Four

34 5 0
                                        

Haikyuu By Haruichi Furudate

Tabun By RamaLina

Sejak kemarin sore, Atsumu memilih untuk tetap tinggal di dalam kamar. Bahkan beberapa kali Osamu berkunjung untuk menawari makanan, Atsumu mengabaikan dan tidak meninggalkan kamarnya selangkahpun.

Sejak kejadian ia melihat kepala yang menggelinding dari atas tangga, cukup membuatnya enggan keluar kamar untuk sekedar makan atau mengambil minum, beruntung toiletnya berada di dalam kamar. Jika tidak, Atsumu berniat menahannya apapun yang terjadi.

Suara dering ponsel berbunyi, entah sudah berapa kali Atsumu mengabaikan dan berharap ponsel itu habis daya dan mati sendiri. Atsumu enggan mengangkatnya, hanya melirik sekilas, lalu kembali menutup selimutnya rapat.

Ia akui jika ia takut, panik, cemas. Tubuhnya masih gemetar hebat saat kilasan kejadian kemarin terulang dalam benaknya, ia memang tidak akan keluar dari pekerjaan itu tiba-tiba, tapi ia butuh waktu untuk kembali menenangkan pikirannya.

'Klak'

Kedua manik coklat itu sontak menatap kearah pintu yang terbuka, tidak ada angin ataupun manusia dan hewan. Pintu itu terbuka dengan sendirinya hingga meninggalkan suara deritan yang cukup keras.

Jantung Atsumu yang perlahan tenang, kembali berdetak cepat dengan keringat dingin yang keluar. Tidak lupa rapalan doa yang selalu ia ucapkan saat di kuil, diucap berulang kali di dalam hati.

'Wush'

'Ngiik'

Tubuh gemetar Atsumu kian gemetar, bahkan cengkraman pada selimutnya kian menguat. Angin dingin seolah berhasil masuk menembus selimut berlapis 3 nya hingga ke tulang-tulang sampai membuatnya membeku.

"Aku tidak menganggu .. jangan ganggu aku.."

Atsumu tidak menyangka jika kasus yang ia anggap biasa ini akan berefek pada mentalnya, bahkan membuatnya menjadi seorang penakut dan percaya dengan hal mistis yang ia anggap konyol selama ini.

"A-"

"TIDAK!!!!"

'PLAK'

Atsumu meringis seketika, pipinya terasa sakit, perih seketika.

"Apa-apaan!!!" Atsumu memekik tidak terima, kedua manik coklatnya menatap tajam kearah sosok yang berhasil memukulnya, "kenapa kau memukulku!!!!" kedua manik coklatnya menatap garang.

"Huh?" kedua manik coklat sewarna dengannya, tidak kalah menatap marah, "seharusnya aku yang bertanya kenapa kau berteriak seperti orang idiot? Aku mengetuk pintu kamarmu sejak tadi, bahkan saat membukanya kau masih diam tidak bergerak!"

Perempatan di sudut kening Osamu mulai terlihat, terlebih dengan kerutan kening yang terlihat sangat jelas, "saat aku membuka jendelamu juga!!! Kau semakin menutup seluruh tubuhmu dengan selimut! KAU KERASUKAN KUCING HAMIL!??!"

Atsumu memundurkan tubuhnya tanpa sadar dengan kedua manik yang melirik ke samping, "kau tidak akan mengerti .." nada suaranya kian menciut, "kau tidak akan percaya jika aku bercerita.." kedua manik coklatnya kian menatap gelisah.

Osamu mendesah lelah, ia memang sering melihat tingkat aneh hingga luar binasa saudaranya. Tapi ia tidak menyangka jika tingkah itu akan menjadi tingkat stadium absurd tidak terkontrol sepert saat ini.

"Atsumu ..-"

"Aku melihat hantu-.. tidak- kepala.. menggelinding dari atas ..- kepala yang menggelinding dari atas tangga-" kedua manik coklat milik Atsumu segera menatap kearah Osamu lekat, "AKU PIKIR AKU SUDAH GILA!!-"

Tabun (Atsumu x Kageyama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang