Hai, ketemu lagi sama aku di Evanescent
Sebelum baca, follow dulu, yuk!
Follow ig aku juga @novitarch_
Happy reading!
"Lo mau ke mana, Ay?" tanya Nabila ketika selesai sesi foto siswa-siswi dengan nilai terbaik Aylin malah keluar dari aula, padahal acara yang berlangsung belum benar-benar selesai.
"Gue mau ke toilet, bentar doang, kok."
"Oke."
Di SMA Aksara, setiap semester pasti akan ada acara pengambilan raport sekaligus pengumuman siswa-siswi dengan nilai terbaik untuk angkatan masing-masing.
Kedua acara itu dilakukan dalam waktu yang berbeda. Pagi hari akan ada pengumuman siswa-siswi dengan nilai terbaik, kemudian setelahnya baru pengambilan raport oleh wali siswa.
Kedua acara itu juga tidak dilakukan di tempat yang sama. Biasanya untuk pengumuman siswa-siswi terbaik akan diadakan di aula, sedangkan pengambilan raport di kelas masing-masing.
Orang tua yang ingin melihat acara pengumuman siswa-siswi terbaik juga diperkenankan hadir, hanya saja harus datang lebih awal dari undangan yang disebarkan untuk pengambilan raport.
Jika di sekolah lain mungkin hanya orang tua saja yang mengambil raport, tapi berbeda ketika di SMA Aksara. Pada saat itu, para siswa akan diwajibkan berangkat ke sekolah.
Namun meskipun begitu, terkadang kedua acara itu sedikit bertabrakan. Tapi, hal itu tidak menjadi masalah besar, malahan para orang tua terkadang lebih suka menunggu pengumuman itu selesai terlebih dahulu baru setelahnya pengambilan raport.
Tapi ... bagi para orang tua yang super sibuk, mereka akan langsung menemui wali kelas dan mengambil raport untuk anaknya sekaligus bertanya berapa peringkat anaknya di semester ini. Yah, begitulah.
Aylin terus berjalan menuju toilet. Dia masih membawa piala dan juga piagam penghargaan miliknya. Sekali lagi Aylin mendapat peringkat pertama. Ini adalah semester pertamanya di kelas X dan Aylin berharap semester selanjutnya juga akan tetap sama, bahkan lebih baik dari semester ini.
Tiba-tiba seseorang masuk dan langsung mengunci pintu kamar mandi. Aylin yang peka dengan apa yang akan terjadi sesegera mungkin mengambil piala dan juga piagam miliknya, kemudian berjalan ke luar kamar mandi. Namun, belum mencapai pintu, seseorang membalikkan badannya dengan kasar.
"Kok buru-buru? Mau kemana? Takut, ya?" ejek salah satu dari mereka dan teman-temannya yang lain tertawa.
Aylin tidak menanggapi dan mencoba menerobos mereka yang menghalangi jalannya. Tapi, salah satu dari mereka mendorongnya, membuat Aylin mundur beberapa langkah.
"Kalian mau apa sih?" tanya Aylin.
"Lo kenapa harus masuk SMA yang sama kayak gue sih? Dari kita satu SMP sampai sekarang, kenapa lo terus yang peringkat pertama? Sekali-kali ngalah dong buat yang lain?!" kata Cintya yang membuat Aylin tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent (Diary Depresi Ku)
Novela Juvenil"Kukira kamu obat, ternyata pereda rasa nyeri. Kukira kamu penyembuh, ternyata cuma pereda yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan nyeri lebih hebat." @novitarch_ || Evanescent, Diary Depresi Ku *** Ini kisah tentang Aylina Valencia. Gadis yang terobs...