Will 2 : Beyond the Boundaries

Chapter 7 : Terbaik Tahun Ini

Kota Winmill adalah kota yang cukup unik, dengan perpaduan aristektur bangunan kayu klasik abad pertengahan yang dipadu dengan bagunan-bangunan dengan gaya arsitektur Jacobethan di pusatnya. Di kota ini terdapat banyak turbin-turbin kincir angin raksasa di tiap sudut-sudut kota, sesuai dengan namanya, kota ini mengadalkan energi dari turbin-turbin kincir angin ini sebagai sumber energi kota ini.

Di sekitar wilayah kota Winmill, terdapat sebuah fenomena sihir yang luar biasa yang biasa menjadi objek wisata, yaitu kehadiran beberapa pulau-pulau yang mengapung di angkasa, yang di atasnya terdapat perkotaan kecil yang ditinggali manusia dan makhluk-makhluk lainnya, terutama para Ottrich, makhluk asli penghuni kepulauan yang mengapung ini, makhluk seperti berang-berang yang berwujud humanoid, yang terkenal dengan kecerdasannya, terutama mengenai peradaban mesin uap mereka yang terkenal. Dan kepulauan yang mengapung di langit ini di sebut sebagai kepulauan Floatia.

Nana dan rombongannya menginap di salah satu hotel di pusat kota, tempat yang cukup bagus untuk beristirahat. Sepanjang perjalanan mereka menuju ke hotel, mereka sering kali berpapasan dengan para magician agent yang menjadi perwakilan asosiasi mereka masing-masing. Sejauh ini Nana telah bertemu dengan teman lamanya dari masa-masa di akademi, Edouard Rickson dan Elle Balls, yang saat ini bergabung dengan Magien Trooper, yang keduanya terkenal akan kerjasamanya dan kini menjadi Magician Agent andalan asosiasi mereka.

Setelah check in ke dalam hotel, kelima penyihir muda ini berkumpul di ruang makan hotel, yang cukup mewah. Mereka memesan makanan karena mereka sama sekali belum makan sejak turun dari kereta.

"Sore ini setelah beristirahat aku akan main ke kota bersama Elle dan Rickson! Sudah lama sekali sejak kita terakhir bertemu, bagaimana Las? Apakah kamu juga mau ikut?" tanya Nana bersemangat.

Lastrii menelan makanannya sebelum menjawab enteng "Kurasa aku akan ikut, sudah cukup lama grup kita tidak berkumpul kan? Sayang sekali kita tidak bertemu Cuphy di sini ya" kata Lastrii cerah.

"Dia tidak mungkin ada di sini kan? Petugas palang merah nasional seperti dirinya tentu saja sangat sibuk mengurusi urusan kesehatan nasional Arcadia" kata Nana sekarang menunjuk Lastrii dengan garpu.

Lastrii hanya mengangkat bahu "Ya... siapa tahu ada semacam kejadian tidak terduga sehingga dia berada di sini kan?" katanya sambil lalu.

Julio menarik keluar undangan acara dari sakunya "Kurasa jika kalian ingin bermain di kota, tidak ada masalah, acara dimulai besok pukul sebelas siang. Kurasa itu sudah cukup siang dan kalian tidak mungkin bangun sesiang itu yang akan membuat kita terlambat"

Renard hanya mendengus meremehkan "Aku tidak tahu apakah kedua orang ini akan bisa bangun tepat waktu, begitu mereka menyentuh bantal biasanya mereka akan langsung tertidur tanpa ingat waktu" kata Renard mengejek, sekarang sambil membalas lambaian tangan ke salah seorang fansnya yang sekarang tampak girang sekali mendapatkan lambaian balasan dari idola mereka.

"Bahkan di sini pun kau selalu berusaha mengajak berkelahi ya, Arvard?" tanya Lastrii

Nana hanya mendesah sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya "Yeah, memang seperti itulah Renard yang kita kenal" kata Nana letih.

"Aku siap kapanpun kau mau, Amiie, kita belum menyelesaikan urusan kita sebelumnya kan?" kata Renard seraya bangkit dari kursinya, begitu juga Lastrii yang sudah bersiap bertarung.

Wiria berusaha menenangkan "Sudahlah, kita tidak sedang berada di gedung asosiasi, kita akan menimbulkan keributan kalau kalian mulai berkelahi di sini."

Lalu tanpa diduga Julio memukul meja dengan keras yang membuat mereka semua terkejut dan menatap wajahnya yang sekarang tampak sangat serius "Sudah cukup, kalian berdua! Aku tidak bisa membiarkan kalian membuat keributan dalam tugas penting ini" kata Julio serius.