005

573 76 11
                                    

Ini adalah kisah, saat Mafuyu baru pindah rumah.

Sendirian.

Saat itu Mafuyu masih kelas 1 SMP, ortunya membiarkannya pindah. Karena Mafuyu memiliki sikap dewasa meski diumur 12 tahun. Dia itu reinkarnasi guys~

Chifuyu akan ikut pindah kalau sudah SMP.

Dan, tidak ada yang tahu kalau itu rumah angker meski terlihat bagus. Pantes murah.

Ibunya pamit pulang ke rumah setelah bantu Mafuyu ngeberesin barang.

Mafuyu merasa ada yang ngeliatin terus. Namun ia abaikan, banyak manusia yang tinggal di sekitar mereka, maklum kalau ada yang lihat.

Berlanjut sampai malam hari, Mafuyu mengambil susu dan menuangkannya ke panci untuk dihangatkan. Sesekali bernyanyi.

"Satu satu ayah minum kopi~ dua dua ibu naik kapal~ tiga tiga adik main api~ satu dua tiga kopi kapal api~"

Kompor satunya tiba-tiba menyala.

Mafuyu mengernyit. "Jangan nge-preng deh, kalau abis gas nya kan males beli." Gerutunya sambil mematikan kompor.

Setelah susu sapi hangat dituang ke gelas, Mafuyu balik ke kamar.

Pintu dapur tertutup sendiri dengan keras.

Mafuyu sontak kaget padahal dirinya belum menyentuh gagang pintu. Ia menatap pintunya sejenak kemudian mengedikkan bahunya.

Apakah anda pikir saya peduli? Tentu tidak~

Besok paginya saat hendak berangkat sekolah, Mafuyu membersihkan wajah di wastafel.

Begitu mengangkat wajah dan menghadap lurus. Sosok mengerikan muncul di cermin.

"Astagfirullah gw burik banget!" Kagetnya kemudian mengucek mata.

Sosok itu menghilang. "Maklum baru bangun tidur." Mafuyu malah merasa malu sendiri.

Hal-hal janggal selalu terjadi terus menerus.

Yang paling membuat Mafuyu kesal adalah ketika ia mandi, lampu tiba-tiba mati.

"Oasu! Jangan dimatiin! Ini shampo kena mata woy! Perih!" Jerit Mafuyu.

Ada noda darah dalam bahasa Jerman tertulis di cermin kamar Mafuyu, gadis itu memijit kening. Ia mengambil kisprey dan lap untuk membersihkan cermin kamarnya.

"Bomat ah, orang ga paham bahasa ginian juga"

Ketika tidur, tentu posisi tidur Mafuyu selalu nyeleneh tidak sopan. Sama sekali tidak mencerminkan seorang gadis kayak yang baca.

Kakinya terjulur kebawah tanpa sadar, tangan burik merayap dari kolong kasur dan memegang pergelangan kaki Mafuyu.

Mafuyu terbangun dan menarik kakinya dengan kuat. Setelah terlepas ia berceloteh kesal kemudian tidur menyamping dan memeluk bantal.

Inilah ketika hantu menghantui anak yang terlalu realistis.

Sebuah kursi dilempar ke arah Mafuyu. Beruntung dia bisa menghindari. "Asu!"

Karena kesel terus dihantui, akhirnya Mafuyu membuat papan ouija agar bisa bicara dengan hantunya.

"Setan, bisa jangan ganggu?" Tanya Mafuyu kesal.

Lihat hantu itu menjawab, menggunakan bahasa Jerman.

"Bisa pakai bahasa Jepang?" Tanya Mafuyu lagi.

Bisa

"Gitu dong dari 5 bulan lalu. Mau apa sama saia hemmm?"

Pergi dari rumah ini

"Ogah, rumah yang lain mahal"

Pergi, aku tidak peduli meskipun kau miskin

"Aku juga tidak peduli meskipun kau hantu. Denger setan, lu tau kan sarapan pagi ku cuman makan sosis dan roti gara-gara makanannya lu buang ke tempat sampah."

Itu...

"Apa hah? Gw ga salah apa-apa dihantuin"

Terjadilah adu bacot antara kedua makhluk beda alam itu.

Sampai si hantu kena mental.




































"Jadi itulah kenapa harga rumah ini sangat murah." Jelas Mafuyu setelah menceritakan semua kisahnya.

"Sungguh kisah yang menginspiratif." Baji mengomentari.

Chifuyu dan (name) mangap mendengarnya.

"Mantap deh kak, aku natap kakakku malam hari aja ga berani." Ujar (name).

Ya, (name) saat ada di kamar mandi malam hari. Waktu mejem mata kebayang ada setan-setan yang pernah ditonton, apalagi kalau udah nonton film horor, langsung gercep tuh cuci muka atau lagi pipis. Kadang ditahan kalau udah beneran takut. Kalian juga pernah kan?

"Maksud? Aku kunti gitu?"

"Limbad" Jawab (name).

"Adek durhaka"

"Tapi kak." Chifuyu memandang heran kakaknya. "Sejak kapan punya papan ouija?"

"Eh hooh juga. Kita main ouija yuk!" Kata (name).

"Aku bikin sendiri. Bentar, waktu itu disimpan di kotak... " Mafuyu berjinjit untuk mengambil sebuah kardus diatas lemari dan menurunkan nya.

Gadis itu mencari sesuatu dalam kardus dan mengangkat sebuah papan. "Nih, liat. Aku bikin sendiri."

"...... "

".............. "

".... Kak"

"Ya?"

"Itu talenan kan?"






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Big Sister (Tokyo Revengers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang