Episode - 05

476 64 29
                                    

Entah angin apa yang baru saja menerpa Seokjin, pagi ini CEO Muda itu datang ke kantornya dengan wajah sumringah.. Bagai mendapatkan tidur yang nyenyak juga mimpi yang sangat indah, wajah Seokjin begitu bersinar dengan bibir tebal yang merekahkan senyuman manis.. Sesampainya ia di ruang kebesarannya, ia bergegas menatap langit lewat dinding kaca ruangannya...

"Kamu akan datang lagi kan malam ini??" tanya Seokjin sambil mengetuk-ngetuk kaca jendela dengan jari lentiknya

Kali ini ia benar-benar bertingkah seperti orang yang dilanda asmara.. Ia memberi sedikit uap pada kaca jendela dari hembusan nafasnya, lalu mengukir huruf V..

"Bahkan kamu orang pertama yang membuatku berbicara dengan kata aku dan kamu..."

"Manis.."

Lagi-lagi Seokjin bermonolog seorang diri di ruangannya, hingga ia mendengar suara ketukan pintu di ruangannya..

"Selamat Pagi, Presdir Kim.."

"Pagi, Sekretaris Jo.."

"Sepertinya anda terlihat bahagia pagi ini.. Saya hanya ingin memberikan laporan dan memberitahukan jadwal anda hari ini..."

"Oh.. Kau bisa meletakannya di meja, Sekretaris Jo.. Dan, oh ya.. Bisakah kau menghubungi adik iparku? Aku ingin bertemu dengannya di jam makan siang nanti.. Jika ia tidak menolak, minta Sopir Ahn untuk menjemputnya.. Aku tidak ingin adik iparku kelelahan karena harus menyetir.. Dan tolong booking tempat di Restaurant Royal Brunch untuk kami.."

"Baik, Presdir Kim.. Apa ada lagi yang ingin di tambahkan?"

"Tidak, terima kasih.. Kau boleh keluar..."

"Baik, permisi.."

Sepeninggal sang sekretaris, Seokjin dengan segera menduduki kursi kebanggaannya, membaca semua laporan dan mengecek seluruh jadwalnya hari ini...

"Ayo bekerja, selesaikan semua urusan hari ini dan segera pulang.." ujarnya penuh semangat

.
.
.
.
.

"Haahh?? Kau tanya apa, Hyung??!!"

Hoseok membulatkan matanya dan terlihat begitu terkejut dengan pertanyaan sang kakak ipar padanya...

"Aiish.. Aku malu mengulangnya.. Kau mendengarnya, Jung Hoseok..." keluh Seokjin yang terlihat malu-malu dan tidak nyaman

"K-Ke.. Kenapa tiba-tiba kau bertanya? Seingatku.. saat Jimin dan Jungkook menggoda ku tepat setelah malam pertama kami, .Kau orang pertama yang berteriak untuk tidak membahas hal ini.."

"I-.. Iya karena aku risih jika hal itu dijadikan bercandaan..." jawab Seokjin

Dengan mata elangnya, Hoseok menatap curiga pada sang kakak ipar di hadapannya.. Di mata Hoseok, Seokjin terlihat tidak tenang, malu-malu, bahkan ia pun tidak terlihat nyaman di kursinya..

"Ayolah.. Jawab aku.. Sakit tidak? Terkoyak tidak?? Berdarah?"

Hoseok meneguk liurnya, kini ia yang tak nyaman mendengar pertanyaan Seokjin..

"Dudukmu aneh.. Sebenarnya, kau sudah melakukannya atau belum melakukannya??"

"Belum lah!! Kalau sudah buat apa aku bertanya..."

"Kau ingin melakukannya? Dengan siapa??"

"Aiish!! Tidak penting dia siapa.. Yang pasti dia mahkluk yang baik.. Jawab saja pertanyaanku.. Sakit tidak?? Dan.. Kira-kira sebesar apa?? Segini? Atau dua kali ini?? Dalam?? Seriusan akan muat?" tanya Seokjin sambil menunjukkan jari telunjuknya

"Pria itu?? Sketsa wajah itu?? Dia kekasihmu? Siapa dia? Pengusaha?? Model? Actor??"

"Jung Hoseok!! Jawab pertanyaanku!! Aku ingin tahu.. Jika aku melakukannya.. Apa yang akan terjadi padaku?? Apa aku akan langsung hamil juga? Apa aku harus menggunakan kondom?"

🔞[On going] He who comes from Different GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang