lalu kembali menyendokkan nasi goreng ke mulutnya.

Gone AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang