Chapter 73

1.8K 60 8
                                    

Perempuan itu bersandar dengan santai ditemani segelas minuman segar. Wajahnya terlihat berseri-seri dari sebelumnya. Itu dikarenakan 'satu' saingannya sudah pergi dan tak akan ada yang mengganggu lagi.

Meskipun gadis kecil bernama Brielle itu sempat menggoyahkannya tetapi bukan menjadi masalah besar karena tampaknya gadis itu hanyalah gadis lemah. Di beri beberapa peringatan sudah cukup.

"Nona, tampaknya kau begitu senang hari ini." ucap Holly seraya mendekat, menyodorkan segelas minuman lagi seperti yang diminta Valeria.

Valeria tersenyum lebar, menerima minuman tersebut dan memberi gelas kosongnya kepada Holly. "Tentu saja. Rencanaku lebih mudah karena Devlin sudah disingkirkan. Walaupun aku tidak tahu apakah wanita itu berhasil dengan triknya, tapi melihat Justin sendirian membuatku senang."

"Ah benar." Holly menepuk tangannya. "Bukankah Nona berhasil menarik perhatian Tuan Justin? Karena Nona kemarin ditemani olehnya seharian."

Perempuan rambut cokelat itu melirik pelayannya sekilas dan mengulum senyuman. "Hmmm... entahlah. Kurasa aku belum sepenuhnya mengambil hatinya. Tapi lihat saja nanti, aku masih punya banyak waktu untuk membuat Justin jatuh cinta padaku dan melupakan Devlin."

Holly mengangguk paham dan ikutan senang. Itu artinya usaha nona-nya tidak akan sia-sia! Dengan begitu, derajatnya kemungkinan juga akan naik.

"Ah, jam berapa ini?" Valeria bangkit dari duduknya dan memberikan gelas kosongnya tadi kepada Holly. "Sebentar lagi aku akan pergi syuting, lebih baik aku bersiap-siap dulu."

"Baik, Nona." Holly meninggalkan taman belakang bersama Valeria. Ia mengikuti nonanya dari belakang sembari terus memikirkan derajatnya yang akan naik, dari pelayan menjadi asisten terpercaya Valeria.

Saat melewati lorong taman, Valeria melihat Justin yang baru saja keluar dari gudang dan hendak pergi ke depan. Ia tersenyum dan segera berlari kecil menghampiri pria itu.

"Justin!"

Si pemilik nama menoleh dan berhenti saat dilihatnya nona kedua dari keluarga Millanez. Ia menunduk sopan sebagai sapaan. "Ada apa Nona?"

Valeria tertawa renyah lalu memeluk lengan Justin tanpa merasa canggung. "Tidak ada. Hanya ingin memanggilmu saja."

Justin menatap perempuan itu sejenak kemudian melanjutkan langkahnya dengan Valeria yang menggelayut manja di lengannya. Valeria merasakan jantungnya berdebar kencang kemudian ia menoleh kebelakang, melihat Holly yang mengikutinya. Alisnya mengernyit sebal dan mengode agar pelayan itu pergi.

Ia tidak ingin momen berduaan dengan Justin terganggu kehadiran serangga seperti Holly.

"Apakah hari ini kau sibuk?" tanya Valeria dengan wajah penuh harap.

Justin melirik jam di lengan kirinya dan menggeleng. "Sepertinya tidak."

Mendengar itu membuat Valeria semakin senang. Ia akan memanfaatkan waktu luang tersebut untuk mendekatkan diri agar Justin jatuh hati padanya.

"Hmm kalau begitu kau temani aku syuting hari ini ya!"

"Syuting?" Valeria mengangguk.

"Iya. Hari ini pak supir sedang mengantar Mommy ke butik, jadi tidak ada yang akan mengantar dan menungguku hari ini. Boleh kan?"

Justin berhenti melangkah, begitupun dengan Valeria. Sebenarnya pria itu merasakan ponselnya bergetar, ada kemungkinan telepon dari rumah sakit. Tetapi Valeria menggelayut di lengannya sehingga ia tidak bisa mengambil ponselnya.

"Sepertinya saya ada urus--"

"Tidak!" Valeria memotong secepat kilat. Ia mendongak, menatap Justin dengan wajah sedih. Ia mengeratkan pelukannya. Cairan bening menumpuk di kelopak matanya.

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang