Pertemuan

9 2 0
                                    

Selamat Membaca

Di balkon kamar Livi memandang bintang ditemani secangkir susu buat Mama Livi yang bernama Aisya Larasati. Mama selalu rutin membuatkan dia susu setiap malam, Livi begitu menyayangi Mama, Papah dan kakak. Mereka adalah penyemangat bagi Livi disaat dia  tidak lagi tau bagaimana caranya untuk bangkit dari ketepurukan.

Hari sudah semakin malam Livu pun memasuki kamar untuk mengistirahatkan tubuh karena esok akan ada banyak kegiatan yang akan dia lakukan.

Pagi yang cerah sosok gadis mungil masih bergelut dengan selimut padahal hari sudah semakin siang, dari arah luar kamar Mama Livi  memanggilnya untuk segera bangun agar tidak telat berangkat sekolah. Masih nyaman dibawah alam mimpi seakan aku tidak ingin bangun.

"Livi, bangun. Nak, kamu ngga berangkat sekolah liat sekarang sudah jam berapa," ucap Aisya mengelus rambut putri kesayanganya dengan lembut

"Sebentar, Mah ini itu masih pagi Livi masih ngantuk Mah," balas Livi mencari posisi ternyaman

Aisyah berdecak kesal anaknya ini susah sekali jika di bangunkan padahal  jika dia terlambat dia akan marah. " Bangun Livi ,kalau kamu ngga bangun kelinci kesayangan kamu itu nanti Mamah jual," acam Aisya

Mendegar ancaman sang Mama Livi langsung terbangun dan berlari ke kamar mandi. Melihat sang anak yang langsung ngacir ke kamar mandi membuat Aisya geleng-geleng kepala. Aisya pun keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan pagi.

Dari arah tangga sosok perempuan dengan seragam khas SMA Bakti turun dengan terburu-buru. Sehingga, mendapatkan teguran dari sang Papah, "Jalannya pelan-pelan, Nak. Sekolahmu juga ngga akan kemana-mana sampai kamu buru-buru begitu," tegur Papah Livi yang bernama Hermasyah. Livi yang mendapatkan teguran hanya tersenyum sambil berjalan ke arah Hermasyah.

"Livi udah telat, Pah," balas Livi duduk di samping Hermasyah, " Makanya kalau di bangunin itu langsung bangun, Jangan 15 menit lagi, Mah," ujar Aisyah

Mendapat semportan dari sang Mama Livi hanya diam tanpa menanggapi, Livi pun langsung.

"Kamu ngga berangkat, Liv. Sekarang udah jam 06.31 nanti telat,loh kamu," ucap Aisyah, dia  melihat jam tangan ternyata benar sekarang sudah jam 06.31.

"Pah,Mah, Livi telat, Livi  berangkat sekarang ya. Takut ngga ada angkot lewat. Assalamualaikum," pamit Livi

"Waalaikumusalam," balas Aisyah dan Hermasyah

Berlari menuju halte dekat rumah karena tidak mau telat tapi sayang seribu sayang Livi akan telat di karena tidak ada bus lewat mau tidak mau harus jalan kaki. Sudah hampir setengah jalan tiba-tiba sosok cowok dengan motor sport warna merah menghampiriku, dia membuka helmnya. Livu pun terkejut karena di depan adalah teman sebangkunya  yaitu Akbar.

"Mau bareng ngga, Liv, dari pada makin telat. Mending bareng gw aja?" tawar Akbar pada Livi. Memikirkan tawaran Akbar akhirnya, "Boleh," balas Livi

"Ayok naik," ucap Akbar, aku pun menaiki motor Akbar karena kesusahan Akbar membantuku. Sesampainya di sekolah kami menjadi pusat perhatian siswa/ siswi

"Akbar sama siapa?,"

"Itu cewek siapa, kok bisa bareng Akbar,"

"Coupel gols banget mereka,"

Livi yang mendegar itu semua meresa risih karena sebelumnya tidak pernah menjadi pusat perhatian. Melihat Livi yang merasa risih, dia pun meninggalkan Livi sendiri di koridor sekolah.

***
Jam pelajaran pertama baru saja di mulai, Bu Mentari mata pelajaran biologi masuk ke kelas XI IPA 1. Melihat kelas yang begitu kotor Bu Mentari keluar kelas kembali, Bu Mentari paling tidak suka dengan kelas yang kotor. Maka dari itu sebelum Bu mentari  memasuki kelas, kelas sudah harus rapi dan bersih jika tidak Bu Mentari akan keluar kembali. Para murid melihat hal itu sudah tak heran beda hal dengan aku merasa heran karena guru itu baru saja masuk sudah langsung keluar saja.

Kelas menjadi ramai dan tidak kondusif melihat hal tersebut Akbar pergi dari kelas. Akbar bersama teman-temannya janjian di roft sekolah tempat paling nyaman untuk melakukan bolos.

"Wihhh, si bos udah datang aja," Danu dari arah pintu roft menghampiri Akbar.

Akbar hanya diam tanpa menghiraukan Danu dan Bayu.

Di sisi lain Liviana diam sambil memperhatikan teman sekelas yang sedang bercanda riang, merasa bosan di dalam kelas aku pun keluar dari kelas.

Tidak punya tujuan bingung ingin kemana, sampai akhirnya dia menuju kantin karena mungkin di jam pelajaran kantin masih sepi pikirannya. Ternyata benar kantin sedang sepi, dia menuju tempat jus karena rasanya hari ini begitu panas sehingga membutuhkan minuman yang segar. Selesai  memesan jus dia memilih tempat paling pojok tidak terlalu terlihat oleh banyak orang.

Tiba-tiba dua orang perempuan yang dia sendiri tidak tau siapa, mereka menghampiriku dan duduk di depanku. Di dalam pikirannya saat ini dia bingung kenapa mereka duduk di depan? Sampai salah satu dari mereka pun memperkenalkan diri.

"Haii kenalin gue Ainun Maheswari panggil aja Ai," sapa Ai sambil menyodorkan tangan untuk saling menjaba tangan, " Halo Ai perkenalkan aku Liviana Auqela panggil aja Livi,"

"Haii kalau gue Mutiara panggil aja Muti," sapa Muti pada Livi yang di balas oleh Livi, " Haii aku Livi,"

"Kalian dari kelas mana,? tanya Livi pada mereka

Mereka saling bertatapan. Kemudian, Ai pun menjawab pertanyaan Livi, "Kita dari XI IPA 2,"

Aku hanya menganggukan kepala tanpa menjawab, melanjutkan minum jus sampai akhirnya Ai membuka percakapan di antara kami.

"Kalau gak salah lo itu yang waktu itu di bentak-bentak sama Kak Bella kan?" tanya Ai pada Livi. Aku hanya diam bingung ingin mejawab apa tidak pasalnya kalau di jawab pasti mereka akan bertanya-tanya.

"Iya, Ai," balas Livi

"Gini Liv kamu jangan terlalu sering berurusan dengan Kak Bella, nanti yang ada nyawa kamu terancam. Liv," jelas Ai pada Livi. Mendegar penjelasan Ai, Aku hanya terdiam. "Iya, Ai," balas Livi

Terjadi kehening diantara mereka, Muti yang melihat kedekatan Ainun pada Livi merasa ada yang berbeda. Seakan dirinya tak dianggap di sini, apa iya Ainun sudah melupakanya? Karena murid baru di depannya ini.

Seseorang dari arah masuk kantin menghampiri Livi bersama teman-temannya, orang itu adalah Bella dkk dengan amarah yang memuncak Bella langsung menumpahkan jus yang sedang Livi minum kebadanya sehingga menyebabkan leket pada tubuh Livi.

Kaget tentu saja Livi rasakan saat tiba-tiba jus tertumpah tepat di badanya membuat baju seragam kotor semua. Aku pun melihat siapa pelakunya ternyata dia adalah Bella dkk.

"Anak baru ini yang udah berani boncengan sama Akbar padahal lo Bel yang udah ngejar-ngejar Akbar di cuekin sama Akbar," ucap Junita mengompori Bella agar membuat Livi menderita," Loh! Diam bisa ngga, Jun," sentak Bella

"Kan gue cuman bilangin kenapa jadi, lo yang sewot sama gue. Sih, Bel," kesal Junita niatnya baik malah dia yang kena amukan Bella.

"Jadi lo murid yang udah berani berangkat bareng pacar gue, lo itu juga kan yang udah bikin seragam gue kotor." ujar Bella

Bella tampak memikirkan sesuatu hingga akhirnya dia, membawa Livi pergi dari teman baru Livi. Ai melihat Livi di bawa pergi oleh Bella pun panik, Ai menyusul Bella untuk menyelamatkan Livi. Seorang menatap tak suka akan kejadian barusan sampai ia berkata," Liat aja Liv gue akan buat lo menderita, karena udah buat sahabat gue jadi pilih lo di banding gue," guman seseorang.

Gimana nih, part 2 nya seru gak? Pastinya seru dong
Project SPAsinarpenaamala

Keikhlasan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang