Ekstra Part

8.2K 521 38
                                    

Dua tahun berlalu

Lisa wanita yang penuh kekuatan itu sudah bisa menerima takdirnya. Tak ada lagi kesedihan, dia akan mencoba bahagia dan hidup seperti biasanya demi anak-anaknya. Dia memang kehilangan Jungkook tapi dia tidak kehilangan kasih sayang dari keluarga pria itu. Nyonya Kim dan Tuan Kim selalu memperlakukannya layaknya anak mereka sendiri.

Kini Lisa sudah membuka sebuah toko bunga dibantu oleh Yeri. Ia selalu menghabiskan hari-harinya disana. Yap! Hanya di sini ia bisa lebih tenang.

"Ibuuu...." Ye-Jun berteriak seraya berlari.

"Ib-bu" Beo Yu-Jin yang tengah ngos-ngosan mengejar sang kakak.

"Dapat! Ini ibu kakak." Ye-Jun memeluk erat kaki Lisa yang tengah merangkai bunga-bunga pesanan.

"Ibu atuu" ucap Yu-Jin tak mau kalah.

"Hei kenapa? Ibu itu ibu kalian berdua. Ibu Ye-Jun dan Ibu Yu-Jin kalian itu anak-anak ibu yang paling menggemaskan." Lisa memeluk kedua buah hatinya, ah rasanya tak ada alasan Lisa bahagia selain mereka berdua lagi sekarang.

"Sekarang makan siang ya? Duduk di kursi itu biar ibu ambilkan makanan kalian." Dua anak itu menurut, mereka duduk dengan tenang menunggu makanannya datang.

"Dihabiskan ya? Ye-Jun bantu ibu mengawasi Yu-Jin ok?"

"SIAP KAPTEN!" Ye-Jun membuat gerakan hormat, dia memang selalu menjadi tentara ibunya untuk mengawasi sang adik saat makan. Pasalnya Yu-Jin sering kali tidak menghabiskan makanannya dengan berbagai alasan lucunya.

Bahkan ia pernah mengatakan kepada neneknya kalau dia adalah seekor T-Rex yang tidak memakan sayur-sayuran. Kadang juga ia akan mengatakan perutnya hampir meledak karena makanannya tidak cocok untuk perutnya. Ada saja bukan?

"Tatak woltelnya untuk tatak ja ya?." Ucap Yu-Jin berbisik.

Ye-Jun menggeleng cepat "No! Makan semuanya Yu-Jin, nanti ibu marah."

"Tapi atu itu dinosour gak makan woltel."

"Tau darimana?"

"Paman Jimin."

Ye-Jun merasa kesal dengan pamannya itu, paman Jimin selalu membuat otak Yu-Jin tidak benar. Paman Jimin selalu menghambat Ye-Jun untuk mengatur Yu-Jin dengan kata-kata ini. Ah! Ye-Jun benci dengan paman Jimin.

"Paman itu berbohong, dia tidak pintar jangan percaya. Sekarang makan atau kakak adukan ke ibu." Yu-Jin cemberut dan mau tidak mah dia memakan makanannya.

"Lis? Bagaimana pesanan alamat ini sudah selesai belum?" Tanya Yeri.

"Sudah, ini. Biar aku saja yang mengantarnya"

"Kali ini biar aku saja Lis, kau disini saja."

"Tap-"

"Lis biar aku saja, lebih baik kau disini sekalian menjaga mereka." Mau tidak mau akhirnya Lisa mengikuti anjuran Yeri. Wanita itu benat juga.

"Bunga ini bunga favoritmukan?"

"Hmm iya, karena bunga lily ini melambangkan kecantikan, kesetiaan, keanggunan, pembaruan, kelahiran kembali, keberuntungan, kesuburan, dan kemurnian jiwa. Terlepas dari itu bunga ini sangat indah."

Yeri mengangguk mengerti "Dan kau tahu Lis, bunga ini sangat melambangkan dirimu."

"Kau bisa saja, cepat antar bunga itu."

"Iya iya, kalau begitu aku pergi. Ponakan aunty kalian jaga ibu ya, aunty akan mengantar bunga ini dulu jangan kemana-mana."

"Siap AUNTY!" Jawab keduanya dengan serempak.

HURT | Lizkook✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang