Kondisi didalam mobil Zayn sangat berisik ditambah suara ku dan dia menyanyikan lagu Justin Bieber - Beauty and the beat.
Kita juga bercanda dan bercerita satu sama lain, ternyata Zayn anaknya itu bawel.Setelah megantarkan ku pulang dengan kondisi basah kuyup, Zayn pulang tadinya aku mengajaknya untuk mampir sebentar tapi dia tidak mau, yasudah.
Aku memasuki kamarku dan sejurus kemudian aku sudah berada di atas ranjang ungu ku ini. Tidak sengaja aku menyenggol meja lampu tidur sebelah ranjang ku, album sebelah lampu tidur ku jatuh.
Didalam album itu banyak sekali foto-foto fetusku bersama dia dulu. Aku tidak ingin melihat buku itu lagi karena unptuk apa lagi dibahas?Author POV
Sang mentari telah usai dan sekarang Sang rembulanlah yang menggantikan tugasnya.
Masih terekam jelas dibenak Harry
tentang kenangannya dengan
gadis kecil pujaannya itu,
Memori - memori indah dengannya bersama little Angel-nya itu selalu terbayang-bayang di otak Harry,
Rambut ikal hitamnya yang tebal yang beraroma cherry,
Mata madunya yang selalu menantap Harry dengan lembut,
Hidungnya, bibirnya yang pink,
Pipi tembamnya...
Semuanya tentang gadis kecil itu masih diingat oleh Harry.
Hari - hari yang ia lalui dengan gadis kecil itu.. di hancurkan oleh kepergian gadisnya tanpa sepengetahuan Harry dan tanpa kata yang mewakili Harry.
Hanya sebuah kata-kata, kenangan, foto, barang-barang yang gadis itu beri untuk Harry. Ya, hanya segitu saja yang ditinggalkan Gadis kecil itu untuk Harry.Flashback
"Hazz, kemarilah berbaring dirumput bersama ku jangan takut tidak ada yang kotor disini, bocah keriting. Haha"
Kata gadis kecil itu dengan senyuman imut yang ia tampilkan wajahnya"Siapa juga yang takut kotor? Kau juga keriting bodoh!" Kata Harry sambil menghampiri gadisnya itu yang sedang berbaring diatas rumput sambil memandang langit malam dengan kedua bola mata hitam pekatnya itu dan berbaring disebelahnya mengikuti apa yang dilakukan gadisnya itu.
Mereka sedang berada di Violet Hill, bukit yang mereka temukan saat sedang bermain disore hari dan saat itu langit berwarna keungu - unguan tapi mereka lebih suka menamai bukit itu dengan nama Violet daripada Purple Hill.
Flashback End
Harry menggeleng - gelengkan kepalanya berkali - kali mengenyahkan memori bersama gadisnya, lebih tepatnya 'memori-indah-mereka'.
Ashley's POV
Lately I've been thinking, thinking 'bout what we had I know it wa-
Aku terbangun saat iPhone ku berbunyi, dari unknown number. Dengan ragu aku mengangkatnya.
"Halo?"
"Hey bodoh lama sekali kau mengangkat telponnya"
"Hah?! Enak saja kau memanggil ku bodoh, dasar onta arab! Ada apa bodoh? Lagian ku kira kau seorang psikopat yang menelpon orang ditengah malam!"
"Heh! Aku bukan seorang psikopat nona bodoh. Aku lupa ingin memberitau mu dan aku baru ingat sekarang"
"Hhhf.."
"Aku ingin mengajak mu pergi besok mau ikut? Dengan teman - temanku"
"Harry,Liam,Niall,Louis?"
"Ditambah pacar mereka!"
"Dan kau mengajakku agar kau tidak dikatai jomblo begitu?"
"Tidak.. aku tau kau senang karena Harry ikut kan?"