🐈
Bona sedang mandi
dan tiba tiba bel berbunyi, awalnya heran. "Siapa yang datang?" pikir seola setelah mengecek lewat intercom ternyata seorang kurir.
Seola membuka pintu.
"Atas nama kim jiyeon" ucap kurir itu kemudian memberikan pesanan bona. Seola menanda tangani notanya.
"Terima kasih" ucap seola kemudian menutup pintu nya kembali.
Bona selesai mandi dan sekarang udah pake baju training seola yang warna merah.
"Kegedean ga?" Tanya seola
"Enggak terlalu lah segini mah" ucap bona melihat telapak tangannya yang tertutup baju.
"Pesanan mu udah datang tuh" ucap seola menunjuk makanan di atas meja.
"Makan yu" ajak bona.
Mereka makan berdua dan tak ada bahasan tentang kejadian tadi malam, mereka seakan kompak tak membahas itu dan menganggap kejadian itu hanya mimpi indah, atau mimpi basah mereka saja. Toh mereka berdua sama sama mabuk, kemungkinan sadar melakukannya pun masih abu abu, baik seola maupun bona mengira jika mereka melakukannya tanpa sadar. Seola menganggap bona ga sadar, begitu pula bona menganggap jika seola ga sadar. Padahal nyatanya dua duanya melakukannya dalam keadaan sadar penuh.
"Mau pulang ke asrama?" Tanya seola.
Bona mengangguk setuju. Dia mau lanjut tidur, karena jujur dia masih ngantuk banget dan rasa pusing nya masih ada. Dia butuh istirahat tambahan.
Sampai di asrama
seperti biasa pasti terjadi keributan kalau mereka dalam keadaan melek. Mereka tenang kalau tidur saja.
"Kalian ga pulang, semalam tidur dimana?" Tanya exy
"Apartement" jawab seola.
"Ooo" exy ngangguk doang
Seola pov;
Jam delapan pagi aku dan bona pulang menuju asrama, saat masuk. Suara ribut yang disajikan, dan ga jelas mereka ngomong apa saking banyak nya yang ngomong . Ada yang lagi makan, ada pula yang baru selesai mandi. Si exy noleh ke kami dan nanya kami tidur di mana. Ya udah aku jawab aja sejujurnya. Toh buat apa berbohong ga guna. Aku teringat kelakuanku sama si bona tadi malam. Sampai ingin mengupat si exy yang hanya bilang oo sambil manggut manggut. Kalau saja si exy ga pergi dadakan tadi malam. Udah di pastikan ga akan ada yang terjadi tadi malam. Tapi sungguh deh. kejadian tadi malam melekat banget di otak, ga mau pergi barang sekejap, mataku seolah melihat dirinya yang sexy di depan hidungku, menghirup nafas hangat nya. Bibirku merasakan betapa lembut nya bagian bagian tubuh si bona. "Aku ngantuk juyeon" ucap si bona yang kini lagi di tempeli sama si eunseo. "Makan dulu" kata si eunseo. "Aku udah makan dan sekarang aku mau tidur" Ucap si bona sambil berjalan, dan gerakannya terlihat sulit karena si eunseo enggan lepas dari bona. "Aku temenin mau?" Tanya si eunseo. Mendengar itu ku buru buru masuk ke kamar. Si bona cuma melongo melihatku. Tak lama kemudian si bona masuk kamar. Sendiri tanpa si eunseo. Sepertinya dia terbebas dari si eunseo.
Seola pov end...
Hari yang melelahkan tiba jadwal grup wjsn penuh dari pagi hingga malam dari mulai promo, fans meeting dan pemotretan, syuting dance practice. semuanya terasa melelahkan bagi ke 13 member.
Seola berjalan bergandengan dengan dayoung kemudian dia menoleh ke arah bona yang ada di belakangnya.. seola melepas tangan dayoung kemudian mengulur ke arah bona dengan senyum manis dan rona senang di wajahnya, bona menyambut uluran tangan seola. Dan menggandeng tangan seola dengan posesif, dua orang itu menyunggingkan senyum yang sama manisnya.
Mengikuti skrip, seolbo berakting. Seola menunggu bona selama 30 karena bona telat dan seola tentunya marah, Bona membujuk seola dan dengan tingkah menggemaskannya membuat seola luluh dan ga ngambek lagi.
Hari berganti dengan kesibukan yang sama. Kini asrama mereka hanya tempat untuk tidur, dan mandi saja. Tak ada kegiatan lain selain itu.
"Bona, apa berita itu benar?" Tanya seola. Dan bona hanya tersenyum menanggapi pertanyaan seola.
"Apa diner bareng bisa di katakan pacaran?. Apa pergi liburan bareng bareng bisa di katakan pacaran?. Kalau begitu aku dan kamu juga pacaran dong" ucap bona. Membuat seola mati kata. Kalimat terakhir bona sangat amat berpengaruh pada perasaannya.
Tbc,
22-08-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
canggung
Fanfictioncinta itu beneran ada dan terasa, tapi begitu sulit untuk di ungkapkan