accident

46 7 2
                                    

repeat : dance with me by beabadobee

































;

gerimis di sore hari, niat ingin melipir ke bakery seokjin, tapi lupa setiap hari rabu toko kue itu selalu tutup. maka yoongi disini, berdiri didepan pintu cafe jimin dengan tergopoh.

"datang lagi?" itu jimin, apron coklat, rambut hitam nya yang diurai acak.

"ya." yoongi mengangguk, menepuk mantel hitam nya yang sedikit basah, rambut hazelnut nya di acak malas, lumayan deras diluar.

"pesanan seperti kemarin?" nampan disiapkan, ada satu gelas kosong diatasnya.

"bukan, mau latte hangat saja." gelasnya tadi diganti mug putih

"siap, suga." jimin berbalik ditelan counter.







cafe terlihat damai, tidak ramai juga. hanya ada beberapa orang di masing masing sudut cafe. yoongi memilih kursi yang kemarin, terletak dipojok kanan dekat jendela, ditutupi rak buku sastra lama.

lantunan lagu yang lambat membuatnya cepat mengantuk.

membongkar tas nya, untung hanya gerimis, laptop dan peralatan produser nya tidak basah kuyup.




"latte hangat untuk suga."

"thanks." yoongi sibuk dengan entah apa itu namanya, alat midi? jimin tidak tau.

"produser?"

"rapper dan komposer kalau mau tambahan." jimin mengangguk, kemudian menarik kursi di hadapan yoongi. terasa familiar, memang, ingat tidak?

yoongi melirik sebrang, laki laki itu masih betah di sana meski hanya duduk diam memandangi nya. "jimin, tidak lanjut bekerja?"

"biar, aku yang punya cafe."

"astaga." mereka terkekeh, entah apa yang lucu.

tangan yoongi terangkat mengangkat gelas kopi nya, menyeruput latte hangat yang asapnya mengepul menggoda.



namun,

"jimin, suga pesan latte, bukan coklat hangat"

"eh?" tangan jimin menyerobot gelas yoongi, kemudian ikut menyesap paduan bubuk pekat yang ia kira kopi dan susu hangat dengan perlahan.

"wah iya, apa tertukar dengan pelanggan lain ya?" jimin mengembalikan gelas tadi di atas meja.

yoongi melamun, itu — jimin minum diatas gelas bekas bibir nya.

sialan.



"hei, suga?" yoongi yang termangu, terkejut.

"maaf, iya jimin?" jimin mengernyit, hei mengapa reaksi si mungil terlihat begitu kaget?

"perlu aku ganti?" yoongi menggeleng ribut, tidak perlu, bukan masalah besar.

wuih, aku kamu cie.

"tidak perlu jimin, aku suka." yoongi tersenyum, sombong menyungging gusi merah muda miliknya. kemudian kembali menyesap coklat hangat.

namun, jimin sadar satu hal, senyum suga telak manis sialan.


























































pendek, kaya anu mu.
© petrik ; petrichoxr.

de koffie ;myTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang