Suasana disirkuit tepatnya di pitbox menjadi tegang sedikit demi sedikit. Radya dan Ajax masih bertatapan mata merasa tidak percaya bisa bertemu kembali dan balapan bareng setelah insiden 5 tahun lalu. Bahkan tidak sedikit para fans dan media melihat kedua pembalap ini sedang bertatap muka.
"Radya Scolari, kau sudah berubah sekali sekarang. Kukira kau berhenti balapan beneran setelah insiden 5 tahun lalu. Ternyata kau masih belum menyerah." Ujar Ajax ke Radya.
"Kau juga Ajax. Kukira kau adalah pembalap kompeni Belanda. Ternyata kau adalah orang Russia. Ada juga ya ternyata pembalap yang kerjaanya menipu." Balas Radya.
"Ngapain kau disini? Kau mau mengalahkanku sebagai bentuk balas dendam?"
"Ya. Ini sebagai bentuk balasanku ke kau 5 tahun lalu."
"Hmph, Kau pikir kau bisa menang disini bermodal balapan di ALMS 2 ronde saja? Pikir lagi Radya. Semua pembalap disini sudah punya pengalaman banyak di ajang balap ketahanan di Asia, Eropa dan Amerika, termasuk rekan drivermu yang satu mobil dengamu. Aku yakin kau akan kesusahan disini. Bahkan kau balapan di ALMS hanya kuat 2 jam saja. Memalukan."
"Oi oi, jaga mulutmu Narval. Kau lupa kalau kita sudah diliatin semuanya sekarang?"
Ajax akhirnya sadar kalau dia dan Radya sudah diliatin para fans dan media dari tadi. Ajax sedikit khawatir kalau omongannya didengar oleh mereka. Melihat situlasi seperti ini, Ajax memilih untuk pergi meninggalkan Radya menuju garasi tim-nya.
"Cih! Aku benci kalau situlasinya kayak gini. Franco! Ayo kita balik." Ujar Ajax meninggalkan Radya.
"O-okay. Duluan ya." Ujar Franco ke Radya dan Kanata.
Keduanya akhirnya sudah meninggakan tempat Radya dan Kanata. Radya sedikit takut dan khawatir apa yang terjadi tadi karena para fans dan media melihat ia dan AJax sedang berseteru adu mulut didepan mereka. Radya berharap kalau ini tidak dibicarakan saat wawancara media karena ini bersifat privasi untuk Radya.
"Radya kau tidak apa-apa kan?" Tanya Kanata sedikit khawatir.
"Im fine. Ayo kita ke motorhome."
Kanata dan Radya masuk ke motorhome agar tidak dilihat media dan fans apa yang terjadi tadi sebelumnya. Radya juga menjelaskan apa yang terjadi padanya dengan Ajax 5 tahun lalu ke Kanata.
"Jadi kau pernah balapan dengan Ajax 5 tahun lalu? Pantas saja kau terlihat kaget melihat dia balapan dengan kau sekarang." Ujar Kanata setelah tau kalau Radya pernah balapan dengan Ajax.
"Ya. Jujur sih aku punya banyak dendam ke dia sekarang. Ngapain coba orang kayak gitu ikut balapan? Punya uang banyak, tapi moral nggak ada sama sekali." Bals Radya kesal dengan Ajax.
"Memangnya kenapa dengan Ajax? Kau berantem dengannya di F4 sebelumnya?"
"Ya. Tapi nggak hanya itu aja. Dia main hina negaraku cuman karena ada yang tabrakan dengan dia dan yang nabrakin adalah pembalap yang satu negara denganku. Nggak ada etika banget ya itu orang. Mentang-mentang balapannya bukan di Indonesia."
"Lalu kenapa kau bisa berantem dengannya padahal kau tidak terlibat?"
"Awalnya pengen lerai saat Ajax berantem dengan pembalap satu negara denganku. Tapi dia malah buat susana panas sampai kesabaranku hilang. Yaudah aku berantem dengan dia sampai tulang hidungku patah."
"Parah banget. Kejam juga ya itu orang."
"Ya. Nggak kaget juga sih sifatnya masih belum berubah sampai sekarang."
Belum 10 menit Radya dan Kanata berada diruangannya di motorhome, Maisie tiba-tiba masuk keruangan mereka berdua dan ingin menjelaskan sesuatu.
Maisie: "Ah! Radya. Kanata. Tepat waktu. Aku mau ngasih tau sesuatu ke kalian sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PATH: CHASING THE DREAM
Fanfiction*Catatan: Sangat direkomendasikan untuk membaca cerita The Path: Road to Formula 1 karena cerita ini(THE PATH: CHASING THE DREAM) adalah lanjutan dari cerita tersebut. Setelah gagal menjadi juara F2 2020 dan juga kehilangan kursi menuju F1, status R...