-1: Meet Again🕊

55 12 0
                                    

☆🌗☆

Pagi hari ini cuaca benar-benar cerah, sinar matahari mulai menyinari ruangan yang begitu rapih dan bersih ini, sedangkan penghuninya sudah berada dikamar mandi 5 menit yang lalu. Padahal jarum jam masih menunjukan pukul enam tepat.

Apakah dia terlalu bersemangat karena hari ini adalah hari pertamanya sekolah di Sekolah Menengah Atas?, sehingga dia bangun pagi?.

Cahaya matahari sudah sepenuhnya menyinari ruangan itu, disusul dengan penghuninya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Setelahnya dia langsung mengambil baju seragam yang sudah tergantung rapi dilemari kemudian memakainya.

Rambutnya yang basah ia keringkan, setelah kering dia lanjut kan dengan sedikit merias wajahnya. Tidak terlalu banyak dia hanya menggunakan bedak bayi dan sedikit lip balm. Setelah selesai dia berjalan menuju
kearah meja kecil yang ada disamping tempat tidurnya.

"Lah kok ngga ada?!" teriaknya.

"Aduh, masa ilang sih"

"Ntar Ibu marah lagi kalo barang yang beliau kasih ilang" lirihnya.

Tangannya terus membuka satu persatu laci meja kecil tersebut. Sampai pada laci paling bawah dia masih belum menemukan barang itu.

Matanya melirik kearah jam yang masih menunjukkan pukul 06:30, untung saja masih pagi jadi dia bisa mencari barang itu dulu. Gerbang sekolah akan ditutup pukul 08:00 dan bell masuk akan berbunyi pada pukul 08:45. Jadi masih ada banyak waktu untuk mencari barang pemberian dari Almarhum Ibunya.

"Padahal semalem gue taruh disini, kok malah ilang sih?" keluhnya.

"Kalung oh kalung kemana engkau hilang~" lah? Kok malah nyanyi sih?, mana nadanya sad gitu...

"Buu maapin aku ya udah ilangin kalung yang Ibu kasih:‹"

Tangannya masih sibuk mencari kalung itu sampai dia membuka laci meja belajarnya dan....

"Ketemu!!" serunya.
"Akhirnya, aku ngga jadi dimarahin sama Ibu!!"

Dia langsung berjalan menuju kaca dengan tangan yang sibuk memakaikan kalung dilehernya. Setelah terpasang dia mengambil tas lalu keluar kamar. Kamarnya ada dilantai atas lebih tepatnya diloteng.

Itu keputusan dia sendiri kok. Sewaktu dia dan kakaknya tinggal dirumah saudaranya dia juga tidur diloteng. Tenang saja lotengnya bersih kok ada kasurnya juga alias layak huni.

Karena lotengnya itu luas dan terbengkalai gadis itu memutuskan untuk merenovasinya menjadi kamar pribadi miliknya. Awalnya kamar dia ada dibawah, karena loteng dirumahnya tidak terpakai dia jadikan kamar saja, dan sekarang sudah bersih dan terurus.

Kira-kira seperti ini kondisi loteng yang sudah menjadi kamar gadis itu.

Kira-kira seperti ini kondisi loteng yang sudah menjadi kamar gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love GazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang