❀࿆⃧፝྅⃕ꦿ❒0%

3.3K 221 29
                                    

*✿❀❀✿*❝𝓜𝓲𝓼𝓼𝓲𝓸𝓷❞*✿❀❀✿*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*✿❀❀✿*
❝𝓜𝓲𝓼𝓼𝓲𝓸𝓷❞
*✿❀❀✿*



Entah mengapa, mendadak suhu di kamar kecil itu menjadi panas. Bahkan, tangan [Name] yang semulanya basah karena air, kini sudah mengering. Panas tempat itu benar-benar tidak manusiawi.

[Name] bergegas keluar dari kamar kecil, menuju ke meja tempat Ia dan calon mantannya makan. Dan benar saja, panas itu bukan berasal dari penghangat ruangan, melainkan karena adanya kutukan.

"Malang sekali kau. Padahal aku ingin mengucapkan kata putus, namun kematian justru menghampirimu..." Ujar [Name] dengan kekehan. "Aku penasaran, apa reaksi selingkuhanmu begitu mendengar kabar bahwa kekasih kesayangannya hangus terbakar?"

"Bagaimana bisa ada manusia yang masih bertahan?"

[Name] tersenyum tipis begitu merasakan sebuah pisau dapur yang bertengger manis di lehernya, bahkan pisau itu telah menggores lehernya yang mulus. Roh kutukan yang mengarahkan pisau itu padanya, benar-benar membuatnya kesal.

"Sebelum aku menjawabnya. Bisakah kau menurunkan pisau ini terlebih dahulu? Aku takut kepalaku akan lepas dari tubuhku." Tanyanya sambil mengangkat kedua tangannya.

"Manusia seperti kalian memang harus mati!!"

"Baiklah, baiklah... kalau begitu aku akan menjawab pertanyaanmu." [Name] menjeda ucapannya sesaat. "Bagaimana bisa makhluk terkutuk seperti kau berani mengarahkan senjata padaku?"

Seketika, dari punggung [Name], keluarlah sebuah rantai dengan bagian ujung yang runcing. Rantai itu menembus tepat di bagian dada makhluk terkutuk itu.

Begitu pisau terjatuh, [Name] membalikkan badannya. Seringai meremehkan keluar dari bibirnya, membuat makhluk terkutuk yang terkena serangannya semakin marah.

"KAU SIALAN!!!" Suhu semakin memanas karena makhluk tersebut, bahkan [Name] dapat merasakan punggungnya yang sudah banjir karena keringat.

"Oi, oi! Berhentilah membuat suhu menjadi panas bodoh! Musim panas sudah cukup membuat banyak orang kesusahan, jangan memperburuk keadaan lagi bodoh!"

"MATI KA—" Secara tiba-tiba, suhu di ruangan itu kembali mendingin. Tidak ada lagi mayat-mayat manusia yang terbakar.

[Name] menarik pelan rantai yang berada di punggungnya. "Apa? Mati? Aku? Atau kau?" Tanyanya dengan senyuman remeh.

"Ya! Cukup sampai sini saja! Maafkan kebodohan teman kami nona... Jogo memang sangat bodoh dan sembarangan..."

"APA YANG KAU BILANG SIALAN?!!!"

[Name] hanya diam, tidak berminat menjawab ucapan temannya kutukan yang bernama Jogo itu, ataupun melepaskan rantai yang menancap di tubuh Jogo.

Namun, jika teman-temannya juga akan membantu Jogo untuk membunuhnya, maka dia akan mengeluarkan rantai dan menusuk mereka semua.

𝐹𝑒𝓁𝒾𝒸𝒾𝓉𝓎; G.Satoru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang