four

2.1K 117 34
                                    

Please yg under 18 jangan baca ya. Aku tu gamau mengotori otak kalian :)



Ketika Seungwan bangun dari tidurnya, ia disambut oleh wajah Chanyeol yang penuh kesombongan. Ingatannya kemudian menyadarkannya akan semua yang telah terjadi.

Chanyeol bertopang dagu tepat di sampingnya. Ketika terbangun di kamarnya ia langsung menuju kamar Seungwan untuk melihat keadaannya. Sementara itu, Seungwan mulai marah pada dirinya yang mudah terlena. Ia enggan berlama-lama di kamar ini sehingga memilih bangun dari tidurnya.

Namun dengan segera Chanyeol menahan lengannya. "Kau tahu, aku sudah merekam kegiatan panas kita semalam. Jadi kau tidak bisa kabur dari sini," katanya pelan.

Seungwan melebarkan matanya tidak percaya. Ia menatap lekat pada hazel kecoklatan yang begitu tajam. Hingga tidak menyadari bahwa tangan Chanyeol mulai bergerak untuk menggelitik punggungnya yang polos.

Gadis itu menggeliat merasakan geli pada punggungnya.

Chanyeol sudah bertekad untuk tidak melepaskan Seungwan. Bukan tanpa alasan,  hanya Seungwan yang mampu membuatnya senikmat semalam.

Hanya Seungwan. Dan akan begitu selamanya!

--

Hari itu Seungwan tidak pulang ke rumahnya. Chanyeol tidak mengizinkannya pergi meninggalkan mansion. Sehingga kini Seungwan tinggal bersamanya. Ia bahkan memerintahkan pengawalnya untuk mengantar dan menjemput Seungwan ke sekolah. Juga secara rutin memanggil dokter untuk memberikan obat pencegah kehamilan padanya.

Persetan, ia ingin terus bercinta tanpa menggunakan pengaman.

Di sisi lain, Seungwan masih sering menolak sentuhannya meski tubuhnya tidak bisa berbohong. Dan pada akhirnya, ia larut dalam kenikmatan dari pria matang tersebut.

--


Sore itu, Chanyeol menerima telepon dari pengawalnya yang memberitahukan Seungwan terlihat berbicara dengan laki-laki dari sekolah lain. Bocah ingusan itu bahkan berani memberikan coklat pada kitten-nya. Tangan besarnya meremat ponselnya disertai amarah. Tidak ada yang boleh mendekati Seungwan selain Park Chanyeol!

Ia marah.

Saat Seungwan sampai di kamarnya, Chanyeol langsung menyusulnya dengan langkah besar dan tanpa babibu menampar bokong gadis itu dengan keras. Meski terkejut, ia tidak berbuat apapun. Pria itu lalu menarik paksa seragam sekolahnya dari belakang dalam satu tarikan dan kancing seragamnya berjatuhan dan bersama dengan suara robekan.

Chanyeol meremas kuat buah dadanya dan mengarahkan tangan Seungwan untuk bertumpu pada dinding kamar. Seungwan heran, tidak biasanya Chanyeol sekasar ini padanya.

Seungwan mendesah merasakan ciuman di sekujur tubuhnya. Chanyeol memainkan lidah di telinganya, membuat tanda kemerahan di punggungnya. Tubuh Seungwan meliuk, tersentak saat Chanyeol memasukinya dari belakang. Ia bahkan tidak menyadari jika rok dan celana dalamnya sudah terlepas.

"Eunghh...Tu-tuan.."

Chanyeol menghiraukan racauan Seungwan dan malah memompanya dengan kuat. Entah berapa kali ia memasuki Seungwan, ia tidak pernah puas dan malah semakin candu. Seolah lubang ketat itu memantrainya dan meminta untuk ia masuki.

Seungwan yang sebelumnya merasa lelah setelah aktivitasnya di sekolah kini disibukkan dengan tusukan demi tusukan yang terkesan kasar. Tubuhnya terus bergerak seirama dengan hentakan Chanyeol. Kepalanya bergerak gelisah merasakan ciuman di sekujur tubuhnya ditambah remasan pada bokong dan gundukannya.

--kitten [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang