10

633 116 61
                                    

Kelas Desi pun sudah menyiapkan hadiah yang akan diberikan, lalu semua murid dikumpulkan.

Desi malah terheran, sekaya apa siswi itu dan se-berpengaruh apa keluarganya?

"Oke, sebelum di akhiri ada yang mau di sampaikan?" Tanya salah satu guru yang berada di belakang siswi tersebut.

Siswi tersebut bernama Aurelia Davinta. Dari namanya saja sudah ketahuan kalau dirinya pasti cantik sekali.

Desi tidak bisa membohongi fakta tersebut, ia pun mengaku kalah cantik dengan Aurel.

"Saya ga mau panjang lebar, saya mau berterimakasih atas hadiah yang kalian berikan kepada saya. Ini sangat berharga dan bakal saya jaga. Dan untuk Darren..." Ucap Aurel mengambil nafas

Desi tersentak kaget. 'ada apa sama Darren?'

"Maaf kalau misalkan aku ganggu banget di sekolah, ngeribetin kamu juga. Aku bakal pindah ke swiss pasti bakal kangen kamu banget."

"Iya." jawab Darren

"Eh.. disini ada pawangnya! Hargain dong!" ucap salah satu siswa

"Iya aku tau. Dan aku izin sama Desi, boleh aku peluk Darren nya?" Tanya Aurel sopan

"Jangan gitu rel, kasian Desi!"

"Mentang mentang terpandang jadi semena mena."

"Udah ya, dia cuma mau peluk doang kok. Gapapa peluk aja." ucap Desi

Semua murid pun menatap Desi kaget. Pasalnya, desi sebagai pacarnya mengizinkan Darren untuk pelukan perpisahan?

Banyak yang teriak tidak terima, namun bagi Desi fine fine saja.

"UDAH UDAH! DIEM SEMUA!" ucap guru sambil berteriak menggunakan mic.

Aurel pun mengulang pertanyaannya, Darren bingung mau menjawab aja.

"Gapapa, kamu peluk aja Aurel. Anggap aja pelukan untuk terakhir kali sebelum dia pergi. Pasti dia bakal pergi jauh," Ucap Desi

Darren pun berjalan ke depan dan memeluk Aurel. Tidak, Darren tidak ingin berlama lama. Namun, Aurel menahan tubuh Darren.

"Sampai jumpa di Swiss nanti."

______________________________________________

Selesai memberikan hadiah, semua murid pun kembali kedalam kelasnya. Dan untuk Aurel, selesai acara ia langsung dijemput oleh keluarganya.

Desi bosan karna tidak ada pelajaran. Ia membuka aplikasi Vidio hiburan, membuka instagram, membuka YouTube dan sama sekali tidak berhasil menghilangkan bosannya.

Desi pun hendak memasukan kembali ponselnya namun, Ting! Ada satu pesan masuk. Desi pun langsung melihat dan membaca notif tersebut. 

Darren
Maaf sayang..

Desi
Gapapa, Rabu jadi ya?

Darren
Iya sayang.

______________________________________________

Selasa, malam..

Desi berada di kamar dengan bang Rey. Awalanya Desi ragu untuk izin, takut ga dibolehkan. Namun, Desi tetap berusaha.

"Bang.."

"Hm?" jawab bang Rey sambil fokus kepada hp nya. Ia tengah Mabar bersama teman satu kantornya.

MY POLICE MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang