Beberapa tahun kemudian.
Seungwan baru saja selesai dengan kelasnya dan berencana untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh dosennya. Kini ia telah menjadi seorang mahasiswi.
"Seungwan, ayo kita ke Nix Café di depan kampus," ucap Seulgi yang sudah berdiri di hadapannya bersama Soojung. Dua gadis itu adalah teman baiknya sejak masa orientasi.
Dengan riang Seungwan menjawab, "Ayo! Aku juga sudah lapar sekarang," diakhiri dengan bibirnya yang mengerucut lucu. Ia lalu melangkah mendahului keduanya dengan riang dan senyum mengembang.
"Lihat betapa lugunya wajah itu! Seungwan sungguh seperti boneka hidup," ucap Seulgi sambil menggelengkan kepalanya.
Soojung hanya bisa tersenyum membenarkan perkataan Seulgi. Mereka kemudian berjalan mengikuti Seungwan. Namun karena Seungwan tidak sabar, ia kembali mundur dan menarik tangan kedua sahabatnya. "Seulbear, Soojungie kenapa kalian lambat sekali sih?" wajahnya cemberut tapi sedetik kemudian kembali tersenyum dan berjalan sambil menggandeng tangan Seulgi dan Soojung.
.
.
.
.
"Nah, sudah selesai!" Seungwan berkata dengan riang lalu menutup laptopnya.
Seulgi dan Soojung hanya bisa tertawa melihatnya. Kadang mereka heran, bagaimana bisa ada gadis seusia mereka yang masih menggemaskan seperti Seungwan? Terlebih gadis itu begitu lugu sehingga tidak menyadari beberapa senior yang berusaha mendekatinya.
Seulgi kemudian bersiap untuk pulang, namun dilihatnya Seungwan masih asik meminum bubble tea-nya. "Apa supirmu masih lama?"
Ya, Seungwan dan Soojung tahu jika Seungwan memiliki kekasih yang kaya raya. Namun mereka belum pernah bertemu dengan pria itu karena selama ini Seungwan hanya dijemput oleh supir Chanyeol.
Chanyeol memang sedari dulu tidak pernah menjemputnya.
"Ya, mungkin setengah jam lagi. Soojungie dan Seulbear tidak apa pulang lebih dulu. Sepertinya sebentar lagi akan hujan," jawab Seungwan sambil melihat ke luar kafe.
"Apa kau yakin?" tanya Seulgi yang selalu menganggap Seungwan seperti anak kecil.
Seungwan malah terkikik geli melihat Seulgi yang begitu khawatir. "Tentu saja, aku sudah berumur 19 tahun tahu!"
Seulgi baru saja ingin membalas ucapan Seungwan namun Soojung lebih dulu berkata, "Seungwan sepertinya ada yang menelponmu."
Mata Seungwan langsung berbinar begitu melihat nama Chanyeol di ponselnya.
"Aku di kafe, Pak Kim bilang akan sampai dalam tigapuluh menit," katanya riang.
Seulgi dan Soojung kemudian bertanya dengan berbisik, apakah Seungwan yakin ditinggal sendirian. Seungwan yang sedang berbicara di telepon pun hanya mengangguk sambil tersenyum.
Kedua sahabatnya itu lantas berlalu di balik pintu.
"Aku sendiri, Seulgi dan Soojung baru saja pulang karena sebentar lagi sepertinya akan hujan."
"...."
"Tidak akan terjadi apapun. Aku hanya akan duduk sambil menunggu Pak Kim."
"....."
Chanyeol terdengar khawatir mengetahui Seungwan sendirian. Tapi Seungwan berusaha meyakinkan bahwa ia baik-baik saja.
"Jika Pak Kim tidak datang dalam 30 menit, kau harus menelponku Wanie. Aku yang akan menjemputmu," ucap Chanyeol di line seberang.
KAMU SEDANG MEMBACA
--kitten [✔]
FanfictionSon Seungwan x Park Chanyeol A cringey story about Seungwan and her father bussines partner--Park Chanyeol. (Remake from Service by solim50 at asianfanfiction). 📌🔞Mature content and harsh words. Please be wise readers, I warn you.🔞📌 amidiolouhl...