0.1 maybe

201 27 3
                                    

Sekarang aku sedang melihat dirinya,
Yang sedang tertawa bersama teman - temannya entah ia melihat ku atau tidak.

Dia si keriting,
Dia yang memilik lesung pipi
Dia yang membuat para kaum hawa berteriak jika Ia tertawa,
Dia yang membuat ku berandai - andai
Dia yang membuat ku ingin jatuh ke pelukannya.
Dia adalah Harry Styles.

Anak populer disekolah, bagaimana tidak? Sudah menjadi kapten tim basket, memiliki band-one direction nama bandnya, memiliki suara serak yang khas membuatku ingin ia memanggil namaku dengan suaranya itu, berprestasi juga.
Kurang sempurna apa dia?

Oke cukup, mendeskripisikan si keriting itu.
Aku langsung melangkahkan kaki ku ke kelas kimia. Aku tidak ingin berlama - lama melihat dia . Takut jatuh terlalu dalam.

"Hei kribo! Disini!" Teriak Anna sambil mengacungkan jari telunjuknya,Anna itu temanku ralat sahabat idiotku. HAHA. Jahat? Memang.
"Heh bodoh, apa-apaan kau ini! Aku tidak kribo tau! Dasar cabi, tembem, gendut"
balasku sambil berjalan ke arah ia duduk sekarang.
Anna menatap ku tajam dengan tampangnya yang sangar seperti ingin membegalku.

Hei singkirkan fikiran tolol mu Ash, dasar pintar!. Caciku pada pikiran bodoh ku ini, yang bener saja Anna ingin berbuat itu.

"Enak saja kau mengataiku gendut aku tidak gendut dasar Mrs.Styles tidak jadi"

Oh tidak dia meledekku dengan nama belakang Harry yang benar saja untung kelas ini sedang sepi.

Well, mungkin karena masih sekitar lima belas menit lagi bel berbunyi.

"Lagi siapa suruh mengataiku kribo? Aku itu kriting!"

"Ya bilang saja kau ingin dibilang kriting agar bisa sama dengan si keriting styles itu"

"Bisa dibilang seperti itu mungkin, ah tapi mungkin kau saja yang iri melihat rambut ku ini yang bergelombang indah seperti laut~
tidak seperti rambutmu.. Lurus seperti jalanan, bosan untuk dilihat"

"Sialan sekali kau Rose! Sudah jangan berdebat lagi aku malas!"

"Haha bilang saja kau takut kalah dengan ku. Kan, aku memiliki seribu kata diotak ku"

"Terserah kau sajalah kriting"

Setelah perdebatan itu, Anna kembali memainkan iPhonenya.
Sedangkan aku?
Melihat ke arah jendela sepertinya sebentar lagi akan hujan. Disaat aku sedang memperhatikan awan gelap, pandangan ku teralihkan melihat love birds yang sedang bercanda dilapangan.

Ya dia, Harry styles bersama pacarnya mungkin belum? Itu masih menjadi gosip terhangat disekolah. Dia bersama Natalie Allison brown.

Kapten cheers, memiliki tubuh seperti model Victoria Secret, rambut yang blonde panjang lurus, idaman banyak kaum adam bukan?

Sedangkan aku? Ashley Rose.
Bukan kapten cheers, aku tidak kurus atau gendut tapi pipiku cabi.. aneh, rambutku hitam bergelombang bisa dibilang kriting, tak ada yang tertarik dengan ku, aku juga tidak populer, aku ketua tim eskul drama, ketua magazine&mading sekolah. Sudah itu saja? Jauh dari kata sempurna. Sangat.

If I never leave him..
Maybe that's girl is me,
Maybe I'll standing there with him,
Maybe I'll be the one who make him smile,
Like she did.
Maybe he forgotten about me, us,
our past.
That should be me.

"That should be me" gumamku

"Jangan terus melamun hei! Mau sampai kapan kau seperti ini?" Kata Anna mampu menyetakku dari daydreamin' ku yang berandai-andai.

"Haa..sampai kapan apanya Ann?" Tanyaku malas tanpa mengalihkan pandangan ku dari mereka, love birds itu.

IF ➵ H.S & Z.M (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang