dua puluh empat

428 80 12
                                    

Nayeon menghela nafas saat melihat teman temannya yang malah berkumpul di pojok sambil menatap sally takut, sedangkan sally sendiri juga menatap mereka aneh.

"Lo pada kenapa sih? kek abis liat setan aja" kata nayeon sambil membawa nampan berisi beberapa gelas coklat hangat.

"DIA SETANNYA!!" pekik mereka menunjuk sally membuat nayeon hampir melempar nampan yang ada di tangannya.

"Ha?" bingung sally sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Jangan gitu heh, lo pada buat sally takut" kata nayeon menatap teman temannya datar.

"Sally?" tanya momo.

"Iyaa dia sally, sini kalian blom kenalan kan?" kata nayeon sambil merangkul bahu sally dengan kaki yang jinjit.

"Lo pendek nay gausah maksa buat ngerangkul si kali dah" ujar dahyun yang langsung di geplak jeongyeon.

"Kala kali kala kali, nama dia sally!" kata jeongyeon.

"Nah sall kenalin ini jeongyeon, momo, yang itu sana, di sebelahnya itu mina, yang tadi manggil lo kali itu dahyun, dan terakhir itu yang bantet namanya chaeyoung" kata nayeon memperkenalkan teman temannya pada sally yang mengangguk kecil.

"Maksudnya lo bilang gua bantet itu apa ya bangsat?!!" pekik chaeng menatap nayeon garang.

" Lah kan emang bantet?" jawab sally membuat yang lain tertawa.

"Pinter sall" senang mina menepuk bahu sally pelan.

"TUH LO LIAT SENDIRI KAN, KALI AJA TAU KALO LO BANTET" kata dahyun mengejek chaeng.

"SALLY ANJ!" sahut nayeon yang kesal karena dahyun terus memanggil sally dengan kali.

"Oh ya sebenernya ada lagi satu tapi dia telat katanya kejebak macet" celetuk sana yang sedari tadi diam.

"Halah dia mah alasannya kejebak macet mulu, tu anak sebenernya tinggal dimana sih" kata mina yang duduk di samping momo yang fokus dengan makanan.

"Biasalah orang penting" sahut sana terkekeh kecil.

Sally yang sedari tadi diam memperhatikan tiba tiba sadar akan satu hal, sepertinya dia pernah mendengar nama nama mereka. Oh! Bukannya mereka yang minju ceritakan waktu itu?

Dari nayeon yang menjadi dosen, jeongyeon si pegawai kantoran, momo yang menjadi guru dance, si model sana, mina si pengacara, dahyun si pembawa acara, chaeyoung yang menjadi arsitek dan terakhir...

"Hello epribadihhh!!"

"Jihyoo!"

Park Jihyo si wali kota.

Sally menatap nayeon dan yang lain memeluk orang yang di panggil jihyo tadi. Sally sedikit gugup dan merasa seperti ada perkumpulan orang orang penting disini.

Jihyo yang dari tadi tertawa bersama yang lain tiba tiba terdiam saat melihat sally yang menatapnya cukup intens.

Tanpa aba aba jihyo langsung mengambil sendok teh yang ada di meja kemudian melemparkannya ke sally.

"Aww!" ringis sally mengelus dahi yang terkena sendok lemparan Jihyo.

"Napa lo lempar goblok" kata sana menyentil dahi jihyo cukup keras membuat jihyo mengaduh.

Yang lain sedikit terkejut melihat hal itu, pasalnya di dahi sally mulai muncul kemerahan mungkin karena tadi jihyo melemparnya cukup keras.

"Gua kira setan" jawab jihyo santai sambil mengendikkan bahunya.

"Sabar ya sall, gatau tuh udah berapa kali lo dikira setan sama mereka" kata nayeon mengelus punggung sally pelan dan pura pura menangis. Lebay.

"Oh ya sampe lupa, gua jihyo" ujarnya menatap sally.

Tzu and Nju2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang