-4-

11 5 0
                                    

-Aku cuma pengen bahagia apakah itu salah?-

Yok, buat kalian yang belum follow akunku, segera follow ya.

Kalo udah baca ceritanya, misal kalian suka, tinggalin bintang. Pliss itu gratis.

Tinggalin coment dan tetep suport aku. Makasih buat kalian yang udah baca cerita ini. Aku bakalan tetep up walaupun gada yang baca, pasti juga ada yang baca walaupun dikit.

Yuk lanjut.....

Zea segera masuk ke apartement ayah nya dengan berhati-hati,setelah sampai di depan apartement Zea segera menekan bel tersebut. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya seseorang muncul dari balik pintu.

"Papa Zea kangen papa," Zea reflek langsung memeluk papanya dengan erat. Lalu pria itu segera menepis tangan Zea dengan kasar "siapa suruh kamu meluk saya?" Ucap pria itu dengan tatapan tajam.

"Pah Zea kangen banget sama papa, papa belum cukup ya buat hidup Zea rusak hancur sejak kecil? Pah Zea itu butuh papa." Ucap Zea dengan mata berkaca-kaca, mengapa? Mengapa papanya selalu bertingkah seolah olah dia tidak menyanyangi nya.

"Yuk masuk sini, jangan nangis." Ucap papah Zea lalu menyeret tangan Zea untuk masuk ke apartement nya. "Oh ya papa mau nanyain mama kamu dia dimana?". Tanya pria itu.

"Mamah pindah tugas ke Bandung pah, Zea tinggal di sini sama bi ina," Ucap Zea.

"Oh jadi mama kamu ngak becus jaga kamu ha?" Ucap pria itu sedikit dengan nada meninggi, "pah mamah kan kerja, papah juga ngak pernah bantuin biaya buat kehidupan kita sehari-hari." Ucap Zea kepada pria di depanya itu. Ya memang Zea mengatakan yang sebenar-benarnya.

"Jaga omgan kamu, jika bukan karena mama mu dulu selingkuh papa juga gabakal kaya gini," Ucap pria itu dengan nada tinggi, pria itu benci jika ada yang mengorek luka di masa lalunya. "Pah jangan sembarangan nuduh mama selingkuh, papa ngak tau apa-apa. Mama itu orang baik Zea percaya kalo mama bukan orang kaya gitu."

Plakkkkk... Tamparan keras melayang di pipi mulus Zea sehingga meninggalkan bekas merah di sana, Zea sudah terbiasa dan ini resikonya jika bertemu dengan papanya.

"Tampar sepuas papa, dari dulu papa emang suka kan nyiksa Zea. Dari dulu Zea bukan apa-apa di mata papa." Ucap Zea dengan nada meninggi, dia tidak suka jika mamanya di tuduh berselingkuh. Mamanya tidak akan melakukan hal semenjijikan itu.

Flashback off.....

Saat itu Zea masih berumur 14 tahun, mamanya berpamitan untuk bekerja di luar, dia sudah berjanji kepada Zea untuk pulang tepat waktu. Karena pada hari itu, tepat hari ulang tahun gadis itu.

"Pah, Zea nanti mau di beliin kue ya." Ucap gadis polos itu kepada pria di hadapan ya.

"Iya sayang." Ucap pria itu dengan datar.

Setelah jam 9 malam, Tiara mama Zea  belum pulang. Akhirnya papa Zea yang bernama Samuel itupun menyusul ke tempat bekerja istrinya. Setelah sampai di depan tempat kerja tiara, Samuel segera masuk dan naik ke lift. Sesampainya nya di depan ruangan tiara dia segera membuka pintu, Samuel mendapati istrinya itu sedang berbaring dan disamping nya ada seorang pria duduk dan menghadapnya. Samuel segera menghampiri mereka.

Stained girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang