“Kita mau kemana, Nii-chan?”
“Oh- tentu saja kita akan pulang ke rumah, aku akan memperkenalkanmu dengan Masaway-san!”
Waktu sore menjelang malam, kini Draken pun berniat untuk segera pulang. Tentunya ia juga tetap mengajak sang adik untuk ikut bersamanya, karena tidak mungkin ia akan meninggalkan gadis kecil seperti [Name] sendirian.
Walaupun Draken terlihat seperti bocah iblis, ia juga masih punya hati dan perasaan. Apa lagi [Name] adalah adik kandungnya sendiri, ia tentunya tak tega untuk berperilaku yang tak seharusnya padanya.
Dan saat ini [Name] yang kini berada dalam gandengan sang kakak pun terlihat mengerutkan dahinya, ia juga menatap sang kakak untuk meminta penjelasan tentang nama seseorang yang Draken sebutkan sebelumnya.
“Siapa itu.. Masaway-san, Nii-chan?” Tanya [Name] dan kini ia pun dapat melihat senyuman lebar dari Draken.
“Dia adalah orang yang akan menjadi orang tua angkat kita. Tenang saja, Masaway-san adalah orang yang baik, kau tidak perlu khawatir, Oke?” Ujar Draken berusaha menyemangati adiknya.
Semenjak kejadian beberapa jam yang lalu, Draken mulai dapat melihat wajah murung sang adik yang terlihat cukup tertekan.
Ia kasihan, harusnya adiknya ini tidaklah mendapatkan perlakuan seperti sekarang ini. Draken berpikir, harusnya cukup ia sajalah yang harus merasakan perasaan pahit ini dan jangan adiknya.
Akan tetapi perlakuan ibu mereka ini memang sudah sangat keterlaluan, dia tega membuang kedua anaknya tanpa harus tahu apa yang akan terjadi pada masa depan keduanya.
Kini Draken pun terlihat memperhatikan adiknya yang ia gandeng, sesekali ia juga dapat melihat ekspresi sedih sang adik yang tertahan.
Sepertinya gadis kecil itu ingin menangis, akan tetapi ia menahannya karena tak ingin membuat sang kakak kerepotan.
Draken hanya tersenyum hangat sambil sesekali ia mengusap lembut tangan kecil sang adik yang ia genggam.
Tak lama berjalan kaki, kini mereka pun telah sampai disebuah panti pijat yang ada di distrik merah Shibuya.
[Name] menatap tempat itu dengan tatapan polosnya, sebuah gedung sederhana dengan papan gambar berlampu disertai dengan gambar-gambar wanita seksi.
Ia juga sesekali mencoba mengeja tulisan yang ada disana dengan susah payah, bagaimana pun juga ia adalah gadis kecil berusia 8 tahun yang masih belum terlalu fasih membaca huruf kanji.
Tak lama kini Draken pun kembali menyeretnya untuk memasuki gedung tersebut, ia membawanya untuk menuju ke lift dan ia pun menekan tombol lift tersebut hingga pintunya terbuka.
Draken pun mengajak [Name] untuk menaiki lift, ia juga kini langsung menekan tombol angka 4 untuk menuju ke tempat tujuannya.
Lift itu pun membawa mereka berdua ke lantai 4.
Ting!
Pintu lift terbuka, lagi-lagi Draken kembali menyeret adiknya untuk mengikuti arah langkah kakinya.
Andai ia tahu jika yang diseret sekarang berusaha untuk mengimbangi langkahnya namun tak bisa.
“Tadaima!” Seru Draken pada seorang pria dewasa yang kini tengah berbincang dengan seorang wanita berpakaian minim bahan.
Kedua orang dewasa itupun menatap Draken yang kini tengah berada dihadapan mereka, mereka juga melirik seorang gadis kecil yang ada disisi bocah pirang mohawk itu.
“Oh Ken, kau sudah pulang. Dan siapa gadis kecil itu? Kuharap kau tidak membawa anak orang tanpa izin.” Ujar seorang pria dewasa disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE A BROTHER - RYUGUJI KEN X READERS
Fanfiction『ーlike A Brotherー』 HIATUS!!! ✳️❇️✳️ "Aku mau seperti Nii-chan!!" "Yosh, pastinya! Karena kau adikku jadi, kau harus seperti aku!" ❇️✳️❇️ ⭐ Stared : 18 Agustus 2021 ♥️ Finished : - Cover by @namie_sn0 Disclaimer by ©Ken Wakui - Sensei.