✧ Overthinking ✧

35 4 9
                                    

Pasang surut musim gugur, tak pernah sekalipun meninggalkan bekas. Guguran bunga terbawa angin, setidaknya membuat sedikit indah. Walau berakhir menumpuk pada suatu tempat.

Alangkah indahnya, langkah kaki yang berlari sedang pada lajur pejalan kaki. Bersama dengan teman, sore itu menjadi latihan terakhir bagi mereka. Memang tak memudahkan, pasalnya besok sudah ada yang membuat khawatir.

Tidak yakin bisa berjalan dengan baik. Pikiran masih menghantui akan hal kemarin. Menyadari keanehan, beberapa teman satu tim nya menanyakan, tidak apa-apa, bukan? Begitu tanyanya.

"Ugawa."

"Hah!"

Baru sekedar panggilan ekspresi kaget sudah terlihat jelas. Pemilik surai merah muda itu, mendongak melihat siapa yang memanggil. "Ah, maaf." Akibat kaget, oleh karenanya dia pun meminta maaf.

Masih tak mempercayai, bahwa biasanya dia sering kali biasa saja. Kenapa malah masih memikirkan hal tersebut?

Oh, benar itu akibat sesuatu tiba-tiba muncul.

Bagaimana bisa semua hal tersebut terjadi diwaktu bersamaan? Merasa janggal akan semua dia malah menjadi kepikiran semua ini. "Ugawa tidak apa-apa?"

Melirik ke sumber suara, dia tak ingin memberitahu, jadi-

"Aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Mungkin aku sedikit kelelahan, aku akan pulang duluan saja ya."

-merasa tidak memiliki jalan lain, yang terkadang lebih bermaksud. Urungkan niat dan ambil melangkah jauh dari mereka.

"Bye bye, Ugawa!"

Menatap kepergian sosoknya, entah mengapa mereka mengetahui kenapa dirinya seperti itu. "Apa ada sesuatu yang menganggu, Ugawa ... ya?"

Surai pirang muda itu berkata demikian, sama hal yang lain cukup paham dengan perubahan ekspresi tak biasa dari temannya, satu ini.

Langkah kaki menjadi saksi bisu dalam keheningan tanpa percakapan. Derap kaki yang bisa membawa mereka ke mana tujuan awal mereka, kini terhenti.

"Kalau tidak salah, hari itu Ugawa pernah berkata sesuatu," ucapan dari salah satu dari mereka yang merupakan teman sekamar, sebut saja Inumine.

"Sesuatu tentang apa?" Bertanya karena penasaran itu adalah Tatsumi, pria bersurai pirang muda. Benar saja yang lain ikut penasaran akibatnya.

"Dia yang tidak nyata."

To be continued

TWILIGHT'S REVERIE! Ugawa Akira. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang