BAB 1

974 85 14
                                    

1. Masa Yang Cepat Berlalu.

Mentari pagi menyeruak memasuki ruangan berdinding putih dari celah gorden yang menutupi jendela apartemen.
10 tahun lalu dinding itu masih polos. Nampak berbeda sekali dengan sekarang. Dimana figura keluarga dan anak-anak mereka yang tampak sangat menawan diusia dini.
Sebuah kamar nampak di pintunya tertulis dua nama Oh Haowen dan Oh Taeoh. Pasti itulah kamar duo jagoan tampan Sehun dan Jongin.
Haowen baru merayakan ultah yang ke-7. Sementara adiknya akan merayakan ultah ke-4 beberapa bulan lagi.

Bruk..

Pintu terbuka kasar.
Duo jagoan sudah bangun. Keduanya. Berlari ke arah kamar ibu dan ayah mereka. Si sulung nampak mirip sekali dengan ayah mereka, sementara si bungsu mirip dengan ibu mereka.

"Ayah, bangun." Kaki mungil Taeoh menendang-nendang wajah ayahnya.

"Taeoh, hey..bandit kecil..jangan seperti itu!" Oh Sehun menggerutu, tapi tidak bisa marah meskipun dia akui tendangan Taeoh lumayan sakit mengenai wajahnya.

Jongin terbangun dan memberikan kecupan pertamanya untuk putra sulungnya.

"Pagi, ibu." Katanya, bertingkah seperti orang dewasa. Meskipun bagi Jongin Haowen masihlah terlihat menggemaskan. Kemudian dia akan berkata "Ibu, aku ini sudah mau naik kelas 2SD."

Kedua anak itu naik ke kasur. Haowen berada di samping ibunya. Sementara Taeoh ada di pangkuan sang ayah. Sehun mengecupi pipi gembil Taeoh. Anak ini benar-benar replika Jongin mini. Benar-benar menggemaskan, bahkan tak ada satupun bagian di tubuh Taeoh yang mirip dirinya.

"Kenapa kalian bangun pagi sekali, hum?" Tanya Jongin, seraya mengusap lembut rambut Haowen.

"Ayah bilang akan mengajak kita ke kebun binatang." Kata Haowen.

Sehun menepuk keningnya. "Oh, ya ampun..kalian benar-benar tak mau rugi, yah. Mirip sekali ayahmu ini."

Haowen duduk di kaki ayahnya yang sedang duduk bersandar pada kepala tempat tidur. "Kan setiap minggu ayah sudah janji." Dia bersedekap dada sambil memanyunkan bibirnya.

Sehun mengusak lembut rambut hitam Haowen. "Benar-benar anaknya Oh Sehun." Katanya, bangga.

"Maaf ya, baru bisa mengajak kalian ke sini saja tiap minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf ya, baru bisa mengajak kalian ke sini saja tiap minggu." Kata Sehun kepada Jongin.

Jongin yang sedang memperhatikan Haowen dan Taeoh bermain di rumput menoleh. Mereka sedang beristirahat makan siang—setelah puas menonton aktraksi gajah.

"Kebun binatang bukan hal yang buruk, Oh Sehun. Anak-anak juga terhibur." Jongin tersenyum tipis.

Haowen pernah membawa sebuah majalah anak-anak dari perpustakaan. Liputan tentang taman bermain mewah Disney membuatnya bermimpi ingin mengajak ayah, ibu, dan adik kecilnya itu untuk ke sana.
Dia selalu bertanya kapan dia bisa ke sana. Tetapi ibu dan ayahnya tidak punya cukup banyak uang untuk membawa mereka berlibur ke sana. Jadi tiap saat dia menagih, ayah akan berkata bahwa kalau mereka punya uang banyak, mereka akan ke Disney.

NEVER ENOUGH (HUNKAI TRILOGI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang