hate

1.6K 236 90
                                    

Kmmu melangkahkan kakimu dengan cepat menuju ke rumahmu. Menguncinya rapat rapat.

kamu tak habis pikir first kiss mu diambil oleh orang yang pernah kau cintai.

Siapa sih yang ga kesel ciuman pertama di ambil sama mantan gebetan yang notebane nya tunangan temenmu. Kan kesannya kaya pelakor.

hey, dude. Stfu! aku bukan pelakor. Aku hanya terjebak di hubungan rumit bernama persahabatan dan percintaan. Batinmu.

kamu berfikir, jika tidak cepat cepat pergi malah semakin Crused keberadaan mu disini.

melihat Diluc yang semakin gencar seolah terobsesi kepadamu membuatmu sangat risih dengannya.

kamu memikirkan dampak yang kamu dapatkan jika menetap di Monstad. Terlalu beresiko untuk mu jika disini.

kamu berniat memberitahukan Lumine untuk menemui nya di Liyue jika sudah selesai di Monstadt.

tetapi dijalan kamu malah bertemu Kaeya yang sedikit gelisah.

"Kaeya?? ada apa?? kau seperti gelisah.."

Kaeya menatapmu namun dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"ahahaha~ siapa yang gelisah Name-chan?? Aku hanya sedang berfikir, ah ya.. nanti malam mabuk mabukan bersamaku ya kalau tidak ada acara~ soalnya kau akan pergi bersama Ms.Lumine aku jadi kehilangan teman minumku~"

ucap kaeya sembari membuat wajah sok sedih nya. Kamu menepuk punggung Kaeya sangat keras.

"Hahahaha... Kaeya san ... boleh saja.. tapi kau yang bayar ya... OH ITU LUMINE, BYE KAEYA SAYANGG AKU ADA URUSAN HAHAHAHAHA"

kamu meninggalkan Kaeya dengan seperempat imajiner terlihat di kepalanya.

kamu berbicara dengan lumine tentang semua yang terjadi dan akan terjadi pada lumine. Ia tadinya menyarankan mu untuk bekerja pada Albedo di Dragonspine.

namun kamu masih menyayangi kewarasanmu dari pada tinggal bersama Albedo yang kemarin saja membuatmu darah tinggi walaupun sehumor.

"baiklah Name-chan.. aku sudah selesai urusannya di Monstadt mungkin aku akan berangkat 3 hari lagi.. kau bisa ikut dengan ku nanti"

kamu senang dengan keputusan Lumine. Tak lama lagi kau bebas dari belenggu konyol berstatus sahabat dan cinta ini.


































malam nya kamu benar benar mabuk bersama Kaeya. Ah jangan lupakan Venti, Razor, lumine, paimon, Lisa, benneth, fischl dan juga Rosaria disana.

"LET ME RAISE A TOAST.

TO THE BOY LOVE THE MOST.

IN THE WHOLE WORLD!!!!"

Diluc yang mendengar penuturan mabuk mu mulai menatap atensimu.

"PLEASE SAY MY NAME~ PLEASE SAY MY NAME~" Venti menyauti penuturanmu.

kamu terlihat mendengus kesal. Namun tersenyum kembali.

"RAZOR!!!" Ucapmu sembari memeluk Razor dari belakang.

Razor yang terkejut pun memerah wajahnya. Oh god, seseorang tengah menahan hawa panas.

kamu semakin gencar memeluk razor, mengendus baunya dan bermain dengan rambut panjang nan halus milik Razor.

"Huwaa kenapa rambutmu lembut sekali Razor... aku jadi makin sayang wueee" racaumu sembari memegang pipi razor dan memainkan nya seperti mencubit menusuk menggunakan telunjukmu.

Dandelions || Diluc x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang