Rapuh54

12 1 0
                                    

Kehadiranmu seolah membawa sinar mentari yang bersinar seakan menyinari gelapnya kehidupanku ini.

Kehadiranmu seolah mengajak angin masuk dan berjalan bersama denganku menikmati gerahnya kehidupan yang sedang ku jalani.

Kehadiranmu juga seolah membawa 7 warna yang tersusun menjadi deretan pelangi yang mewarani kehidupan yang semula hampir tidak berwarna lagi.

Dengan semua itu membuatku mempunyai sebuah harapan lagi. Aku berharap kalau hati yang semula rapuh, bisa segera sembuh dan bisa kembali utuh.

Harapanku tergantung cukup lama, tapi ternyata tidak sampai menjadi nyata.

Kepergianmu seolah mengundang awan hujan yang makin lama mulai menteskan gumpalan air yang membasahi tubuh ini.

Kepergianmu seolah menumbuhkan pohon kaktus yang tanpa sadar terlihat indah, hingga aku mau memeluknya, dan ternyata yang tersisa hanya duri.

Kepergianmu juga seolah mengajak sang petir menghampiri kehidupanku, meninggalkan sebuah trauma karena ketakukan yang semula sudah lama tidak menghampiri.

Dengan semua hal itu, ternyata tidak membuat aku yang rapuh menjadi utuh. Semua itu malah membuat aku yang rapuh menjadi begitu hancur.

Sekarang aku bingung bagaimana cara agar aku bisa kembali menyatukan hati yang sudah bertabur sebab hancur menjadi hati yang terlihat seolah tidak pernah mengalami yang namanya rapuh.

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang