Prince Abyss

1.8K 247 72
                                    

᯽𖦹᯽𖦹᯽𖦹᯽𖦹᯽

Kini kamu tengah duduk di sofa ruang tamu, bersama tamu tak terduga juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini kamu tengah duduk di sofa ruang tamu, bersama tamu tak terduga juga.

"jadi... ada urusan apa seorang Pangeran Abyss datang menemui saya yang lemah ini?" Ucap mu sambil menahan diri untuk tidak menyerang tamu yang ada di depan mu.

 ada urusan apa seorang Pangeran Abyss datang menemui saya yang lemah ini?" Ucap mu sambil menahan diri untuk tidak menyerang tamu yang ada di depan mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan ku menginginkan dirimu untuk bergabung dengan pasukan kami. Dengan adanya sisi gelap mu dan kekuatan Pangeran. Kita tak akan terkalahkan."

Kamu mendecih tertawa sarkas, menertawakan ambisi yang di tawarkan oleh Abys Herrald.

"kejahatan selalu dikalahkan oleh kebaikan. Walaupun aku nantinya bergabung dengan kalian, Lumine dan teman temannya akan menghentikan aksi kalian. Walaupun kalian melakukan itu demi balas dendam."

Aether menatap mu tajam dan menghela nafas.

"akan aku pastikan kau akan bergabung. Dan akan ku jemput bila kau sudah siap pergi dengan ku."
ucap Aether sembari berdiri meninggalkan ruang tamu mu.

kamu mengerut tak suka dan berteriak kepada Aether.

"intinya aku tak sudi bergabung dengan mu. Mungkin aku akan keluar dari Monstadt dan akan menghancurkannya. Namun aku tak sudi sejalan dengan mu. Aku hanya akan membalas kepada orang yang bersalah bukan melampiaskan nya ke warga yang tak ada hubungannya."

"Mereka yang berhubungan dengan segala kejahatan masa lalu sudah di pastikan bersalah, Nona."

Kamu tersenyum miring menahan rasa kesal mu mati-matian.

"apa ... Lumine juga bersalah?? kalau tidak ... kenapa dia harus merasakan kesedihan atas hilangnya dirimu. Bahkan ia masih berjuang untuk menemukan dirimu. Sedangkan dirimu.. malah-

ZRAAASSSHHH!!!!!

"jaga mulutmu baik baik, Nona. Ini baru teguran pertama. Teguran selanjutnya .. akan kubuat kau hilang ingatan dan mematuhi perintahku layak bidak."

Pedang penuh hawa kegelapan baru saja melesat kesamping lehermu. Menggores sedikit dalam, menimbulkan rasa nyeri dan perih yang teramat dalam.

"s-sialan... a-arghh... apa.. ini?!!!"

Dandelions || Diluc x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang