Mature scene, I warn you.
Seungwan merasa miliknya begitu lembab sementara wajahnya memerah karena merasakan gairahnya mulai bangkit. Pemandangan itu tak luput dari Chanyeol yang kini mulai merasakan sesak di bagian bawahnya.
Dengan sikap dominannya, ia menyentuh dagu yang lebih muda agar bisa menatapnya. "Sekarang lihat aku, manis." Seungwan tetap memalingkan wajahnya, namun pria matang di hadapannya tidak ambil pusing.
Ia segera menggunakan lidahnya untuk menjilati payudara serta puting gadis itu dengan penuh hasrat. Ketika lidahnya begitu liar tangannya yang terbebas kembali meremas sebelah payudaranya yang menganggur.
Seungwan berusaha menahan sensasi aneh dan gairah dalam diam. Namun ia tidak bisa. Pria ini begitu lihai mempermainkannya. Dengan hisapan lembut di payudaranya, remasan sensualnya. Tepat ketika Chanyeol menghisap sembari menggigit kecil pucuk payudaranya yang berwarna merah muda, Seungwan tak lagi bisa menahannya.
Gairahnya begitu kuat, hingga akhirnya, "Mmmh....mmhhh.."
Siapa yang akan tahan dengan gigitan serta lidah yang berputar di area sesensitif itu? Kalaupun ada, sayangnya Seungwan bukan salah satunya.
Desahan Seungwan semakin menjadi sehingga Chanyeol memilih untuk membungkamnya dengan ciuman panas—lagi.
Bibirnya sibuk mencumbu sementara satu jarinya mulai memasuki inti sang gadis yang sebentar lagi akan menjadi wanita. Chanyeol berhasil menggodanya hanya dengan jari-jarinya. Ciuman bahkan tidak menyurutkan desahan Seungwan yang merasakan geli bercampur nikmat.
Tapi Chanyeol tidak peduli. Ia menyukai wajah pasrah Seungwan di bawahnya. "Kau mulai menikmatinya, huh?"
Seungwan kembali disadarkan dengan keadaanya. Dengan terengah ia menjawab, "Aku—hhhh, aku.."
"Hmmmm....henti—"
Ucapan Seungwan tak sempat selesai karena Chanyeol menambahkan satu jarinya lagi di dalam sana, lalu dengan segera melumat bibir yang masih saja mendesah di sela ciuman mereka.
Meski Seungwan meneteskan air mata namun rasa nikmat itu tidak terbantahkan. Keinginannya untuk melepaskan diri mulai luntur. Sementara Chanyeol semakin intens menyadari betapa ketatnya gadis di bawah kungkungannya. Gerakan jarinya semakin cepat dan liar hingga akhirnya Seungwan berkata, "Aku ingin pipis....Hmmmh.."
Sedetik kemudian ia mengalami orgasme pertamanya. Wajah Seungwan memerah menyadari apa yang telah terjadi padanya. Ya, ia pernah diajarkan soal pengetahuan seks di sekolah.
Chanyeol tersenyum merasakan jari-jarinya yang basah. Ia kemudian menarik jarinya dan langsung mencicip cairan tersebut di depan wajah Seungwan. "Rasa manis ini membuktikan kau sudah siap, sayang.."
Seungwan tak mampu berkata lagi. Ia begitu malu melihat Chanyeol yang menghisap jarinya sendiri. Namun sejujurnya, ia merasakan kenikmatan itu juga. "Lain kali aku akan mencicipinya lebih banyak," katanya lagi.
Dengan spontan Seungwan menjawab, "Apa maksudmu lain kali? Hentikan ini.."
Chanyeol seolah tuli dan abai terhadap perlawanan Seungwan. Perlahan, ia mendekat dengan tubuhnya yang kini sudah telanjang. Tangannya membelai pucuk kepala Seungwan yang kini berkeringat. Sementara miliknya mulai menyentuh bagian luar milik Seungwan.
Seungwan merasa sebuah benda tumpul yang cukup hangat menempel pada bagian sensitifnya. Penis Chanyeol yang besar itu menggosok bagian luar milik si gadis kecil yang semakin panik.
"Hentikan, kumohon!"
Tentu saja permohonan Seungwan tidak dikabulkan karena detik berikutnya penis Chanyeol memasuki inti dirinya. Ia mengerang kesakitan merasakan sesuatu yang besar itu menerobosnya.
"Ini sakit...."
Chanyeol mengerti gadis itu kesakitan, tapi Chanyeol bahkan lebih kesakitan menahan gairahnya sendiri. "Tenanglah, kau harus rileks untuk mengurangi rasa sakitnya," pintanya. Sungguh, merasakan betapa ketatnya Seungwan membuatnya ingin menumpahkan cairannya setiap saat! Ia bahkan belum memulainya, namun penyatuan mereka sungguh memabukkan. Sepertinya Chanyeol tidak pernah merasakan yang seketat ini sebelumnya.
Chanyeol merasa jika Seungwan sudah lebih tenang dan semakin dalam memasukinya. Merasakan miliknya yang bagai dipeluk erat di dalam sana. Denyutan dan jepitan itu membuatnya hampir kehilangan kesabaran. "Bagus, tetap tenang dan sebentar lagi kita akan melayang.."
Seungwan tidak mengerti ucapan pria tua dihadapannya. Namun ia merasa jika penis Chanyeol semakin dalam memasukinya. Ia hanya meringis pelan.
Chanyeol merasa tersenyum senang setelah miliknya berhasil masuk seluruhnya. Sedetik setelahnya ia segera menggoyangkan pinggulnya untuk mencari kenikmatan. Seungwan yang terkejut hendak berteriak namun dengan segera Chanyeol melumat bibirnya.
Gerakan Chanyeol yang awalnya pelan dan perlahan lama-kelamaan semakin cepat. Sungguh ia tidak pernah merasa senikmat ini. Fuck this tight hole!
Di bawahnya Seungwan mulai melupakan keinginannya melepaskan diri dan menikmati rangsangan dan gerakan Chanyeol yang memompanya. Perempuan kecil itu terengah-engah merasakan miliknya yang seakan penuh karena penis besar Chanyeol. Gerakan pinggul Chanyeol yang semakin kuat dan cepat seperti membawanya ke nirwana. Ia merasakan nikmat setiap penis itu mundur lalu maju dan memasukinya semakin dalam di tiap tusukannya. Jauh lebih memabukkan dari jari pria itu sebelumnya.
Tangan Chanyeol tidak tinggal diam, ia mengarahkan kedua kaki Seungwan untuk memeluk pinggulnya sehingga penyatuan itu semakin erat. Tangannya kemudian meremas kembali buah dada Seungwan yang bergoyang karena gerakan pinggulnya.
Ia tidak pernah tahu jika Seungwan-nya tampak begitu polos dan seksi bahkan saat ia sudah tidak lagi virgin. Wajah putih itu kini mulai berpeluh dan memerah. Ia menatap bekas-bekas kemerahan di sekitar dada dan leher dengan bangga. Semakin ia melihat wajah merah Seungwan yang merasakan kenikmatan semakin gairahnya memuncak.
Seungwan berusaha menutup mulutnya yang akan mendesah lebih keras karena kenikmatan yang diberikan Chanyeol. Tapi Chanyeol dengan mudahnya malah menarik kedua tangannya di samping kepalanya.
"Mendesahlah, my kitten.."
Tidak. Chanyeol tidak sanggup lagi menahannya. Begitu pula dengan Seungwan. Keduanya sibuk mendesah mencapai puncak dari penyatuan mereka.
"Eunghh.."
"Hmmmh.."
Chanyeol dan Seungwan sama-sama mencapai orgasme lalu terengah. Pria itu mengecup puncak kepala Seungwan yang masih mengatur nafasnya sambil perlahan melepaskan tautan mereka. Lama ia mengecupnya hingga tak sadar jika gadis itu tertidur.
Chanyeol tersenyum tulus. Ia telah melepas keperawanan gadis berusia enambelas tahun. "Si kecil yang memabukkan..," ucapnya sambil membenarkan helaian rambut Seungwan. Jarinya menyentuh kening, kelopak mata, hidung dan bibirnya yang mulai membengkak akibat ciuman panasnya. Ia mencium lembut bibir cherry itu lalu berkata, "Tidurlah, kitten.."
Tbc
Im sorryyyy. Astaga gue berasa udah gak polos nulis beginian, sadddd.
How bout this chapter? Aneh apa enak?/plak.
Di laptop cerita ini sudah selesai dengan lima chapter ya. Alurnya cepet banget wkwkwkw.
Ditunggu misuh²nya yaa!
Ehiyaa, rekomen film romance/comedy/fantasy or ketiganya dong. Mau remake film jadi story nih wkwlwlw.
See you gais! Loph u juga!
Pu.
KAMU SEDANG MEMBACA
--kitten [✔]
FanfictionSon Seungwan x Park Chanyeol A cringey story about Seungwan and her father bussines partner--Park Chanyeol. (Remake from Service by solim50 at asianfanfiction). 📌🔞Mature content and harsh words. Please be wise readers, I warn you.🔞📌 amidiolouhl...