"Senja selalu saja punya makna tersendiri bagi ku. Makna yang hanya bisa aku rasakan tanpa bisa menjelaskan dengan susunan bait kata. "
~Syakila Priscilla~
15.00
drrrttttt....drrrttttt....
Hp ku bergetar, aku terbangun menggeliat."Huaaammmm, " aku menguap
Ku cek hp ku, telfon masuk dari teman ku di SMA kemarin.
"Halo, Assalamualaikum" aku.
"Waalaikumsalam, Kil Lo di mana?" Rein
"Huaahhhh, lagi di rumah. Kenapa?" Aku
"Lo baru bangun yah?" Rein
"Iya, kenapa sih?" Aku
"Hmmm, jalan yuk. Gue gabut nihhh" rein
" Hmmmm, rein rein. Lo gak berubah yah" aku
"Ayolahhhh, Kil. Temenin gue. Nanti gue izinin sama bunda Lo dehhh. Ayolahhhh" rein
Rein emang sahabat gue dari kelas satu SMA dan yahh, dia emang udah Deket banget Ama keluarga gue. Bunda udah percaya sama dia, makanya dia berani pengen minta izin ke bunda buat ngajak gue jalan.
"Emang Lo mau kemana sih?" Aku
"Gak tau, ya jalan aja gitu. Gue gabuttt Kil" rein
"Lo galau ya?" Aku
"Enak aja, sejak kapan Lo nge liat seorang Rein yang cantik ini galau ha? Gak mungkin lah" bela rein.
"Tapi ini udah sore rein, dan gue jg belum beres beres rumah, gue juga belum masak" aku
"Yaudah, sekarang gue kesitu. Bantuin Lo nyapu, nyuci piring. Lo silahkan masak aja, soalnya gue gak bisa masak, hihihi." Rein
"Rein, rein. Lo bener bener yah." Aku
"Gimana?, Yg penting kita jalan yahhhh!!" Rein
"Yaudah, terserah Lo" aku.
"Oke, gue OTW" Rein
"Oke, hati-hati Re" aku
Haaaa, dasar Rein.
Aku pun bangun melakukan peregangan, sepertinya setiap sendi ku kaku semua. HmmmAku pun mulai membereskan kamar ku, merapikan seprei dan menaruh semua barang-barang yang ada di tempat ke tempat nya semula mulai dari pakaian kotor, buku, leptop, hingga tas.
Setelah merapikan kamar ku, aku turun ke bawah. Ya karena penghuni rumah ini hanya tiga ya, gak berantakan-berantakan amat sih, aku hanya menyapu lantainya dan merapikan sofanya.
Selanjutnya aku melangkah ke dapur, karena aku akan memasak untuk makan malam.
Aku kemudian mengeluarkan bahan makanan dari kulkas, aku mengeluarkan jagung, kol dan wortel, untuk perkedel jagung. Kemudian tomat, sawi hijau, cabe rawit, cabe keriting, bawang merah dan bawang putih untuk tumisan. Kemudian aku mengeluarkan ikan yang akan aku goreng.
Aku pun memulai mengiris satu persatu bahan bahan nya, kemudian menghaluskan bumbunya, mencampurkan semua bahan hingga menjadi adonan perkedelnya.
Begitu juga dengan sawi tumis nya. Aku terbiasa untuk menyelesaikan terlebih dahulu segala sesuatunya sebelum lanjut ke tahap menyalakan kompor, soalnya aku sering kelabakan kalau sambil masak terus sambil motong heheh, makanya aku kalau masak ya gitu boros waktu.
Kata bunda aku gak bisa ikutan master chef, soalnya waktu habis kamu baru buka kulkas. Hahah, dan sepertinya bunda memang benar.
"Assalamualaikum, kilaaaaa" suara dari Bali pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja yang ku Rindu
Teen Fictionberkisah tentang kehidupan gadis cantik serta cerdas nan cuek, dengan senja dan laki-lakinya. Dan juga tentang kehidupan kampus, sebagai Mahasiswi TEKNIK.