Putus, atau terus?

706 55 8
                                    


Jeno POV

"Na Jaemin, bangun. Aku tak ingin ada mayat yang mati suri di kamar ku." Aku yang sudah terlalu kesal dengan roommate ku ini tidak tahan untuk tidak mengata-ngatai nya.

"Unghh.. sebentar lagi Jeno kuu" Bukannya malah bangun, makhluk halus ini malah lanjut tidur. Malah lebih mengeratkan pelukannya pada bantal nya dan menutup mata kembali.

'Bocah sialan ini benar-benar ya' Ucap ku dalam hati. Tanpa berkata apa-apa lagi, aku mulai jalan ke dapur untuk mengambil segelas air putih dengan suhu dingin (read : air es)

"Ichi ni san" aku menghitung cepat dari 1-3 menggunakan bahasa Jepang, hanya karena ingin sebenarnya.

BYUR

Basah sudah tempat bermalam seorang manusia setengah kebo ini. Ternyata cara ku berhasil. Kalian bisa membayangkan tawa setan ku bukan?

"LEE JENO!!" Bocah tolol bin goblok ini memanggil nama ku dengan kencang. Telinga ku akan rusak jika lama lama seperti ini.

"Nal ttaeligo sip - eo?" Ucap ku kesal, omong omong aku tak tahu apakah dia mengerti atau tidak.

"Palalu, gamau lah, gaada orang yang mau di pukul Ama jelmaan kambing kaya kamu. Jahat sekali" Jaemin mem-pout kan bibir nya lalu berjalan ke kamar mandi dengan lemas.

"Dasar seme gajelas" Ucap ku sambil menggelengkan kepala ku heran.

.

.

.

.

"Jenoooo, peluk aku yuk. Kan udah mandi ni" manusia sialan ini mulai lagi.

"Keparat kau bajingan menjijikkan tai anjing bodoh " Aku tak segan-segan untuk mengata-ngatai anak ini sambil menjambak pony nya dengan keras.

"Uke nya Jaemin yang santai dong nyonya" Dasar kau babi. Aku taakan membiarkannya hidup dengan tenang setelah ini. Tunggu saja tanggal mainnya.

PLAK

Tamparan penuh kasih sayang ku berikan untuk orang yang sangat ku sayang dengan sepenuh hati ku (read: benci dengan sepenuh hati)

"Awhh darl, jahat sekali kamu babe" Keparat ini tidak menerima kenyataan bahwa dirinya berhak mendapatkan pukulan kasih sayang dari ku.

"Shut up, lebih baik kita pergi ke mall na jaemin." Ucap ku dengan nada yang lebih tenang.

"Okay darll, let's gooo little princess" Ucap Na Jaemin dengan nada aneh nan menyebalkan nya.

"I'M NOT YOUR PRINCESS, WANNA DIE YOU FUCK!ING DUMB A$$ B!TCH, HUH?" Aku tidak bisa menahan emosi ku lagi. Sungguh kurang ajar lelaki keparat satu ini.

"Come on babe, let's take a shower first" Aku sampai lupa untuk mandi, keparat.
.

.

.

.

.

"Huh, i want some ice cream" ucapku dengan nada lesu.

"Calm down, daddy's gonna buy u an ice cream." Aku cukup kesal.

"Yaaaaa" jawabku.

Tak terasa, sudah hampir 1 jam aku berada di mall ini.. rasanya seperti tidak ada yang terjadi. Sesungguhnya aku masih ragu dengan perasaan ku pada Jaemin. Aku tak mencintai nya, tetapi dia terlihat sangat mencintaiku. Aku bingung, bimbang, tak tahu ingin berbuat seperti apa demi hubungan ku dan dia. Apakah sebaiknya kita.. putus? Aku cukup yakin untuk mengajaknya putus, tetapi rasa kasihan ku padanya menghalangi semuanya.

Apa yang harus aku lakukan?
Putus, atau terus?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot || jaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang