❀࿆⃧፝྅⃕ꦿ❒50%

1.2K 191 31
                                    

*✿❀❀✿*❝𝓝𝓮𝔀 𝓛𝓲𝓯𝓮❞*✿❀❀✿*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*✿❀❀✿*
❝𝓝𝓮𝔀 𝓛𝓲𝓯𝓮❞
*✿❀❀✿*




"Oh? Kau sudah bangun?!"

[Name] menggeram rendah, kepalanya terasa sangat sakit, dan rasanya ingin pecah. Dia ingin memijat pelipisnya, namun tangannya diikat di belakang kursi.

Tidak hanya itu, ketika [Name] membuka kedua matanya, dia melihat hal yang seharusnya dia tidak bisa lihat.

Buta semenjak lahir, dan kini dia dapat melihat segalanya dengan jelas, termasuk warna-warna yang asing baginya. Dia mengetahui benda-benda, namun untuk warna tidak, sebab dunianya selama ini cenderung hitam-putih.

"Kau pasti kebingungan bukan? Selamat datang kembali [Name]..."

[Name] mengernyit, berusaha mengingat suara dan wangi pria di hadapannya ini. "Gojo Satoru?" Tanyanya dengan ragu.

"Benar! Bukankah aku sangat tampan?" [Name] menghiraunya, sibuk melihat sekitarnya. "Ruang eksekusi?" 

"Kau benar lagi! Setelah kejadian kemarin, kau pingsan karena lukamu dan kau memaksakan penggunaan perluasan. Aku membawamu ke sekolah, dan para tetua hendak membunuhmu. Namun berterima kasihlah padaku! Eksekusimu akan ditunda sampai kau berhasil membunuh Sukuna tanpa membunuh Yuuji!"

"Kenapa tidak dibunuh sekarang saja?"

"Kau yakin?"

Satoru melepaskan ikatan di tangan [Name], kemudian menyerahkan sebuah surat pada [Name].

[Name] menerima surat itu, namun tatapannya sedikit teralihkan pada tangan kirinya yang disambungkan kembali. Bekas jahitan itu benar-benar merusak keindahan tubuhnya.

Sepertinya dia lupa, jika bagian kanan tubuhnya kini memiliki bekas luka bakar. Sejak awal, memang dia sudah "cacat".

[Name] terlalu fokus membaca surat dari Hisu, surat terakhir yang adiknya tuliskan kepadanya. Pipinya mulai basah, dan juga ingus keluar dari hidungnya. Dia tidak pernah menyangka, jika matanya sekarang, adalah mata milik adiknya itu.

Satoru menikmati pemandangan di depannya. Mata sembab, dan hidung yang memerah, [Name] terlihat sangat manis meski dia menangis.

"Jangan mendekat!" Satoru berhenti begitu hendak memeluk [Name]. "Jangan modus! Kau tidak akan membuatku luluh!"

Tawa kencang keluar dari mulut Satoru, dia justru semakin mendekat bahkan membawa tubuh [Name] dalam gendongannya. Kemudian dia membawa [Name] keluar dari ruangan itu.

"Jadi, apakah kau akan tetap berpikir untuk mati, setelah Hisu memintamu hidup dengan umur panjang dan bahagia?"

"Tidak. Setelah membunuh Sukuna, aku akan pergi jauh dari Jepang. Namun jika terjebak di Jepang, aku akan membunuh para Tetua itu."

𝐹𝑒𝓁𝒾𝒸𝒾𝓉𝓎; G.Satoru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang