part⁵

110 7 1
                                    

"Mommy sama daddy mau pergi ke rumah nenekmu beberapa bulan sampai nenekmu benar-benar sembuh,besok jam 9 pagi jadwal pemberangkatan kita,kamu sama twins di rumah aja ya...."Jihan mengelus surai Grace yang tengah menangis di pelukannya...

"Gr...Grace mau ikut mommy hiks..."Grace memeluk erat leher Jihan,tak membiarkan Jihan melanjutkan menata keperluan ke dalam koper besar miliknya dan milik stevan...

Stevan tersenyum,sebenarnya dia tak ingin meninggalkan ketiga anaknya,tapi mau bagaimana lagi,orangtuanya tinggal ibunya saja,berbeda dengan Jihan yang orang tuanya masih lengkap,pagi tadi Stevan mendapatkan email dari saudaranya kalau ibunya terkena stroke dan menginginkan kedua putranya untuk menjenguknya,kebetulan Stevan juga terdapat proyek yang tertunda di sana.

Tangan Stevan terulur mengelus surai Grace lembut.

"Hey princess, don't cry oke??kamu kan kuat sekarang,lagian kalau kamu ikut gimana sama sekolah kamu??janji deh nanti pas kita pulang Daddy bawain oleh oleh 5 koper dari sana.nanti juga 1 bulan sekali kita ke indo lagi,nanti kalau weekend kalian juga boleh ke sana,tapi 2 Minggu sekali aja...okey??"Grace perlahan menampakkan wajahnya yang memerah.

"Hiks hiks you promise??"Stevan tertawa pelan,menangkup kedua pipi Grace lalu mengecup dahi Grace penuh kasih sayang...

"I'M promise"Grace memeluk erat Stevan..

"Ehhem....kita gak di peluk??"tanya dua orang yang saling merangkul itu,grace memandang dua orang yange berwajah sama,berbaju sama yaitu kaos putih dan celana hitam robek robek,rambut coklat keabuan yang sama-sama di pangkas dan di jambul sama,mata hazel nut yang sama,apalagi tinggi badan dan wajah mereka yang sama,Grace bahkan sering sekali tak bisa membedakan mereka,kecuali saat mereka bersuara,suara Alvin lebih berat daripada suara Kelvin.

Stevan dan Jihan tertawa,Jihan merentangkan kedua lengannya menyambut kedua putranya untuk memeluknya,tanpa basa basi lagi twins berlari memeluk ibunya yang mengelus surai keduanya lembut.

"Kakak jagain Grace dengan baik ya...."Alvin dan Kelvin kompak mengangguk..
"Oke Moms,we Will Miss you Moms,dad"Stevan dan Jihan tersenyum senang,meski kedua putranya itu nakal,tapi mereka tahu kalau twins orang yang baik terhadap keluarganya dan orang yang mereka sayang.

.........

"Take care Moms dad,kita gak bisa nganter"

"No problem,kalian harus sekolah"

Stevan kini merangkul kedua putranya sedangkan Jihan tengah memeluk Grace yang menangis.

"Grace mau ikut"rengeknya dengan suara tercekat karena kelamaan menangis.

"Anak Daddy jangan nangis lagi,Daddy bakal sering-sering pulang kok oke??jangan nangis ah,nanti cantiknya luntur"hibur Stevan,mengusap air mata Grace yang maish mengalir.

"Kakak,jangan lupa nasihat mommy sama daddy semalem,jagain Grace,oke boy"

"Oke dad..."jawabnya serempak...

"Kita berangkat dulu,we Will Miss you all"mereka berpelukan bersama,menyimpan kehangatan untuk beberapa bulan kedepan..

"Moms....daddd"Grace merengek saat Stevan dan Jihan sudah memasuki mobil.

Stevan mengkode Alvin dan Kelvin agar memegangi Grace ketika mobilnya perlahan  berjalan,Grace menangis histeris mencoba memberontak dari pelukan kedua kakaknya.

"MOOMSS DAD GRACE MAU IKUT...."teriaknya,Alvin dan Kelvin sudah tak heran,karena setiap orang tuanya pergi ke luar negeri meski cuma satu hari Grace akan melakukan hal yang sama,apalagi ini pergi beberapa bulan dalam waktu yang tak menentu.

"Hei princess,listen to me,kamu gak boleh gitu,mereka kan juga bilang mau pulang 2 Minggu sekali...jadi jangan nangis oke.."Alvin sedikit menunduk mengelus pipi Grace lalu mengecup dahinya pelan.

"Kita sekolah ya?"bujuk Kelvin,Grace mengangguk dengan wajah sembab,setidaknya di sekolah jika bersama teman-temannya dia sedikit melupakan kesedihannya.tanpa tahu seseorang yang kemarin mengklaimnya dengan tindakan tak terduga menunggunya di ruang tamu rumah AINESH.

"Wihh Lo kapan kesininya??"tanya Kelvin ketika dia baru masuk di suguhkan dengan nakuka yang duduk di ruang tamunya.

Nakula memandang Kelvin sebentar lalu kembali fokus ke ponselnya.

"Siapa Vin...eh lo"Alvin membawa Grace yang di rangkulanya mendekat ke arah Nakula.wajah Grace yang masih merah semakin merah ketika matanya bertabrakan dengan mata hitam Nakula,Grace semakin salah tingkah melihat smrik Nakula.

"Mine"ucapnya tanpa suara,mata Grace melotot.

"Woy Lo berdua kenapa saling tatap gitu??saling suka ya??"grace terbatuk mendengar pertanyaan Kelvin.

"Eh engg"

"Mine"satu kata itu berhasil membuat ketiga orang itu melotot tak percaya..wajah Grace semakin memerah.

"What??kalian pacaran"Nakula menggeleng membuat ketiganya bingung.

"Gue benci pacaran,tapi dia milik gue."Alvin dan Kelvin saling pandang.

"Gila dia Adel gue gue gak mau Lo main-main ma dia"Alvin menatap datar Nakula yang di balas dengan tataoan serupa.

"Oh,tapi gue gak main main,"Nakula berjalan mendekat ke arah Alvin dan Grace,Grace bergerak waspada.

"Lo berdua,motor Lo ada di depan"Nakula melemparkan dua kunci motor yang membuat twins terbelalak.

"Njir ini motor limited edition yang gue pingin,thanks dah,Lo bawa gih grace,gue mau jemput pacar gue sama ini,btw thanks ya bro"

"Thanks kul,gue mau jemput Monic,biar trakitran gue main gede"

Twins bergegas meninggalkan Grace dan Nakula yang saat ini tangan Nakula sudah memeluk pinggang Grace posesif.

Grace meremang merasakan jilatan hangat yang bersarang di pipinya.

"Jangan nangis babe,ayo kita pergi bersenang senang"ucapnya dengan seringai di bibirnya,Grace tak sempat protes saat Nakula sudah membawanya keluar menggunakan mobil Lamborghini milik Nakula yang terparkir di halaman depannya.

Nakula mengendarainya dengan tenang tak perduli berat badan Grace yang menimpanya karena posisinya sekarang Nakula yang menyetir dan Grace yang tertidur  di pangkuan Nakula  dengan kepala yang di sandarkan pada dada bidang Nakula.

Tangan kiri Nakula mengelus punggung Grace lembut sesekali memeluknya jika dirasa Grace kurang nyaman dengan posisinya.nakula tersenyum miring mengingat siapa gadis yang tertidur di pangkuannya itu...gadis yang 2 bulan lalu terlihat lemah tapi lihatlah sekarang,sangat berani dan terlihat liar menurut pandangan mata Nakula...

"Gue pastiin Lo gak akan bisa lepas dari gue Grace...kecuali gue yang buang Lo...you always be mine"bisik Nakula di ceruk leher Grace,mencium harum vanilla yang menyeruak keluar dari tubuh Grace...harum yang membuat Nakula bergairah bahkan saat pertama kali bertemu dulu.

I'm your stalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang