Episode - 02

495 57 13
                                    

Sejak kejadian dua hari lalu saat makan malam di rumah Namjoon, Seokjin pun tak pernah berhenti berpikir tentang dirinya... Jika seluruh rutinitas yang dilakukan demi kelangsungan perusahaan-nya telah usai, Seokjin akan segera pulang ke apartemen mewahnya...

Beristirahat...

Sepertinya untuk saat ini Seokjin jauh sekali dengan kata istirahat.. Kalimat adiknya, adik ipar bahkan sahabat-sahabat terdekatnya terus saja menghantuinya..

"Lihat wanita cantik dengan body yang sexy seperti ini, milikmu tidak bergeming sedikitpun..??"

"Kau bilang kau ini gay, Hyung.. Menyukai sesama jenis.. Lihat foto pria-pria bahkan pemuda telanjang seperti ini pun, batang sucimu tidak terlihat berdiri.."

"Kau yakin, Hyung? Tidak ada yang salah denganmu..??"

"Tidak.. tidak.. Aku ini... Jadi aku ini penyuka wanita atau pria? Kenapa aku jadi kebingungan sendiri? Ahhh.. Bukan.. Foto-foto itu yang tidak menarik.. Modelnya bukan seleraku.. "

Seokjin berkata seorang diri dengan nada frustasi saat ia mengingat kejadian dimana Jungkook, Jimin bahkan adiknya iparnya Hoseok memperlihatkan foto-foto vulgar dari media sosial dan bahkan beberapa teman mereka yang rencananya akan dikenalkan padanya..

Ia menatap kosong pada beberapa majalah dewasa yang baru di belinya kemarin sore.. Beberapa majalah itu berserakan di lantai kamarnya dengan kondisi yang berbeda-beda.. Ada yang sudah ia buka dan baca.. Ada yang masih terlihat baru.. Tapi dari raut wajahnya, Seokjin terlihat menyerah dengan benda yang tidak sedikitpun membantunya ..

"Video.. Iya.. Sebaiknya ku coba lagi menonton video-video dewasa.. Umurku sudah tiga puluh tahun.. Wajar kan jika aku menontonnya setiap hari.."

Seokjin menutup jendela kamarnya begitu rapat sampai tidak ada celah sedikitpun yang tidak tertutup oleh tirai gorden berwarna dasar biru navy dengan paduan garis-garis silver. Ia pun mengunci pintu kamarnya meski tidak mungkin juga ada yang masuk ke kamarnya, pasalnya ia hanya tinggal seorang diri di apartement mewahnya...

Seokjin menyalakan smart tv nya yang berukuran besar, berharap bisa memperjelas setiap adegan di video yang ia pasang.. Ia tidak ingin melewatkan scene apapun yang dapat merusak atau mengurangi hasratnya...

"Ini gila...!!! Ini gila..!! Kamu tidak pernah seperti ini Kim Seokjin... Kamu seperti jalang yang sangat membutuhkan sentuhan pria.."

Lima menit... Sepuluh menit.. Lima belas menit.. Bahkan sudah setengah jam berlalu.. Berbagai macam video telah di putar olehnya.. Seluruh pakaian sudah ia tanggalkan, berharap ia dapat melihat proses dalam dirinya saat dipenuhi gairah untuk bercinta.. Tapi, nihil...
Seokjin menatap lesu ke area selatan tubuhnya...

"Aah...!! Aah...!! Aahh!! Aww!! Aww!! Ssh!! Namjoon!! Namjoon gila!! Ini sakit!!!"

Tok!! Tok!! Tok!!

"Sayang.. Kamu apakan Seokjin, Hyung...?? Jangan kasar.. Kasihan Seokjin Hyung.."

"Sudah.. Sudah.. Ahh.. Namjoon-ah.. Lepaskan.. Sakit.. Sakit... Ahh.. Aku tidak bisa.. Sungguh.. Ahh.." rintih Seokjin sambil mencengkram pergelangan tangan adiknya dengan sangat kencang

"APANYA YANG SUDAH, HYUNG??!! KAU GILA!! MANA BOLEH SAKIT SIH!! KITA TERUSKAN SAMPAI KAU KELUAR!!"

"SA-SAKIT!! SAKIT, KIM NAMJOON!! KAU MAU MEMATAHKAN PENISKU!!!" teriak Seokjin yang sudah tidak tahan dengan pergerakan tangan adiknya

Tok!! Tok!! Tok!!!

"Sayang.. Kumohon jangan di paksa lagi.. Aku ngilu mendengarnya.. Seokjin Hyung pasti kesakitan.. Sudahlah..."

🔞[On going] He who comes from Different GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang