"Pagi sa!"
"Hm, pagi"
"Sa?"
"..."
"Sa, kenapa lo..?"
Yang ditanya malah menundukkan kepalanya dalam-dalam, kemudian melirik bagian belakang kelas.Tepatnya bagian pojok belakang ke sebuah meja di mana meja itu di kelilingi banyak perempuan-perempuan yang sedang asik tertawa-tawa riang.
Si pemilik meja bahkan tidak menghiraukan sekumpulan perempuan yang mengelilingi mejanya, yang dia lakukan hanya menaikkan kedua kakinya keatas meja sambil memandang keluar jendela.
"Ih lo kok ganteng banget si ga!!" ujar sebuah suara yang Heksa sangat kenali itu, siapa lagi pemilik suara centil menjijikan ini selain Karin yang sedang menggoda Jarga?.
Yap, benar sekali.Heksa lesu ini sedang memerhatikan meja si pemuda 'bajingan'.Dan kemudian kembali menundukkan wajahnya dalam-dalam.
"Ga kenapa-napa" balas Heksa singkat.
Ini aneh, apa ini Heksara Alkuna yang Rey kenal selama ini?.Rey rasa bukan, Heksa yang dia kenal adalah Heksa cerewet, tidak suka memerhatikan sesuatu, pintar, yang selalu riang, dan paling payah dalam hal berbohong apalagi perkara 'jatuh cinta'.
Tapi Heksa yang saat ini tertunduk di hadapannya adalah Heksa lesu yang lemas dan tak cerewet bahkan jauh dari kata riang, jadi ini benar-benar Heksa atau bukan?.
"Puasa lo? kayak gaada tulang badanlo"
"Ya, anak-anak selamat pagi!" ujar bu guru yang baru saja memasuki kelas dengan wajah yang amat bahagia itu.
Sial, dasar timing yang buruk.Kata-kata Rey bahkan terpotong karenanya.
Rey mendecih kesal.
"Tugas kemarin silahkan kumpulkan di meja ibu ya"
Mata seisi kelas mendadak membulat sempurna, semuanya tersentak kaget.Apa-apaan ini?! apa bu guru sedang bercanda?!
"Bu tugas ini kan baru ibu kasih kemaren?! dan bukannyanya ibu sendiri yang bilang kalau deadline tugasnya masih 2 minggu lagi?!" protes Felix tanpa jeda, bahkan dirinya sampai ngos-ngosan setelah selesai bicara.
"Iya bu, kita semua inget banget kok pas ibu bilang deadlinenya 2 minggu lagi!!" tambah Sanha yang terlihat paling tidak terima, bagaimana tidak? Sanha saja selalu mengerjakan tugas bila hanya di bantu Moonbin kakaknya, kalau tidak ya... dia takkan mengerjakannya barang 1 soal pun.
Hyunjin yang duduk bersebelahan dengan Sanha meliriknya nyeleneh, memang dasar kebiasaan si unggas bodoh ini, giliran soal ngumpul tugas aja ngelaknya paling depan.
"Astaga lihat eskpresi kalian semua.. benar-benar menggemaskan.. ibu hanya bercanda ya Tuhan.." bu guru tertawa, sementara seluruh siswa di kelas menatapnya tajam penuh kekesalan.
Heksa yang mendengar itu langsung menghembuskan nafasnya lega, toh dia juga yakin tugasnya belum selesai.Mana mungkin 40 soal sisa yang dia berikan pada Jarga kemarin selesai dikerjakannya betul-betul?.
Tak apalah, setidaknya Heksa sudah mengerjakan 10 dari 50 ,jadi dia bisa lega sekarang, tapi sebentar.. dia belum mengecek buku pr nya dari semalam, bisa saja Jarga menyelesaikan 40 soal sisanya kan?
"Pffft.. mana mungkin" Heksa tertawa tertawa sendiri.
Tapi tidak ada salahnya melihat bukan?, Heksa membuka buku pr yang sejak semalam dia serahkan sepenuhnya pada Jarga.
"Ha?!"
Seisi kelas yang sejak tadi masih setia menatap bu guru tajam sekarang berpaling kearah Heksa yang berteriak kaget memegang buku pr nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Still Going On [NAHYUCK]
FanficKira-kira bagaimana nasib Heksa setelah secara kebetulan atau lebih tepatnya secara tidak di sengaja masuk dalam hidup seseorang yang paling tidak ingin dia dekati dalam hidupnya..? Terjebak 24 jam setiap harinya bersama seorang Jarga Jaravier, apa...