Pagi itu, aku sengaja bangun pagi-pagi sekali. Mandi, bersiap siap dan langsung berangkat menuju kantor tanpa sarapan seperti biasa. Suasana kantor masih begitu sepi. Aku hanya baru melihat cleaning servis tengah membersihkan lantai yang langsung menyapaku saat aku melewatinya. Setelah membalas sapaannya aku langsung masuk ke dalam lift untuk menuju lantai atas dimana disana terletak ruangan mas Dimas. Aku pikir, belum ada orang di lantai ini. Tapi saat aku sudah dekat dengan ruangan mas Dimas, aku mendengar suara orang berbicara. Aku kembali mengingat, di parkiran tadi aku tidak melihat mobil siapapun, termasuk mas Dimas. Apa memang mas Dimas parkir di basement? Aku sedikit mendengar suaranya, seperti sedang berbicara dengan seseorang. Aku merasakan jantungku berdetak begitu kencang, deg deg an dan rasa aneh muncul tiba tiba.
"Kita harus segera keluar, sebelum banyak orang datang." Hanya kalimat itu yang bisa aku dengar. Aku hanya berdiri di depan pintu ruangan itu. Langkahku tiba tiba saja terhenti di sana, tanganku enggan terangkat untuk menyentuh knop pintu itu.
Pintu terbuka memunculkan dua orang. Yang satu adalah orang yang sangat aku kenali, yang satu lagi aku tidak pernah mengenalnya sama sekali. Mataku fokus pada tangan mereka yang saling menggenggam. Dua orang itu sama sama terkejut melihatku. Genggaman itu terlepas bersama raut terkejut mereka berdua.
"Tara?" Gumam pria itu.
"Kamu sama siapa?" Tanpa beralih, aku masih terus menatap dirinya. Diri mas Dimas dan matanya. Wanita di samping mas Dimas terlihat bingung sambil terus melihat ke arah pria di sampingnya.
Ketika melihat wajah wanita di samping pria di hadapanku, aku jadi mengingat sesuatu. Aku mencoba berpikir keras dan akhirnya ketemu.
"Kamu perempuan yang kemarin?" Aku ingat wajah perempuan yang tidak sengaja aku tabrak kemarin sore di jalan dekat kantor. Wanita itu hanya diam sambil terus memandangiku."Kalian ngapain?" Aku kembali bertanya dengan terus berpikir positif agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun dari banyaknya pertanyaan itu, tidak ada satupun jawaban yang keluar dari mulut mereka berdua.
"Kemarin kamu kemana mas?" Aku mengambil tangan pria itu dan menggenggamnya. Lagi lagi pria itu hanya diam membuatku menunggu. Sesekali dia melirik wanita di sampingnya.
Genggaman ku melonggar, mas Bima perlahan menarik tangannya dari genggamanku.
"Aku harus pergi dulu. Ada urusan." Setelah mengatakan itu dia langsung melenggang pergi diikuti wanita itu. Aku hanya diam menatap kepergiannya.
Apakah pria itu masih marah padaku? Apa dia masih merasa kecewa karena kesalahpahaman kemarin? Aku ingin sekali menjelaskannya sekarang, tapi dia seperti tidak memberiku waktu untuk itu.
Hal tadi, apa dia tidak berpikir kalau aku bisa saja marah karena dia yang tiba tiba sudah bersama wanita itu pagi ini. Dan mereka hanya berdua, di dalam ruangan.
Aku seperti tidak di hargai olehnya. Apa dia sudah tidak sadar kalau aku ini kekasihnya? Kemarin aku sangat mengkhawatirkannya. Dia terlihat seperti tidak peduli dan menyangka kalau aku ini baik baik saja di perlakukan seperti tadi olehnya. Dia bertingkah seolah aku akan terus memaklumi apapun yang dia lakukan. Aku memang akan memaklumi itu, untuk sekarang. Tapi aku tidak tahu kalau nanti? Aku hanya ingin dia jadi dia yang dulu, dia yang aku kenal dengan sifat penyayang nya, bukan dia yang egois dan mudah marah dan salah paham.
Aku berjalan menuju ruangan ku. Duduk, menyandarkan kepala dan memejamkan mata. Hanya butuh ketenangan beberapa saat sampai pusing di kepalaku hilang selamanya. Sampai beban berat yang rasanya menindih bahuku hilang selamanya.
Mas Bima yang selalu aku jadikan sosok yang menjadi ketenangan itu malah berbalik menjadi sosok yang membuatku tidak tenang, yang terus menambah beban tanpa aku tahu beban apa itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbuh
Novela JuvenilKamu harus selalu tumbuh di manapun kamu berada. Kamu harus tetap hidup walaupun tidak ada air dan makanan di tempatmu. Bagaimana pun, kamu harus tetap merasa berharga walaupun kamu tumbuh di antara air yang keruh. Kamu harus tetap merasa menjadi ha...