Chapter 5 : Gloire, Kota Awal Segalanya

5 3 0
                                    

Kereta api ekspres itu akhirnya berhenti di stasiun kota Gloire, dan para penumpangnya mulai turun dari dalam kereta bersama barang bawaan mereka. Dan di antara para penumpang itu tampak Nana yang tengah membawa tas nya turun dari kereta, ia tampak begitu gembira melihat keadaan kampung halamannya yang tidak banyak berubah. Sambil menikmati udara pagi kota Gloire, Nana merenggangkan tubuhnya yang seharian hanya duduk saja di kursi kereta, sebelum menghirup udara pagi dalam-dalam dan pergi meninggalkan stasiun.

Kota Gloire adalah kota besar di wilayah timur Arcadia, jaraknya cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki dari ibu kota Royale, perjalanan menuju ke kota Gloire akan memakan waktu kurang lebih sepuluh hari dari ibu kota. Kota Gloire dibuat mengitari danau raksasa di Arcadia, danau Whirlness yang merupakan salah satu danau terbesar di dunia, arsitektur kota ini di dominasi dengan arsitektur Baroque yang mengedepankan kemegahan dan keindahan. Jika dibandingkan dengan suasana gothic-metropolis modern di Royale maka Gloire ini seperti dunia lain.

Kota Gloire terkenal sebagai pusat pendidikan dan budaya, dimana-mana kalian bisa menemukan lembaga-lembaga yang mengajarkan berbagai keahlian literasi ataupun seni, dan tentu saja yang menjadi ikon pendidikan kota ini adalah keberadaan akademi sihir terbesar di dunia, Magican Academia, terletak di pulau di tengah-tengah danau Whirlness, yang bahkan kemegahan bangunannya dapat dilihat dari kejauhan kota. Magician Academia memiliki cabang-cabang di lima kontinen besar di dunia dan diakui sebagai salah satu institusi pendidikan sihir remaja terbaik di dunia. Di sinilah tempat dulu Nana, Renard, dan Lastrii bersekolah sebelum bergabung dengan asosiasi L.H.

Nana membeli es krim di salah satu kedai yang ada di dekat stasiun, perasaannya sedang sangat baik saat ini, melihat para warga kota Gloire berlalu lalang dan beberapa kali menegur kenalan yang berpapasan dengannya membuat Nana merasa senang sekali. Setelah meninggalkan area stasiun Nana memutuskan pergi ke rumahnya, ke tempat ibunya tinggal, yang berada di distrik yang terletak tidak jauh dari area danau Whirlness.

Dari kejauhan, di dataran yang lebih tinggi tempat distrik tempat para bangsawan tinggal di Gloire, Nana bisa melihat rumah Renard, berdiri kokoh dan megah penuh kebanggaan, dengan arsitektur gaya bangsawan yang bisa ditemukan di ibu kota Royale. Sembari memperthatikan kota kelahirannya yang makmur dan damai, mau tidak mau Nana menjadi teringat akan keadaan kota Sabakin yang miskin di tengah gurun, para warga kota itu pastilah akan bahagia sekali jika bisa tinggal di kota ini pikir Nana sedih.

"Kupikir suatu saat aku akan mengajak Hanni ke kota ini, pasti dia akan sangat senang" ucap Nana ketika ia berbelok mengikuti tikungan yang akan membawanya ke rumahnya.

Tak lama Nana tiba di distrik pertokoan di dekat danau Whirlness, ia dapat melihat dengan jelas danau besar yang berwarna biru bersih itu, serta jembatan raksasa yang menghubungkan kota Gloire dengan pulau yang berada di tengah danau dan tempat di mana Magician Academia berada. Nana berjalan melewati toko-toko yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari yang tengah ramai dikunjungi pembeli.

Tak lama Nana berhenti di sebuah toko daging, tokonya penuh dengan pelanggan dengan para karyawannya tampak kewalahan menghadapi banyaknya pelanggan yang datang, tersenyum, Nana memasuki toko itu. Toko itu adalah toko daging Farzia, toko yang dimiliki oleh keluarga Nana, ketika ia memasuki toko itu ia mencari seseorang yang sangat ia ingin temui, ibunya. Tak lama salah seorang karyawan toko menyadari kedatangan Nana dan menghampirinya.

"Nona Nana! Anda sudah datang! Ibu Vania sudah menunggu, silakan ikuti saya" kata si pegawai menunjukkan jalan, Nana mengangguk dan mengikutinya dengan senang hati. Mereka melewati kumpulan pelanggan yang tengah berbelanja, Nana jadi teringat dulu ketika toko mereka tidak sebesar sekarang, ia harus membantu ibunya di toko di luar waktu sekolahnya, melihat perkembangan toko ini membuatnya merasa terharu.

Will 2 : Beyond the BoundariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang