TING TONG-
"Ngeyel, kan gua bilang mau jemput?" Jarga melipat kedua tangannya kemudian menyenderkan punggungnya ke pintu yang baru saja dia buka.
Di hadapannya terdapat seorang Heksa yang sedang menundukkan kepalanya dalam-dalam. Bahkan dia tidak mau melihat wajah Jarga yang berada persis di hadapannya.
"Heksara?" Jarga mengangkat perlahan dagu lembut milik si 'cantik'.
"Ayo kerjain, gua mau buru-buru balik" jawabnya tak peduli.
"Baiklah.. silahkan masuk tuan putri.." sloroh Jarga yang di balas tatapan tajam dari makhluk 'canytik' yang sebenarnya memang secantik itu.
"Kamarlo?"
Jarga mengangguk, "kenapa?".
"Lo, mau kita ngerjain tugas di kamar?"
Lagi-lagi Jarga mengangguk santai.
"Gamau gue"
Jarga mengangkat alis kananya heran, "Ha?".
"Ha-he-ha-he, kita belajar di ruang tamu aja!" kesal Heksa.
Jarga tersenyum, "Emang kalo di kamar gue kenapa?".
"Mukalo kayak mau makan gue idup-idup soalnya"
Smirk Jarga kini keluar dari sarangnya, "tapi gua maunya di kamar.. gimana dong?"
"Kenapasi?.. lo se kekeh itu gamau negrjain tugas di kamar gue?" sambung Jarga yang masih stay dengan smirk menyebalkannya.
Mata si lawan bicara kali ini benar-benar melotot lebar, tapi semenit kemudian wajahnya langsung di selimuti aura pasrah, "yaudah buru!".
Mau bagaimana lagi? daripada dirinya berada makin lama di rumah Jarga lebih baik dia menuruti Jarga agar semuanya cepat selesai kan?.
"Gitu dong.. 'Heksara Alkuna'.." balas Jarga senang, kali ini dia benar-benar merasa menang.
.
.
.
"Ga, kerjain anjing! lo kira gua bisa nyelesain 50 soal sendiri?!" kesal Heksa, Jarga sedari tadi hanya duduk di depannya tanpa berkedip.
"Lo kan pinter"
Kan, keluar sudah sifat asli Jarga yang paling Heksa tak suka.Tolonglah siapapun.. Heksa ingin sekali pulang dari rumah ini, tapi bagaimana? tugas sebanyak ini? tidak mungkin tentunya dia kerjakan sendiri.
Tapi lebih tak mungkin lagi kalo Haechan menyerahkan semua tugasnya pada si 'kurang ajar' ini.
Bisa pingsan dirinya kalo benar-benar mengerjakan 50 soal ini sendirian, Heksa bersungut.
Heksa mengangkat kepalanya, menatap Jarga tajam. "Lo pikir gua apaan?! lagian kerjaan lo dari tadi cuma ngeliatin gue tanpa ngedip, sehat lo?!" emosi Heksa meluap.
Yang dimarahi seperti hanya tersenyum manis, tapi anehnya kali ini Jarga tidak tinggal diam dan hanya santai seperti biasanya.
Jarga berdiri dari duduknya kemudian pindah ke samping Heksa yang masih kesal dibuatnya.
"Ngapain lo sekara-"
"Lo capek kan?"
Heksa tercengang, apa yang baru saja Jarga tanyakan?
"Iyalah! bangsat.." kesal Heksa bertambah.
"Jarga?!" kaget Heksa saat Jarga mengambil pensil yang sedari tadi dipegangnya.
"Sana tidur.." ucap Jarga lembut.
Waw.. mimpi apalagi Heksa kali ini? apa ini benar-benar Jarga yang dia lihat setiap hari di kelas?

KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Still Going On [NAHYUCK]
FanficKira-kira bagaimana nasib Heksa setelah secara kebetulan atau lebih tepatnya secara tidak di sengaja masuk dalam hidup seseorang yang paling tidak ingin dia dekati dalam hidupnya..? Terjebak 24 jam setiap harinya bersama seorang Jarga Jaravier, apa...